Sukses

Pesawat Lion Air Berputar-putar di Binjai Usai Notam dari Sri Lanka, Ini Penyebabnya

Notam yang didapat oleh pesawat Lion Air yang mengangkut jemaah umrah kali ini menyatakan penutupan sementara wilayah udara di Sri Langka.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah pesawat milik maskapai Lion Air menjadi sorotan publik baru-baru ini setelah dilaporkan berputar-putar di wilayah Binjai, Sumatera Utara. Diketahui, pesawat tersebut membawa jemaah umrah dari Surabaya menuju Jeddah, Arab Saudi.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, hal itu dilakukan karena karena perubahan waktu pemberitahuan resmi (Notam) dari otoritas di Sri Lanka.

Danang menjelaskan, Notam merupakan pemberitahuan yang bersifat penting oleh personel operasi penerbangan. Notam yang didapat kali ini menyatakan penutupan sementara wilayah udara di Sri Langka.

Lion Air kemudian beralih melakukan pendaratan di bandar udara alternatif, sebagai prosedur standar operasional penerbangan guna memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan.

"Pengalihan pendaratan di Bandar Udara Internasional Kualanamu ini, bukan disebabkan oleh masalah teknis pesawat," kata Danang, dikutip Selasa (12/3/2024).

Sebelum mendarat di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Danang menyebut, pesawat sempat melakukan holding atau terbang mengelilingi wilayah udara Kota Binjai, Sumatera Utara.

Holding ini dilakukan untuk beberapa waktu dengan tujuan mengurangi berat pesawat melalui pemakaian avtur atau bahan bakar.

Menyusul Notam yang dikeluarkan oleh otoritas Sri Lanka, laporan media mempublikasikan uji coba rudal oleh militer India pada Senin, 11 Maret 2024.

Melansir NDTV, rudal yang menjalani uji coba itu merupakan rudal Agni-5 di lepas pantai Visakhapatnam pada Senin, 11 Maret 2024.

Laporan itu mengatakan, Agni-5 merupakan rudal yang dikembangkan secara lokal dengan teknologi Multiple Independently Targetable Re-entry Sasakyan (MIRV).

Uji coba rudal itu dilakukan dibawah misi yang dinamai Divyastra, dari Pulau Dr APJ Abdul Kalam di Odisha. Notam telah dikeluarkan pekan lalu, menjelang uji coba Agni-5.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Notam Berawal di Wilayah Udara Teluk Benggala

NOTAM tersebut ditujukan untuk aktivitas penerbangan di wilayah udara Teluk Benggala, yang menjadi salah satu wilayah yang akan terdampak dalam uji coba rudal Agni-5 yang dapat dilakukan kapan saja antara tanggal 11 dan 16 Maret. 

Zona larangan terbang yang ditetapkan dalam peringatan NOTAM ini mencakup wilayah sepanjang 3.500 kilometer, jauh di selatan Teluk Benggala.

3 dari 3 halaman

Akan Lanjutkan Penerbangan

Setelah mendarat di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Danang mengatakan, pesawat akan melanjutkan penerbangan menuju Jeddah, Arab Saudi, setelah bandar udara di Colombo, Sri Lanka, dibuka kembali dan dianggap aman untuk dilayani.

"Seluruh prosedur yang diambil ini menunjukkan komitmen Lion Air dalam menjaga keselamatan penumpang dan kru pesawat," tutur dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.