Sukses

Mau Swasembada, Produksi Gula Indonesia Terus Merosot dalam 10 Tahun

Pemerintah mengejar target swasembada gula yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 Tahun 2023. Salah satu implementasinya dengan menyiapkan lahan hingga 1 juta ha di Papua.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mengejar target swasembada gula yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 Tahun 2023. Salah satu implementasinya dengan menyiapkan lahan hingga 1 juta ha di Papua.

Kendati begitu, Direktur Utama Holding BUMN Pangan ID Food Frans Marganda Tambunan mengatakan, saat ini teknologi industri gula di Tanah Air masih terbatas. Data ini juga didukung indikator produksi gula dalam 10 tahun terakhir yang menunjukan penurunan.

Frans menyebut penurunan produksi gula tidak sejalan dengan pertumbuhan gula konsumsi yang terus meningkat setiap tahun.

 

"Kita melihat dalam satu dekade terakhir produksi gula turun sebesar 1,16 persen. Hal ini berbanding terbalik dengan pertumbuhan luas areal yang meningkat sebesar 7,4 persen, juga rendemen yang hanya meningkat 0,19 persen," terangnya dalam National Sugar Summit 2023 di Kantor ID Food, Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Lebih lanjut, Frans melaporkan, produk tebu di Indonesia juga anjlok 2,06 persen. Sebagai pelaku usaha industri, ia mengaku tidak bisa diam begitu saja. Terutama dalam mendukung program swasembada gula yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 2023.

"Penurunan kualitas gula ini bukan hanya semata karena permasalahan iklim saja, tapi juga kadang permasalahan kurangnya penerapan teknologi di industri gula Tanah Air," ungkap dia.

Inovasi Teknologi

Menurut dia, apabila inovasi teknologi dapat diterapkan dan dikembangkan dari sekarang, Indonesia bisa mengejar negara-negara seperti Brazil dan India. Kedua negara tersebut jadi indikator lantaran merupakan produsen gula terbesar yang tak jauh dari inovasi di bidang teknologi.

"Sebagai contoh Brazil, mereka berfokus kepada pengembangan teknologi mesin. Sedangkan India berfokus pada pengembangan tanaman tebu," imbuh Frans.

"Inovasi di hilir juga mutlak kita butuhkan jika kita mengharapkan keberhasilan dalam peningkatan produksi tebu, khususnya di Indonesia, di industri gula saat ini kemampuan teknologi mutlak saat kita butuhkan," tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bidik Swasembada Gula, Pemerintah Siapkan 1 Juta Ha Lahan di Papua

Pemerintah menyiapkan satu juta hektare lahan di Papua bagi investor dalam dan luar negeri yang berminat membangun pabrik-pabrik untuk mendukung target swasembada gula di Indonesia.

“Kalau 1 juta hektare bisa banyak nanti perusahaan di sana, ya mungkin satu pabrik gula membutuhkan 20-40 hektare lahan dengan kapasitas 12.000 TCD,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo tentang swasembada gula di Kompleks Istana Kepresidenan, dikutip dari Antara, Selasa (12/12/2023).

Menurut Amran, pemerintah tidak membatasi jumlah investor dalam maupun luar negeri yang ingin membangun pabrik di Papua, untuk mempercepat swasembada gula.

“Ya rencana swasembada. Kalau kita bangun mungkin 20-30 unit pabrik gula berkapasitas 12.000 TCD, itu baru bisa swasembada,” tutur dia.

Berdasarkan pengalamannya membangun 10 unit pabrik gula atas instruksi Presiden Jokowi, Amran menyebut investasi untuk membangun satu pabrik gula berkapasitas 12.000 TCD sekitar Rp2,5 triliun sampai Rp3 triliun dan membutuhkan waktu hingga tiga tahun.

 

3 dari 3 halaman

Tanam Bibit Tebu

Meskipun mengklaim sudah ada perusahaan yang mulai menanam bibit tebu di Papua, Amran mengatakan perjalanan Indonesia menuju swasembada gula masih panjang karena tebu adalah tanaman tahunan yang bibitnya perlu dibudidayakan secara bertahap.

“Tebu ini kan tanaman tahunan yang harus kita ikuti tahapannya mulai dari KBN, KBP, KBI, KBD, sampai tebu giling karena bibit itu harus betul-betul murni dan bagus. Kalau kita gagal di bibit, gagal di tebu giling nantinya,” ujar Mentan.

Selain harus menyesuaikan iklim pertanian setempat, tahapan-tahapan penanaman bibit tebu sendiri membutuhkan waktu lebih dari tiga tahun.

Amran menjelaskan pabrik-pabrik gula di Papua nantinya diharapkan dibangun dengan teknologi modern, sehingga bisa mendukung produktivitas gula yang dihasilkan.

“Seperti di India ada produksi sampai 150 ton per hektare, sementara kita rata-ratanya 60-70 ton secara nasional. Yang terpenting bagaimana kita mencari bibit unggul, yang bisa produksi minimal 100 ton per hektare,” kata Mentan Amran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini