Sukses

LRT Jabodebek Beroperasi Penuh, Stasiun KRL Diserbu Penumpang

PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter mencatat kenaikan jumlah penumpang di beberapa stasiun yang terintegrasi dengan LRT Jabodebek. Tercatat, ada peningkatan penumpang 15-30 persen.

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter mencatat kenaikan jumlah penumpang di beberapa stasiun yang terintegrasi dengan LRT Jabodebek. Tercatat, ada peningkatan penumpang 15-30 persen.

VP Corporate Secretary Anne Purba mengatakan kenaikan penumpang terjadi di Stasiun Cawang dam Stasiun Sudirman. Diketahui, Stasiun Cawang terintegrasi dengan Stasiun LRT Cawang Cikoko dan Stasiun Sudirman terintegrasi dengan Stasiun LRT Dukuh Atas.

"Menarik ketika lrt aktif dengan normal perjalanan lebih dari 20 kemarin ya dengan adanya LRT ini sesuai dengan prediksi kami ini akan meningkatkan penumpang Commuter Line," kata dia di Kantor KAI Commuter, Jakarta, Senin (6/11/2023).

Di Stasiun Sudirman, kata Anne ada peningkatan penumpang yang berkisar 30-35 persen. Dilihat dari sisi jumlah, ada kenaikan hingga 30 ribu orang per hari.

"Biasanya cuman 24.000 itu bisa lebih dari 30.000 melayani dalam satu hari bahkan di jam-jam sibuk kita lihat average itu 30-35 persen naik," ungkapnya.

Kemudian, di Stasiun Cawang, terjadi peningkatan 12-15 persen. Ini terjadi akibat terintegrasinya dengan Stasiun LRT Jabodebek Cikoko

"Kemudian di Stasiun Cawang yang terkoneksi dengan Cikoko ini juga mengalami kenaikan antara 12 hingga 15 persen," ujar Anne.

"Artinya dengan adanya konektivitas yang saat ini dibangun ini itu juga mempengaruhi volume dari commuter line," imbuhnya.

Janji Wamen BUMN

Diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan waktu tunggu kereta LRT Jabodebek bisa kembali ke 15 menit. Saat ini, waktu tunggu kereta atau headway bisa mencapai 1 jam di luar jam sibuk.

Pria yang karib disapa Tiko ini bilang, pihaknya mendorong PT Industri Kereta Api (INKA) untuk mempercepat proses perbaikan rangkaian kereta LRT Jabodebek. Perlu diketahui, saat ini ada 8 rangkaian kereta yang beroperasi.

"Kita targetkan nanti mungkin kita harapkan di minggu keempat November kita udah bisa jaga headway balik ke 15 menit lagi," ujarnya di Kantor InJourney, Sarinah, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2023).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Percepatan Perbaikan

Informasi, saat ini headway LRT Jabodebek sekitar 30-60 menit diluar jam sibuk. Sementara, saat jam sibuk, headway-nya berkisar 15-30 menit.

Tiko mengungkap, pihaknya masih melakukan review untuk percepatan perbaikan yang dilakukan INKA. Satu hal yang diperhatikannya adalah agar hal ini tak terjadi untuk jangka panjang.

"Jadi kemarin lagi melakukan review menyeluruh mengenai kecepatan untuk melakukan perbaikan roda dan juga untuk memperbaiki jangka panjang supaya tidak terjadi kerusakan lagi di roda," jelasnya.

"Kita review semua review itu menyeluruh mulai dari rodanya rel nya maupun koefisien geseknya," sambung Tiko.

 

3 dari 3 halaman

Permintaan Kemenhub

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal turut menanggapi perubahan jadwal LRT Jabodebek. Diketahui, selama perawatan rangkaian, waktu tunggu (headway) kereta mencapai 1 jam.

Dia meminta operator LRT Jabodebek untuk aktif memberikan informasi kepada pengguna terkait perubahan jadwal yang terjadi. Tujuannya agar tak menimbulkan kebingungan.

"Jangan sampai menimbulkan kebingungan pada masyarakat," tegasnya dalam keterangan resmi, Rabu (1/11/2023).

Perlu dicatat, saat ini ada 8 rangkaian kereta LRT Jabodebek yang beroperasi. Alhasil, headway menjadi lebih panjang.

Pada periode jam sibuk, relasi Harjamukti/Jatimulya - Cawang pp mencatat headway 30 menit. Kemudian, relasi Cawang-Dukuh Atas pp mencatat headway 15 menit.

Sementara itu, diluar jam sibuk relasi Harjamukti/Jatimulya - Cawang pp mencatat headway 60 menit. Kemudian, relasi Cawang-Dukuh Atas pp mencatat headway 30 menit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.