Sukses

USD Hari ini Menguat Didongkrak Data Ritel AS, Rupiah Diramal Melemah ke 15.600 per Dolar AS Besok

Indeks dolar Amerika Serikat (USD) kembali menguat hari ini pada Kamis, 16 November 2023. Rupiah ditutup melemah 20 poin dalam penutupan pasar pada Kamis, 16 November 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks dolar Amerika Serikat (USD) kembali menguat hari ini pada Kamis, 16 November 2023. Rupiah ditutup melemah 20 poin dalam penutupan pasar sore kamis ini.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyoroti kuatnya ritel AS mendorong ketidakpastian The Fed. Data yang dirilis pada Rabu malam menunjukkan, belanja ritel AS terus bertahan hingga bulan Oktober.

"Angka tersebut agak mengimbangi optimisme atas penurunan inflasi AS baru-baru ini, mengingat hal tersebut masih dapat menimbulkan tekanan harga yang besar dalam beberapa bulan mendatang," kata Ibrahim dalam paparan tertulis pada Kamis (16/11/2023).

"Inflasi masih jauh di atas target tahunan The Fed sebesar 2 persen. Data penjualan ritel mendorong rebound dolar dan imbal hasil Treasury, yang menekan emas dan menghentikan reli logam kuning selama dua hari,” lanjutnya.

Data inflasi AS pada Oktober 2023 yang lebih rendah dari perkiraan pasar telah meningkatkan spekulasi selesainya kenaikan suku bunga The Fed.

"Meskipun pertaruhan ini masih ada, data penjualan ritel pada hari Rabu memicu keraguan mengenai berapa lama suku bunga AS akan tetap tinggi. The Fed mengisyaratkan pendekatan berbasis data untuk kenaikan suku bunga di masa depan," jelasnya.

Di sisi lain, pejabat The Fed juga menegaskan kembali bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Selain itu, sinyal beragam dari perundingan tingkat tinggi AS-Tiongkok juga melemahkan sentimen, Ibrahim menyebutkan.

Rupiah Melemah pada Kamis, 16 November 2023

Rupiah ditutup melemah 20 point dalam penutupan pasar sore ini, walaupun sebelumnya sempat melemah 70 point dilevel Rp. 15.554 dari penutupan sebelumnya di level Rp.15.534.

"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp. 15.530- Rp. 15.600," beber Ibrahim.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Surplus Neraca Perdagangan Perkuat Ketahanan Eksternal Indonesia

Bank Indonesia (BI) menilai, surplus Neraca Perdagangan Indonesia pada Oktober 2023 memperkuat ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut.

Pada Oktober 2023, surplus neraca perdagangan Indonesia tercatat USD 3,48 miliar.

Surplus ini lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada September 2023 sebesar USD 3,41 miliar.

"Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain untuk terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional," papar Ibrahim.

Lebih lanjut dipaparkan, surplus neraca perdagangan pada Oktober 2023 bersumber terutama dari berlanjutnya surplus neraca perdagangan nonmigas yang mencapai USD 5,31 miliar.

Capaian ini relatif stabil dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya sebesar 5,33 miliar dolar AS. Kinerja positif tersebut didukung oleh tetap kuatnya ekspor nonmigas terutama komoditas batubara, produk logam mulia dan perhiasan, serta produk manufaktur alas kaki dan besi baja.

3 dari 3 halaman

Ekspor Nonmigas

Adapun, berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke China, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.

Sementara itu, impor nonmigas tetap kuat sejalan dengan berlanjutnya perbaikan aktivitas ekonomi.

"Defisit neraca perdagangan migas tercatat sedikit menurun menjadi 1,84 miliar dolar AS pada Oktober 2023 sejalan penurunan impor migas yang lebih dalam dari penurunan ekspornya," jelas Ibrahim.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.