Sukses

The Fed Bantah Spekulasi Penurunan Suku Bunga, USD dan Rupiah Perkasa Lagi

Rupiah ditutup menguat tipis 4 point dalam penutupan pasar Selasa, 19 Desember 2023.

Liputan6.com, Jakarta Indeks dolar Amerika Serikat atau USD kembali menguat pada Selasa, 19 Desember 2023. USD menguat seiring upaya pejabat meredam spekulasi penurunan suku bunga.

Pada Senin (18/12), Sejumlah pejabat The Fed mengatakan bahwa antusiasme pasar terhadap penurunan suku bunga dalam waktu dekat tidak berdasar, dan inflasi yang tinggi dapat membuat kondisi moneter ketat bertahan lebih lama.

Presiden The Fed di Chicago, Austan Goolsbee mengaku dirinya bingung terkait bagaimana reaksi pasar terhadap pertemuan The Fed pekan lalu.

Kemudian ada Presiden The Fed di Cleveland, Loretta Mester mengatakan bahwa bank sentral tidak mempertimbangkan penurunan suku bunga, namun lebih pada berapa lama kebijakan harus tetap ketat dalam upaya menekan inflasi ke target 2 persen.

"Komentar mereka agak bertentangan dengan pandangan dovish dari The Fed selama pertemuan kebijakan terakhirnya tahun ini, di mana bank sentral mengatakan pihaknya telah selesai menaikkan suku bunga dan akan mempertimbangkan penurunan pada tahun 2024," ungkap Ibrahim Assuaibi, Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka dalam paparan tertulis pada Selasa (19/12/2023).

"Pasar juga mempertahankan pertaruhan mereka terhadap penurunan suku bunga lebih awal, dengan harga berjangka Dana The Fed menunjukkan peluang hampir 63 persen penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Maret 2024," bebernya.

Sementara itu, di Asia, Bank Of Jepang (BOJ) mempertahankan suku bunga pada tingkat negatif dan tidak memberikan petunjuk rencana untuk mulai melakukan pengetatan kebijakan.

Namun, bank sentral Jepang memperingatkan bahwa inflasi negara itu kemungkinan akan tetap stabil dalam beberapa bulan mendatang.

Stabilnya inflasi Jepang menjadi sebuah tren yang dapat membuat bank berada di bawah tekanan yang semakin besar untuk memperketat kebijakan.

Meskipun Gubernur Kazuo Ueda telah memberikan beberapa sinyal mengenai potensi pengetatan kebijakan pada tahun 2024, ia menegaskan kembali perlunya kebijakan ultra-longgar dalam jangka pendek, dengan alasan meningkatnya risiko ekonomi terhadap Jepang.

BOJ menggemakan sikap ini pada hari Selasa, Ibrahim menyoroti.

Rupiah Menguat Tipis pada Selasa, 19 Desember 2023

Rupiah ditutup menguat tipis 4 point dalam penutupan pasar sore ini, walaupun sebelumnya sempat melemah 15 point dilevel Rp. 15.506 dari penutupan sebelumnya di level Rp.15.510.

"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp. 15.490- Rp. 15.540," Ibrahim memperkirakan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pilpres 2024 Diharapkan Bisa Beri Dampak Positif ke Ekonomi Indonesia

Ibrahim mengatakan, Pilpres 2024 diharapkan bisa berlangsung dalam satu putaran dan akan membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia, ketika ekonomi dunia masih dilanda ketidakpastian.

"Pilpres satu putaran juga (diharapkan) direspon positif oleh pasar," ujarnya. Ibrahim menyebut, tren pertumbuhan ekonomi di 5 persen bisa makin tinggi jika uang beredar makin besar.

"Terobosan kebijakan finansial di pemerintahan yang baru ini jadi hal yang sangat penting. Selain mengakselerasi pertumbuhan," imbuhnya.

3 dari 3 halaman

Pilpres Berpotensi Hemat Biaya Anggaran Negara

Selain itu, Pilpres 2024 satu putaran bisa menghemat biaya anggaran hingga Rp17 triliun, Ibrahim melanjutkan.

"Uang tersebut nantinya bisa digunakan untuk kebutuhan yang lebih mendesak, termasuk pemberian subsidi berupa Bantuan Sosial ( Bansos) , BBM Bersubsidi, Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan lainnya kepada rakyat yang membutuhkan," katanya.

"Kemudian, secara politis, pemilu satu putaran bisa menjaga kestabilan dalam negeri dan juga meminimalisasi ancaman polarisasi di masyarakat," lanjut Ibrahim.

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai September 2023 selalu berada di kisaran 5 persen.

Di kuartal pertama 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai sebesar 5,03 persen. Kemudian pada kuartal kedua meningkat menjadi 5,17 persen. Pada periode setelahnya (Juli-September).

Namun di kuartal ketiga, ekonomi Indonesia sedikit melambat menjadi 4,94 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini