Sukses

Sasar Hunian Vertikal, Perumnas Gandeng Anak Usaha MRT Jakarta Buka Ruang Terbuka Hijau

Perum Perumnas menggandeng PT Integrasi Transit Jakarta, anak usaha MRT Jakarta. Salah satu fokusnya adalah membuka ruang terbuka hijau di hunian-hunian vertikal milik Perumnas.

Liputan6.com, Jakarta Perum Perumnas menggandeng PT Integrasi Transit Jakarta, anak usaha MRT Jakarta. Salah satu fokusnya adalah membuka ruang terbuka hijau di hunian-hunian vertikal milik Perumnas.

Direktur Utama Perumnas Budi Saddewa Seoediro mengatakan, kerja sama Perumnas dan ITJ sama-sama berfokus pada penguatan hunian berorientasi transportasi umum.

“Melalui kolaborasi ini, Perumnas akan melanjutkan perannya dalam membangun hunian pada cakupan pasar yang lebih luas. Bersama PT ITJ, kami akan mencoba merealisasikan potensi pengembangan kawasan terorientasi transit di tengah kota Jakarta dengan pembangunan hunian yang dipadupadankan dengan tata ruang dan moda transportasi perkotaan," ungkap Budi dalam keterangannya, Minggu (17/12/2023).

Dia mencatat, penduduk ibu kota semakin bertambah dari tahun ke tahun. Maka, hunian vertikal bisa jadi pilihan kedepannya.

“Hunian high rise dapat menjadi solusi pada kebutuhan hunian di kota yang kepadatan penduduknya sangat tinggi. Maka dari itu, hunian berkonsep TOD yang diinsiasi Perumnas sudah sepatutnya menjadi tren pembangunan hunian secara berkelanjutan di kota besar”, ujar Budi.

Juga Ruang Komersil

Selain menyasar kawasan hunian TOD, kerja sama Perumnas dan ITJ juga memperhatikan ruang terbuka hijau hingga ruang komersial.

“Kerja sama yang kami jalin dengan PT Integrasi Transit Jakarta nantinya akan terfokus ke beberapa hal, namun utamanya adalah dalam bentuk aktivasi ruang baik ruang terbuka hijau, area komersial berupa pop up store maupun aktivasi ruang yang kaitannya dengan optimalisasi lahan, aset idle dan inventori perumnas lainnya yang dapat dikerjasamakan melalui skema kemitraan revenue ataupun profit sharing”, ujar Direktur Pemasaran Perumnas, Imelda Alini Pohan.

Imelda menjelaskan, langkah awal kerja sama ini, Perumnas dan PT ITJ akan fokus dalam mengembangkan ruang terbuka hijau di Apartemen Samesta Mahata Tanjung Barat. Dia tidak menutup kemungkinan dilanjutkannya kolaborasi yang sama di hunian Perumnas lainnya.

"Fungsi yang tidak hanya terfokus pada hunian semata, namun juga akses dan peningkatan sarana kegiatan publik yang jauh lebih aksesibel serta ramah lingkungan," pungkasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jawab Kekhawatiran Erick Thohir

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mencatat ada peningkatan penduduk di wilayah perkotaan. Hal ini menjadi tantangan untuk menghadirkan hunian yang sesuai.

Erick Thohir mencatat, populasi di Indonesia akan lebih banyak berada di daerah perkotaan dibandingkan dengan di wilayah pedesaan. Ditambah lagi, ada backlog rumah yang ditaksir sebanyak 12 juta.

"Sekarang total (porsi) penduduk di perkotaan adalah 56,7 persen sedangkan di pedesaan 43,3 persen, artinya tentu wilayah perkotaan akan semakin padat dan menantang dalam mengatur transportasi dan hunian untuk masyarakat", ujar Erick dalam keterangan tertulis, Kamis (16/11/2023).

Bangun Hunian TOD

Menjawab kebutuhan hunian tadi, Perum Perumnas turut mengambil peran. Salah satunya dengan mengembangkan hunian yang terintegrasi dengan transportasi publik. Konsep ini disebut Transit Oriented Development (TOD).

"Hunian TOD merupakan bukti komitmen Perumnas dalam menghadirkan inovasi dan mengembangkan hunian layak huni secara berkesinambungan. Kami meyakini bahwa hunian TOD ini dapat menjadi solusi atas berbagai permasalahan hunian di kota-kota besar," ujar Direktur Utama Perumnas, Budi Sadewa Soediro.

Budi mencatat, konsep hunian yang mengedepankan adanya integrasi transportasi, akan semakin mendukung tingkat produktivitas dan mobilitas penghuni menuju area yang dituju. "Juga penggunaan transportasi publik yang tentunya dapat menurunkan emisi karbon dan ramah lingkungan," imbuhnya.

Saat ini, hunian berkonsep TOD telah dikembangkan Perumnas pada tiga prime location berbeda, yaitu Stasiun Tanjung Barat (Samesta Mahata Tanjung Barat), Stasiun Pondok Cina (Samesta Mahata Margonda), dan Stasiun Rawa Buntu (Samesta Mahata Serpong).

 

3 dari 3 halaman

Konsep Hijau

Tak berhenti pada konsep hunian TOD, Perumnas juga menerapkan konsep ramah lingkungan atau green building di sejumlah titik garapannya. Ini termasuk diterapkan pada hunian tapak seperti di Samesta Parayasa dan Samesta Dramaga yang telah melakukan berbagai upaya penghijauan di kawasan huniannya.

"Kami paham manfaat yang dihasilkan dari kawasan hunian eco-friendly baik bagi masyarakat maupun ekosistem lingkungan. Sehingga kami akan terus berkomitmen melakukan berbagai upaya penghijauan pada berbagai proyek kami di seluruh wilayah Indonesia", ujar Budi.

Melengkapi Budi, Direktur Produksi Perum Perumnas Tri Hartanto mengatakan konsep TOD dan hunian tapak sama-sama mengusung konsep green building.

"Konsep TOD ini kami rancang agar aksesibilitasnya tinggi supaya menjadi lebih pedestrian friendly dan eco friendly yang nantinya bisa membuat penghuni maupun masyarakat sekitar merasa lebih nyaman untuk menggunakan transportasi umum," paparnya.

Tri menambahkan, pada beberapa proyek hunian tapak, Perumnas telah memadukan teknologi dinding precast dan layout rumah yang compact. Sehingga menghasilkan konstruksi yang efektif dan efisien dengan tetap menjaga mutu bangunan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini