Sukses

Produksi Gas Husky CNOOC Madura Limited Capai 250 MMSCFD, Terbesar di Jateng dan Jatim

SKK Migas dan HCML akan terus bekerja professional untuk mengendalikan kegiatan operasi hulu migas yang saat ini merupakan yang terbesar di Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Kontraktor Kontrak Kerja Sama Husky – CNOOC Madura Limited (HCML) mampu meningkatkan produksi gas hingga 2023.  

Manager BD Production Husky CNOOC Madura Limited Suryo Birowo mengatakan produksi Husky – CNOOC Madura Limited terus meningkat. Saat awal produksi di 2017, HCML hanya berproduksi dari Lapangan BD dan hanya mengalirkan sekitar 30 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari).

"Saat ini, produksi puncak sales gas HCML sebesar 250 MMSCFD dan merupakan yang terbesar di Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng),” kata Suryo Birowo, dalam keterangan tertulis, Senin (1/1/2024).

Jumlah Produksi gas tersebut, masih akan terus bertambah seiring dengan dikembangkannya lapangan baru, sejalan dengan salah satu visi HCML menjadi produsen gas terbesar di Jawa Timur.

“Dari tiga lapangan HCML, yakni lapangan BD, 2M (MDA-MBH), dan MAC, HCML memiliki persentase produksinya mencapai 30% dari total produksi gas di wilayah Jawa Timur,” ujar Suryo.

Untuk diketahui, pada Minggu - Senin (31/12/2023 – 1/1/2024) dijalankan kegiatan “Management Walkthrough (MWT) SKK Migas di Akhir Tahun 2023” oleh SKK Migas. Acara ini digelar di Gas Metering Station (GMS) HCML, Pasuruan Jawa Timur.

Hadir dalam pertemuan tersebut Manager Regional Office & Relations HCML, Hamim Tohari, Manager BD Production HCML, Suryo Birowo dan tim, serta Kepala Divisi Hukum SKK Migas, Didik Sasono Setyadi beserta jajarannya.

Dalam acara tersebut juga ada agenda pemantauan kegiatan lifting akhir tahun di Pasuruan Jawa Timur, Senin dini hari.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lebih Terintegrasi

Kepala Divisi Hukum SKK Migas, Didik Sasono Setyadi yang ikut memantau kesiapan lifting akhir tahun mengatakan Dengan tiga lapangan yang telah berproduksi dan beberapa lapangan baru yang akan dikembangkan, diharapkan tidak hanya akan membuat produksi HCML meningkat tetapi juga menjadi lebih terintegrasi untuk kegiatan produksi yang lebih masif.

“Namun, Peningkatan produksi dalam kegiatan operasi, tetap harus selalu mengutamakan faktor HSE, sebab semua upaya dan pencapaian yang telah diraih tidak ada artinya bila HSE tidak dijaga,” kata Didik saat menyaksian kegiatan lifting minyak dan gas bumi maupun pemantauan stok (inventory stock) migas di akhir tahun 2023.

Didik juga mengapresiasi komitmen HCML untuk meningkatkan integritas dan mendorong HCML agar lebih "high profile" dalam mengkampanyekan kegiatan usaha hulu migas yang lebih masif dan agresif dalam rangka meningkatkan ketahanan energi untuk kepentingan nasional.

“SKK Migas dan HCML akan terus bekerja professional untuk mengendalikan kegiatan operasi hulu migas yang saat ini merupakan yang terbesar di Jawa Timur,” kata Didik.

 

3 dari 3 halaman

3 Lapangan Utama

HCML saat ini memiliki 3 lapangan utama yang telah berproduksi, yaitu Lapangan BD, Lapangan 2M, dan Lapangan MAC. Produksi Lapangan BD didukung oleh 3 fasilitas utama yaitu Anjungan Sumur Lepas Pantai (offshore Wellhead Platform/WHP), Gas Metering Station (GMS) yang terletak di kota Pasuruan, dan fasilitas Produksi Terapung, Penyimpanan, dan Pembongkaran (Floating Production, Storage, and Offloading/FPSO).

Lapangan BD adalah satu-satunya lapangan HCML yang memiliki kandungan H2S dan juga kondensat.

FPSO Karapan Armada Sterling III adalah satu-satunya anjungan terapung di Indonesia yang memiliki fasilitas Sulphur Recovery Unit. Berdasarkan data per 30 November 2023, saat ini lapangan BD mampu mengirimkan sales gas sebesar 110 MMSCFD dengan 6,000 barel kondensat per hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini