Sukses

Lion Air Inspeksi Pesawat Boeing 737-9 MAX Usai Insiden Alaska Airlines, Ini Hasilnya

Lion Air menjelaskan, Boeing 737-9 MAX Lion Air memiliki konfigurasi berbeda dengan pesawat yang mengalami insiden di Portland, Oregon, Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta - Lion Air telah selesai melakukan mitigasi dan inspeksi internal pada Boeing 737-9 MAX. Inspeksi internal ini dilakukan usai insiden  lepasnya jendela Alaska Airlines saat di udara pada Sabtu, 6 Januari 2024.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, berdasarkan hasil koordinasi bersama pabrikan pesawat Boeing dan pihak berwenang lainnya, Lion Air menegaskan bahwa Boeing 737-9 MAX yang dioperasikan tidak termasuk dalam kategori pesawat yang mengalami insiden pintu darurat bagian tengah (mid cabin door).

Hal ini karena Boeing 737-9 MAX Lion Air memiliki konfigurasi berbeda dengan pesawat yang mengalami insiden di Portland, Oregon, Amerika Serikat.

 

"Selain itu, Boeing 737-9 MAX Lion Air dilengkapi mid cabin emergency exit door type II active door, yang berarti sistem pada pintu darurat bagian tengah tersebut berfungsi aktif dan dapat dioperasikan secara baik," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (9/1/2024).

Boeing 737-9 MAX Lion Air tidak termasuk dalam kategori perintah keselamatan udara yang memerlukan tindakan segera atau Emergency Airworthiness Directive (EAD) nomor 2024-02-51 yang diterbitkan Federal Aviation Administration (FAA) pada 6 Januari 2024.

Hal ini karena Boeing 737-9 MAX Lion Air tidak menggunakan tipe pintu darurat bagian tengah yang non-aktif (mid cabin door plug). Selain itu, Lion Air menggunakan jenis pintu darurat bagian tengah yang aktif dan dapat dioperasikan dengan aman.

Sebagai informasi, Emergency Airworthiness Directive (EAD) tersebut mengharuskan pemeriksaan segera terhadap pesawat Boeing 737-9 MAX yang memiliki pintu darurat bagian tengah non-aktif (mid cabin door plug). EAD ini berlaku untuk sekitar 171 pesawat di seluruh dunia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Operasikan 3 Boeing 737-9 MAX

Lion Air saat ini mengoperasikan 3 unit Boeing 737-9 MAX, dan sejak 5 Januari 2024, Lion Air telah melakukan langkah-langkah pencegahan (mitigasi/ preventif).

Lion Air sedang melakukan inspeksi lebih lanjut fokus pada mid-cabin emergency exit door, yang melibatkan Mid Cabin Emergency Exit Flight Lock Operational Test. Langkah dimaksud merupakan upaya Lion Air memenuhi standar keselamatan penerbangan yang ketat.

Mid Cabin Emergency Exit Flight Lock Operational Test adalah langkah pemeriksaan pada pintu darurat di bagian tengah pada Boeing 737-9 MAX.

Uji operasional dilakukan guna memastikan bahwa mekanisme penguncian pintu darurat berfungsi dengan baik (normal), sehingga pintu dapat dibuka dan ditutup secara efektif. Tujuannya memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan dengan mengutamakan bahwa evakuasi dapat dilakukan cepat dan aman apabila terjadi situasi darurat.

Lion Air terus berkoordinasi bersama pihak Boeing, regulator Indonesia dan otoritas penerbangan sipil terkait dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan penerbangan.

Lion Air selalu mengedepankan faktor-faktor yang memenuhi kualifikasi keselamatan dan keamanan penerbangan sebagai prioritas utama (safety first) dalam setiap aspek operasional dan layanan penerbangan.

 

3 dari 5 halaman

Buntut Jendela Alaska Airlines Terlepas Saat Mengudara, Ratusan Pesawat Boeing 737 MAX 9 Dilarang Terbang

Sebelumnya, regulator keselamatan udara AS telah melarang terbang beberapa versi pesawat jet Boeing 737 MAX 9 sambil menunggu inspeksi. Hal itu memicu puluhan pembatalan penerbangan dalam sehari setelah panel pesawat Alaska Airlines meledak di negara bagian Oregon, Amerika Serikat bagian barat.

Mengutip news.com.au, Minggu, 7 Januari 2024, Badan Penerbangan Federal (FAA) menyatakan dalam unggahan di X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, 'mengharuskan inspeksi segera terhadap pesawat Boeing 737 MAX 9 tertentu sebelum mereka dapat kembali terbang'. Badan itu menyebutkan bahwa sekitar 171 pesawat di seluruh dunia akan terdampak, dengan setiap pemeriksaan memakan waktu 4--8 jam.

 Kepada AFP, Boeing menyatakan sejauh ini telah mengirimkan 218 pesawat 737 MAX ke seluruh dunia. Diketahui bahwa Alaska dan United Airlines menerbangkan pesawat MAX 9 dalam jumlah terbesar, sedangkan Turkish Airlines memiliki armada yang lebih kecil.

Ketiga maskapai penerbangan itu memeriksa kondisi sejumlah pesawat mereka pada Minggu, 7 Januari 2024. Alaska Airlines yang berbasis di AS melarang terbang ke-65 pesawat Boeing 737 MAX 9 miliknya pada Jumat, 5 Januari 2024, setelah penerbangan yang membawa 171 penumpang dan enam awak terpaksa mendarat darurat.

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) mengatakan panel pintu yang tertutup rapat terbuka dan lepas di tengah penerbangan. Penerbangan Alaska bernomor 1282 berangkat dari Bandara Internasional Portland dan masih di ketinggian ketika awak kabin melaporkan adanya 'masalah tekanan udara', menurut FAA.

Dari sejumlah gambar yang beredar di media sosial, terlihat panel samping pesawat meledak dan masker oksigen darurat keluar dari langit-langit. Pesawat segera kembali ke Portland dan tidak ada korban terluka parah. 

4 dari 5 halaman

Pernyataan Alaska Airlines

"Menyusul kejadian malam ini pada Penerbangan 1282, kami memutuskan untuk mengambil langkah pencegahan dengan menghentikan sementara armada 65 pesawat Boeing 737-9 kami," kata CEO Alaska Airlines Ben Minicucci pada Jumat, pekan lalu.

"Setiap pesawat akan dikembalikan ke layanan hanya setelah selesainya pemeliharaan penuh dan inspeksi keselamatan," katanya.

Seorang penumpang, Kyle Rinker mengatakan kepada CNN bahwa masalah tersebut terjadi segera setelah lepas landas. "Itu benar-benar tiba-tiba. Begitu mencapai ketinggian, dan jendela/dindingnya terlepas begitu saja," katanya kepada penyiar.

NTSB mengatakan tidak ada seorang pun yang duduk di dua tempat yang paling dekat dengan jendela tersebut. Namun, surat kabar Oregonian, mengutip para penumpang, mengatakan bahwa seorang anak laki-laki yang duduk di barisan tersebut bajunya robek karena dekompresi yang tiba-tiba, sehingga membuatnya sedikit terluka.

Spesialis penerbangan John Ostrower, dari situs Air Current, mengatakan panel yang terdampak adalah pintu bagian tengah belakang yang "dinonaktifkan" oleh Boeing untuk beberapa maskapai penerbangan sebelum mengirimkan pesawat. Menurut majalah Aviation Week, maskapai penerbangan yang tidak memilih model MAX yang menawarkan konfigurasi tempat duduk maksimum dapat menutup pintunya, sehingga terlihat seperti jendela pada umumnya. 

5 dari 5 halaman

Insiden Beruntung

NTSB mengirim tim ke Portland untuk memeriksa pesawat Alaska Airlines. Ketua Dewan NTSB Jennifer Homendy menyebut 'sangat, sangat beruntung' bahwa insiden tersebut tidak berakhir dengan tragedi.

"Kami memiliki sistem penerbangan teraman di dunia. Ini luar biasa aman," katanya. "Tetapi kami harus mempertahankan standar itu."

Homendy mengungkapkan bahwa jendela tersebut jatuh di Cedar Hills, pinggiran Portland, dan mendesak warga untuk melapor jika mereka menemukannya. Alaska Airlines mengatakan pada Sabtu, 6 Januari 2024, bahwa lebih dari seperempat armada Max 9 miliknya telah diperiksa sejak kejadian tersebut dan tidak ada temuan penting.

Sementara, pesawat yang baru saja kecelakaan itu telah disertifikasi laik terbang pada Oktober 2023 dan baru dikirim ke Alaska Airlines, menurut situs registrasi FAA. "Keselamatan adalah prioritas utama kami dan kami sangat menyesali dampak peristiwa ini terhadap pelanggan dan penumpang kami," kata Boeing dalam sebuah pernyataan.

"Tim teknis Boeing mendukung penyelidikan NTSB terhadap kejadian tadi malam," tambahnya.

United, yang memiliki armada 737 MAX 9 terbesar di dunia, mengatakan pihaknya melarang terbang 46 pesawat dan 33 pesawat kini telah diperiksa. Pemeriksaan itu diperkirakan menyebabkan 60 pembatalan penerbangan pada Sabtu, 6 Januari 2024, waktu setempat. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini