Sukses

Sulsel Cetak Sejarah Kemasukan Beras Impor, Padahal Jadi Lumbung Padi

Sulawesi Selatan (Sulsel) yang selama ini terkenal sebagai lumbung padi, tengah kekurangan beras. Hasilnya beras impor masuk.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengungkapkan beras impor yang disalurkan pemerintah sudah masuk ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) yang merupakan daerah lumbung padi terbesar di tanah air.

"Yang perlu saya sampaikan sekarang, ya fakta kenyataannya, produksi kurang secara fakta atau faktual sekarang itu Sulawesi Selatan itu kan barometer dan produksi terbesar di Indonesia, jadi sampai hari ini sudah kemasukan beras impor sebanyak 70 ribu ton. Miris kan" kata Budi Waseso di kantor Perum Bulog, Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Dia menjelaskan, penyebab masuknya beras impor ke provinsi tersebut bukan dikarenakan produksi beras yang kurang, tetapi dikarenakan kurangnya beras di daerah-daerah lain dan berakhir Sulsel mengalami kekurangan.

"Tapi bukan salahnya Sulsel, karena kurangnya beras di wilayah lain dan diserap oleh wilayah lainnya. Akhirnya apa? Sulsel ini malah kekurangan. Hari ini sejarah bahwa (Sulsel) kemasukan beras impor," ungkapnya.

Tak Ada Pembatasn

Tak hanya itu, Mantan Kepala Bareskrim Polri menilai, kekurangannya beras di Sulsel ini juga disebabkan tidak diaturnya soal pembatasan keluar beras dari sana, sehingga semuanya di serap daerah yang kekurangan beras seperti Jawa Timur, hingga Jawa Tengah.

"Ini Jawa Timur, Jawa Tengah pokoknya wilayah-wilayah yang kurang beras, ngambil semua dari Sulsel, akhirnya Sulsel kurang," imbuhnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Saran dari Buwas

Lebih lanjut, Budi Waseso menghimbau kepada daerah-daerah yang memproduksi beras untuk menerapkan aturan pembatasan keluarnya beras dari daerahnya.

Seperti Provinsi Lampung, dia bilang, bahwa provunsi itu menerapkan pembatasan aturan tidak boleh gabah keluar dari Lampung.

"Kan nanti seperti di Lampung sudah ada. Salah satunya pengaturan bahwa tidak boleh gabah keluar dari Lampung. Harus berupa beras, iya kan? Beras itu juga dibatasi akan diatur kemana nih beras dengan jumlah berapa. Harapan saya seperti itu. Supaya tertatalah dengan baik," tegasnya.

Kendati begitu, dia bilang, salah sat8 wilayah yang belum masuk beras impor adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang juga merupakan wilayah penghasil beras.

"Saya bersyukur dan alhamdulilah bahwa NTB itu tidak kemasukan beras dari luar NTB, apalagi impor. Salah satu wilayah di Indonesia yang sekarang ini tidak kemasukan beras impor tinggal NTB," tutupnya.

 

 

3 dari 3 halaman

Erick Thohir: China Siap Pasok 1 Juta Ton Beras Impor ke Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim sekaligus Menteri BUMN Erick Thohir, menyampaikan bahwa Presiden China Xi Jinping siap memasok sebanyak 1 juta ton beras untuk Indonesia.

"Presiden Xi Jinping berkomitmen memenuhi kebutuhan 1 juta ton beras," tulis Erick dalam akun instagramnya @erickthohir dikutip Rabu (18/10/2023).Bahkan, ucap Erick, sebanyak 500 ribu ton beras impor asal China tersebut akan tiba di Indonesia dalam waktu dekat. Dengan ini, cadangan beras di gudang milik Bulog diproyeksikan menjadi 2,5 juta ton.

"Di mana 500 ribu beras ton beras dalam waktu segera, sehingga cadangan stok beras BULOG akan meningkat menjadi 2,5 juta ton," ungkap Erick.

Pertemuan Bilateral

Erick menyebut, kesepakatan untuk mendatangkan 1 juta ton beras impor asal tersebut usai Presiden Jokowi melakukan pertemuan Bilateral dengan Presiden Xi Jinping. Dalam pertemuan penting tersebut, pemerintah juga terus mendorong perluasan pasar produk pertanian dan perikanan di China.

"Kami mendorong kerja sama peningkatan perdagangan, seperti perluasan akses pasar produk pertanian dan perikanan Indonesia di Tiongkok," pungkas Erick.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini