Sukses

BI Optimis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Rentang 4,5-5,3% sepanjang 2023

Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2023 berada dalam kisaran 4,5-5,3%

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia memastikan perekonomian Indonesia tetap tumbuh baik, didukung oleh permintaan domestik.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, konsumsi rumah tangga dan investasi tetap tumbuh sejalan dengan keyakinan masyarakat dan berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Perkembangan ini dikonfirmasi oleh sejumlah indikator utama hingga bulan Desember 2023, seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran, dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur,” ungkap Perry Warjiyo dalam konferensi pers Hasil RDG BI Desember 2023, Kamis (21/12/2023).

Ekspor Membaik

Kinerja ekspor juga cenderung lebih baik, seiring dengan peningkatan permintaan beberapa mitra dagang utama, seperti Amerika Serikat dan India.

Perry Warjiyo memaparkan, berdasarkan Lapangan Usaha (LU) kinerja perekonomian terutama didorong oleh Perdagangan Besar dan Eceran, Industri Pengolahan, serta Konstruksi.

“Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2023 berada dalam kisaran 4,5-5,3%,” paparnya

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Prediksi 2024

Untuk tahun 2024 mendatang, BI memperkirakan kinerja konsumsi, baik swasta maupun Pemerintah, dan investasi terus meningkat sejalan dengan keyakinan konsumsi masyarakat yang tetap kuat, dampak positif pelaksanaan Pemilu, serta keberlanjutan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan meningkat dalam kisaran 4,7-5,5%,” bebernya.

“Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal Pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan,” tambah Perry Warjiyo.

3 dari 3 halaman

BI Tahan Suku Bunga Acuan 6% di Desember 2023

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga BI di kisaran 6% pada bulan Desember 2023.

“Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 20 dan 21 Desember 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6%, Suku Bunga Deposit Facility juga tetap sebesar 5,25% dan Suku Bunga Lending Facility sebesar 6,75%,” ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Hasil RDG Desember 2023, Kamis (21/12/2023).

Perry Warjiyo memastikan, keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6% ini tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro stabilitas, yaitu untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah serta langkah preventif dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5%+-1% pada tahun 2024.

“Sementara itu, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro growth, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” sambungnya.

Perry Warjiyo lebih lanjut menyampaikan, kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga.

“Akselerasi digitelisasi sistem pembayaran juga terus didorong untuk meningkatkan volume transaksi sih dan memperluas inklusi ekonomi keuangan digital, termasuk digitalisasi transaksi keuangan pemerintah pusat dan daerah,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur BI juga mengumumkan bahwa terhitung mulai 21 Desember 2023 Bank Indonesia menggunakan nama BI-Rate sebagai suku bunga kebijakan menggantikan BI 7 Day Reverse Repo Rate untuk memperkuat komunikasi kebijakan moneter.

Perry Warjiyo menjelaskan, penggantian nama ini tidak mengubah makna dan tujuan BI Rate sebagai kebijakan moneter BI, serta operasionalnya tetap mengacu pada transaksi Reverse Repo Bank Indonesia tenor 7 hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.