Sukses

Jokowi Senang, 70% Pekerja Tangguh Train 3 dari Papua Barat dan Papua

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmikan Proyek Tangguh Train 3. Proyek Tangguh Train 3 ini dibangun dengan investasi sebesar USD 4,83 miliar atau setara Rp 72,45 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmikan Proyek Tangguh Train 3 yang berlokasi di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat. Proyek energi ini masuk dalam Strategis Nasional (PSN). Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga groundbreaking pengembangan tiga proyek energi lain di Papua Barat.

"Puji dan syukur, alhamdulillah hari ini kita akan meresmikan Proyek Tangguh Train 3, penghasil gas bumi terbesar di Indonesia dan juga kita akan groundbreaking proyek Ubadari CCUS dan proyek hilirisasi Blue Ammonia dan proyek lapangan migas Asap Kido Merah," ujar Presiden Jokowi dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (24/11/2023).

Proyek Tangguh Train 3 ini dibangun dengan investasi sebesar USD 4,83 miliar atau setara Rp 72,45 triliun. "Proyek ini akan meningkatkan kapasitas produksi tahunan Tangguh LNG menjadi 11,4 juta ton per tahunnya dan berkontribusi signifikan untuk mendukung target produksi gas 12 standar kaki kubik per hari pada tahun 2030," lanjutnya.

Jokowi juga menyampaikan apresiasi atas investasi yang baru ini. Dirinya senang proyek ini menyerap banyak tenaga kerja. Saat ini, 70 persen tenaga operasional Tangguh adalah pekerja dari Provinsi Papua Barat dan Papua.

"Saya mendengar ada target yang baru di tahun 2029 mencapai 85 persen. Ini sangat bagus dan 105 teknisi operasi dan pemeliharaan kilang LNG adalah Putra Putri Papua Barat dan Indonesia yang telah direkrut sejak SMA yang menjalani program pendidikan dari BP di Berau," lanjut Jokowi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Transisi Energi

Menteri ESDM Arifin Tasrif memastikan peresmian ini menandai dimulainya operasi komersil dari Train 3 dan menegaskan kontribusi Tangguh terhadap ketahanan energi bangsa dan dukungannya yang kuat pada program transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) tahun 2060.

Arifin menuturkan fase berikutnya dari Proyek Tangguh adalah Proyek Ubadari CCUS (UCC). Proyek ini merupakan proyek CCS yang paling terdepan dan akan menjadi CCS Hub pertama di Indonesia, dengan potensi kapasitas penyimpanan CO2 hingga 1,8 Gt.

Selain menghasilkan tambahan produksi gas, proyek ini ini akan menginjeksikan sekitar 30 juta ton CO2 sampai tahun 2035 ke reservoir yang ada.

Proyek selanjutnya yang juga akan dibangun adalah Hilirisasi Gas alam menjadi low carbon ammonia dengan rencana produksi 875 ribu ton/tahun Blue Ammonia, yang akan digunakan untuk co-firing di pembangkit listrik dan juga di pabrik baja.

Proyek penting lainnya adalah Lapangan Gas Asap, Kido, Merah. Proyek ini akan memproduksi cadangan gas (Gross) sebesar 2.244,45 BSCF serta produksi kondensat sebesar 5,4 MMSTB. Total nilai investasi Proyek ini sebesar USD 3,37 miliar.

 

3 dari 3 halaman

Memperkuat Neraca Gas Nasional

Sementara itu Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan bahwa beroperasinya secara penuh Tangguh Train 3 akan meningkatkan produksi gas nasional dan memperkuat peran industri hulu migas di era transisi energi untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

“Tangguh Train 3 diharapkan bisa beroperasi kapasitas penuh diawal Desember sehingga semakin memperkuat neraca gas nasional dan mendukung kebutuhan domestik”, katanya.

Lebih lanjut Dwi menyampaikan Tangguh Train 3 dapat dikatakan merupakan karya anak bangsa, dibangun dan dioperasikan oleh SDM dalam negeri, yang memberikan perhatian yang besar bagi tenaga kerja lokal.

BP EVP Gas & Low Carbon Energy Anja Isabel berkata, ”Kami merasa terhormat bahwa Presiden Jokowi berkenan meresmikan Tangguh Train 3. Tangguh merupakan fasilitas kelas dunia dengan budaya keselamatan yang kuat dan 70% dari pekerja kami berasal dari Papua. Indonesia merupakan negara penting dalam portfolio bp, kami sangat berterima kasih terhadap dukungan Pemerintah Indonesia.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini