Sukses

Nilai Tukar Rupiah Diramal Menguat Hari Ini, Simak Penopangnya!

Rupiah ditutup menguat 40 point dalam penutupan pasar Rabu, 29 November 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks dolar Amerika Serikat (USD) melemah pada Rabu, 29 November 2023.

Para pejabat The Fed mengatakan bahwa bank sentral AS perlu lebih berhati-hati dalam mempertahankan suku bunga tinggi untuk waktu yang lebih lama, dan pelonggaran inflasi dapat mendorong pelonggaran kebijakan lebih awal dari yang diperkirakan.

Senada, Gubernur The Fed dan tokoh garis keras Christopher Waller juga mengatakan bahwa suku bunga tinggi telah cukup menekan inflasi tahun ini, dan penurunan tekanan harga lebih lanjut kemungkinan akan menyebabkan bank mulai menurunkan suku bunga.

"Komentarnya menunjukkan bahwa para pedagang memperkirakan setidaknya 40 persen kemungkinan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya paling lambat pada bulan Maret 2024, dan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunganya pada bulan Desember," kata Ibrahim Assuaibi, Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka dalam paparan tertulis dikutip Kamis (30/11/2023).

Pekan ini, Waller dan pejabat The Fed lainnya memberikan lebih banyak isyarat mengenai kebijakan moneter, sebelum periode blackout menjelang pertemuan pada pertengahan bulan Desember mendatang.

Ketua The Fed Jerome Powell juga akan menyampaikan pidatonya akhir pekan ini.

"Prospek perubahan sikap hawkish The Fed mendorong kenaikan kuat pada emas sepanjang bulan November, dengan logam kuning tersebut kini diperkirakan akan bertambah lebih dari 3 persen pada bulan tersebut," ungkap Ibrahim.

Selain itu, kekhawatiran kekhawatiran terhadap pelemahan perekonomian Tiongkok belum usai, terutama setelah serangkaian data perekonomian yang lemah pada bulan Oktober.

"Fokus minggu ini adalah pada data indeks manajer pembelian (PMI) untuk bulan November, yang akan dirilis pada hari Kamis. Angka tersebut diperkirakan menunjukkan penurunan berkelanjutan dalam aktivitas manufaktur, menyoroti berlanjutnya pelemahan mesin ekonomi terbesar Tiongkok," jelas Ibrahim.

Rupiah menguat pada Rabu, 29 November 2023

Rupiah ditutup menguat 40 point dalam penutupan pasar sore ini, walaupun sebelumnya sempat menguat 70 point dilevel Rp. 15.395 dari penutupan sebelumnya di level Rp.15.435.

"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp. 15.370- Rp. 15.440," beber Ibrahim.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Utang Pemerintah Naik di Bulan Oktober 2023

Utang pemerintah Indonesia kembali naik ke level Rp. 7.950,52 triliun pada Oktober 2023.

Tercatat, pada akhir Oktober 2023 mengalami kenaikan Rp. 58,6 triliun dari periode September 2023 (month-to-month/mtm) yang tercatat sebesar Rp. 7.891,61 triliun.

Menurut buku APBN Kita Edisi November 2023, rasio utang pemerintah mencapai 37,68 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada Oktober 2023.

"Meski nilainya mengalami kenaikan, rasio utang per Oktober 2023 justru lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 37,95 terhadap PDB," tutur Ibrahim.

Rasio utang tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan periode akhir 2022 dan masih di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai dengan UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara.

Rasio ini juga masih lebih baik dari yang telah ditetapkan pada kisaran 40 persen dalam Strategi Pengelolaan Utang Jangka Menengah 2023-2026.

3 dari 3 halaman

Pengeloaan Utang di Tengah Kondisi Mata Uang dan Suku Bunga

Lebih lanjut, pemerintah senantiasa mengelola utang secara cermat dan terukur dengan memperhatikan komposisi mata uang, suku bunga, serta jatuh tempo yang optimal, jelas Ibrahim.

Disebutkan, utang pemerintah sebagian besar dari dalam negeri dengan proporsi sebesar 71,78 persen.

"Ini sejalan dengan kebijakan umum pembiayaan utang untuk mengoptimalkan sumber pembiayaan dalam negeri dan memanfaatkan utang luar negeri sebagai pelengkap," katanya.

Berdasarkan instrumen, komposisi utang pemerintah sebagian besar berupa Surat berharga Negara (SBN) yang mencapai 88,66 persen.

Sedangkan investor asing hanya memiliki SBN domestik 14,68 persen termasuk kepemilikan oleh pemerintah dan bank sentral asing.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.