Sukses

Hunian hingga Jaringan Listrik Segera Rampung, PNS Siap-Siap Pindah ke IKN

Deputi Bidang Pendanaan Investasi Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Agung Wicaksono memastikan ketersedian fasilitas dan sarana prasana akan segera diselesaikan sebelum pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke IKN.

Liputan6.com, Jakarta - Deputi Bidang Pendanaan Investasi Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Agung Wicaksono memastikan ketersedian fasilitas dan sarana prasana akan segera diselesaikan sebelum pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS ke IKN.

Saat pemindahan, ia menjelaskan nantinya para ASN akan masuk ke sarana hunian IKN. Untuk saat ini sarana hunian tersebut dalam proses pembangunan, dan akan ditargetkan rampung sebelum upacara 17 Agustus 2024 di IKN Nusantara.

"Mereka (ASN) akan pindah akan masuk ke sarana hunian yg sedang dibangun dan akan selesai sebelum itu, pasti akan selesai sebelum itu" ujar Agung dalam acara Informasi Seputar Groundbreaking Ke-4, Jakarta, Selasa (16/1).

Ketika ditanya terkait berapa jumlah dan kapan ASN akan dipindahkan. Ia menyebut untuk detailnya tergantung keputusan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas.

"Ini masih dikoordinasikan terus juga melalui MenPANRB. MenPANRB yang akan mengarahkan dan menetapkan berapa banyak yang akan pindah dan kapan. Tapi yang pasti tadi untuk upacara 17 Agustus sudah disiapkan akan ada upacara dan sebagainya tentu akan ada pemindahan," ungkapnya.

3.246 ASN Pindah ke IKN

Perlu diketahui, pemerintah akan memindahkan 3.246 ASN ke IKN pada tahap pertama yang akan dimulai pada Juli hingga November 2024 mendatang.

Lebih lanjut, ia memastikan untuk jaringan gas dan dan listrik juga ditargetkan akan segera selesai sebelum ASN pindah ke IKN.

"Soal jaringan gas dan suplai, pindahan kemping dan sebagainya tentu tidak, mereka akan pindah, akan masuk ke sarana hunian yg sedang dibangun dan akan selesai sebelum itu, pasti akan selesai sebelum itu. Jadi pindah ke IKN tentu akan mengasikkan dan tertata dengan baik," tutupnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kantongi Nama PNS

Sebagai informasi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas mengungkapkan dirinya sudah mengantongi nama-nama pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) yang rencananya akan mulai dipindahkan pada Juli 2024 mendatang.

Ia menyebut ada 1.250 ASN yang akan pindah ke IKN. "Nanti bulan Juli direncanakan sudah ada yang pindah. Dan kita sudah koordinasi sedikitnya setidaknya ada 1250-an ASN," ujar Anas saat ditemui, Rabu (13/12).

Selain itu, Anas bilang ada 1.000 TNI/Polri yang juga dipindahkan ke IKN bersama 1.250 ASN pada Juli mendatang.

"Ada juga lebih dari 1.000 dari TNI Polri untuk pindah ke IKN. Dan kami sedang menyiapkan," jelasnya.

Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan simulasi pemindahan ASN, mulai daro skenario 2.000 ASN, hingga 9000 ASN pun sudah dilakukan.

 

3 dari 4 halaman

Realisasi Investasi di IKN 2023 Belum Capai Target Rp 45 Triliun, Apa Alasannya?

Realisasi investasi di proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 2023 lalu mencapai sekitar Rp 41,4 triliun. Namun, angka itu masih dibawah target yang ditetapkan Otorita IKN (OIKN) sebesar Rp 45 triliun.

Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono menyampaikan, tak tercapainya target investasi IKN tersebut bukan berarti kegagalan. Menurutnya, realisasi penanaman modal lewat proses peletakan batu pertama (groundbreaking) pada tahun lalu terganggu karena berjalan di akhir 2023.

"Sebenarnya bukan mundur dari investasi, tapi mundur dari jadwal groundbreaking saja. Karena kita tahu jadwal groundbreaking kemarin yang di akhir tahun itu sudah mendekati sekali hari libur," ujarnya dalam sesi konferensi pers virtual bersama Otorita IKN, Selasa (16/1/2024).

Agung memaparkan, kondisi lapangan di akhir 2023 lalu jadi faktor utama belum tercapainya target investasi. Semisal kesiapan sejumlah perusahaan hingga terbatasnya jumlah event organizer (EO) di akhir tahun.

"Jadi secara realita itu yang menjadi penyebab. Tapi bukan berarti mundur dari pembangunan, hanya mundur dari jadwal groundbreaking-nya saja. Ini terbukti besok (17 Januari 2024) langsung lanjut groundbreaking lagi. Kita lihat seterusnya, bahkan ada yang in the pipeline, masih ngantri," tuturnya.

Namun, Agung belum mau membocorkan berapa target pemasukan investasi ke IKN yang dipatok pada 2024 ini. Kendati begitu, ia optimistis angkanya bisa lebih besar dari tahun lalu.

"Pasti ada target, tapi belum bisa disebutkan saat ini. September-Desember 2023 kan sekitar Rp 41 triliun. Jadi kita optimis bisa dicapai lebih dari itu," kata Agung.

Untuk diketahui, sebanyak 23 investor pelopor dari dalam negeri telah melaksanakan groundbreaking di Ibu Kota Nusantara dengan investasi non APBN senilai Rp 41,4 triliun pada 2023 lalu.

 

4 dari 4 halaman

Makin Optimistis

Kepala OIKN Bambang Susantono mengatakan dengan realisasi peminatan investasi ini pemerintah semakin optimistis menyambut 2024. "Kami yakin tahun 2024 akan semakin banyak investor yang berinvestasi dan pada jangka panjang bisa mencapai target 80 persen dana pembangunan IKN dari non-APBN dapat tercapai," ujarnya beberapa waktu lalu.

Bambang menyebut OIKN terus berupaya dengan berbagai cara untuk meningkatkan realisasi investasi di IKN. Salah satunya dengan terus melakukan sosialisasi dan promosi peluang investasi di IKN. "Kami sangat terbuka bagi para investor yang sesuai dengan visi IKN menjadi kota cerdas, inklusif, berkelanjutan, dan kota yang layak huni dan dicintai," ungkapnya.

Pada kesempatan terpisah, Agung Wicaksono menjelaskan realisasi investasi di IKN 2023 yang terdiri dari tiga tahap. Groundbreaking 1 sampai 3 dilakukan investor dalam negeri yang memiliki kapabilitas untuk membangun Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Namun, ada juga beberapa investor dalam negeri yang bekerja sama dengan investor luar negeri.

Sementara itu, saat ini terdapat 9 investor yang akan menjadi inisiator pembangunan hunian di IKN, di mana 3 di antaranya adalah investor asing asal China dan Malaysia. 9 investor ini sedang dalam seleksi dan feasilibility study.

"Mulai dari groundbreaking pertama di September (2023), kedua di November, ketiga di Desember di minggu lalu, dan ini dari 23 investor pelopor ini ada total 9 (investor) di (groundbreaking) yang kedua, 10 (investor) yang di (groundbreaking) ketiga, dan (groundbreaking) yang pertama ada 4 (investor)," terangnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.