Sukses

Anies Baswedan: Pencurian Ikan, Pencurian Pasir Itu Menandakan Kita Kebobolan

Calon Presiden (capres) Anies Baswedan mengkritik anggaran Kementerian Pertahanan Rp 700 triliun yang dipakai untuk beli alutsista.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (capres) Anies Baswedan menyebutkan tantangan pertahanan  yang dihadapi ke depan tidak mudah seperti serangan cyber. Apalagi masih terjadinya pencurian ikan dan pasir yang menunjukkan pertahanan Indonesia masih kebobolan.

"Pertahanan kita hadapi tantangan tidak kecil. Dalam beberapa tahun terakhir, lebih dari 160 ribu orang meninggal dunia bukan karena serangan militer tetapi karena serangan virus. HP dan komputer diserang cybertech. Lebih dari 800 juta cybertech.Perdagangan manusia, perdagangan anak bagaimana perempuan, anak menjadi korban lebih dari 30 ribu, dan narkoba menyerbu Indonesia. 4,8 juta orang terpapar narkoba. Keluarga-keluarga kita menderita karena narkoba, itu pedih sekali," kata Anies Baswedan, Minggu (7/1/2024).

Selain itu, Anies menyebutkan, pencurian ikan dan pasar yang terjadi menunjukkan pertahanan yang bobol. "Pencurian ikan, pencurian pasir, itu menandakan kita kebobolan. Lebih jauh lagi ironisnya kementerian pertahanan dibobol hacker 2023. Sebuah ironi, itu kita ingin kembalikan," kata dia.

Anies menuturkan, anggaran Kementerian Pertahanan Rp 700 triliun tidak dapat menjaga. Ia juga kritik mengenai anggaran kementerian itu justru membeli alutsista yang bekas.

"Rp 700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tak bisa pertahankan itu justru digunakan untuk membeli alutista bekas, pada saat tentara kita lebih dari separuh tak memiliki rumah dinas," kata dia.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan jadwal debat pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Kali ini, debat pilpres sudah masuk debat ketiga. Debat ketiga ini merupakan debat capres yang membahas pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini