Sukses

Cerita Mark Cuban Sebelum Jadi Miliarder, Hampir Gulung Tikar karena Uang Dicuri Sekretaris

Sekretaris Mark Cuban mencuri uang perushaaan dengan menggunakan white-out dan mesin tik untuk memalsukan cek perusahaan. Sekretaris mengambil sekitar USD 82.000, secara efektif menghapus saldo akun MicroSolutions.

Liputan6.com, Jakarta - Mark Cuban mengenang perjalanan hidupnya hingga bisa menjadi seorang miliarder seperti sekarang ini. Mark Cuban berceritabahwa dirinya dalam membangun bisnis pernah hampir gulung tikar alias bangkrut.

Melansir CNBC Make It, Jumat (11/8/2023), saat itu Mark Cuban berusia 27 tahun, mencoba berwirausaha untuk pertama kalinya dengan sebuah perusahaan perangkat lunak bernama MicroSolutions.

Dia bercerita dengan TikToker Bobbi Althoff dalam episode “The Really Good Siniar” baru-baru ini bahwa suatu ketika memasukkan PIN ATM, dia langsung tersadarkan. Perusahaan yang dirintisnya  hanya memiliki sisa uang USD 2.000 di bank. Ternyata pelakunya ialah sekretarisnya sendiri.

Sekretarisnya yang telah mencuri darinya dengan menggunakan white-out dan mesin tik untuk memalsukan cek perusahaan. Sekretaris mengambil sekitar USD 82.000, secara efektif menghapus saldo akun MicroSolutions. Hal itu pun dikonfirmasi oleh Cuban.

Itu berarti uang Cuban sendiri hampir habis juga. Dia mem-bootstrap MicroSolutions hampir seluruhnya, hanya menerima pendanaan eksternal dalam bentuk uang muka USD 500 dari mantan pelanggan, New York Times melaporkan pada 2017.

 

“Itu kacau, tapi itu hal terbaik yang pernah terjadi karena membuat kami bersatu,” kata Cuban kepada podcast “Pardon My Take” dari Barstool Sports pada 2020.

Tetap Tenang 

Dia menambahkan bahwa yang bisa dia lakukan hanyalah mencoba untuk tetap tenang dan kembali bekerja, “Kamu harus paling terburu-buru saat menurutmu itu yang paling gelap.”

Tidak butuh waktu lama bagi Cuban untuk mendapatkan kembali uangnya. Pekerjaan sehari-harinya tidak selalu glamor, tulisnya dalam posting blog 2004. Dia menghabiskan waktu berjam-jam mempelajari perangkat lunak dan manual router Cisco, dan duduk di rumahnya menguji dan membandingkan teknologi baru.

Kesibukannya — ditambah dengan fakta bahwa dia menjual perangkat lunak saat komputer rumah menjadi populer — terbayar ketika Cuban menjual MicroSolutions ke CompuServe seharga USD 6 juta pada 1990. Saat itu dia berusia 32 tahun.

Cuban kemudian membantu mendirikan AudioNet, yang menjadi Broadcast.com dan diakuisisi oleh Yahoo seharga USD 5,7 miliar pada 1999, menjadikan Cuban seorang miliarder pada usia 40 tahun. Dia saat ini diperkirakan memiliki kekayaan bersih sebesar USD 5,1 miliar, menurut Forbes.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Optimis Jadi Miliarder

Bahkan jika Cuban kehilangan kekayaan itu dalam semalam, dia “tidak ragu” bisa menjadi “multimiliuner lagi”, katanya dalam podcast “How I Build This” NPR pada 2016. Itu karena kemampuannya untuk menjual membuatnya kaya sejak awal, tambah dia.

“Saya akan mendapatkan pekerjaan sebagai bartender di malam hari, dan pekerjaan penjualan di siang hari, dan saya akan mulai bekerja,” kata Cuban.

Unggul dalam penjualan dapat berperan secara “signifikan” dalam membangun kesuksesan finansial, tulis sejarawan dan sosiolog Rainer Zitelmann dalam bukunya 2018, The Wealth Elite: A Groundbreaking Study of the Psychology of the Super Rich.

Sekitar 15 persen CEO dari 100 perusahaan Fortune 500 teratas memulai karier mereka di bidang penjualan, menurut survei Heidrick and Struggles 2017. Ini adalah latar belakang paling umum ketiga di antara kepala eksekutif AS, terkait dengan operasi dan di belakang keuangan dan teknik.

“Begitu Anda belajar cara menjual, Anda selalu dapat memulai bisnis karena Anda adalah seorang pengusaha,” kata Cuban kepada The School of Hard Knocks tahun lalu. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.