Sukses

Harga Emas Dunia Tergelincir Lagi Usai Terjun Bebas Kemarin, Siap-Siap Beli!

Harga emas di pasar spot turun 0,3% ke USD 1.962,85 per ons, tetapi mengalami kenaikan 0,4% sepanjang pekan ini. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,2% menjadi USD 1.966,60.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas jatuh pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta). Harga emas terus bergerak menjauh dari level puncak dalam 2 bulan yang dicapai di sesi terakhir, karena kurs dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dan investor tetap berhati-hati menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) minggu depan.

Dikutip dari Reuters, Sabtu (22/7/2023), harga emas dunia di pasar spot turun 0,3% ke USD 1.962,85 per ons, tetapi mengalami kenaikan 0,4% sepanjang pekan ini. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,2% menjadi USD 1.966,60.

Nilai tukar dolar AS naik 0,2% ke level tertinggi lebih dari satu minggu setelah data klaim pengangguran AS mingguan yang positif, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

"Biasanya, kita akan melihat harga emas yang lebih lemah menjelang keputusan suku bunga dan kita melihat logam dalam lingkungan yang lebih lemah sebelum itu... Saya pikir suku bunga akan agak kuat di masa mendatang," kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures, Daniel Pavilonis.

Selain itu, harga emas mengalami kesulitan untuk mencapai level di atas USD 2.000 per ons da terjebak tepat di tengah kisaran USD 1.900-USD 2.000 untuk beberapa waktu di sini."

The Fed secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada 26 Juli, dan harapan bahwa kenaikan ini akan menjadi yang terakhir telah mendorong emas ke level tertinggi dalam sekitar dua bulan pada perdagangan Kamis.

Suku Bunga AS

Naiknya suku bunga AS meningkatkan biaya peluang bagi konsumen emas batangan, yang tidak memberikan imbal hasil.

"Jika Fed tak menggubris gagasan bahwa kenaikan suku bunga akan segera berakhir, itu dapat mendorong emas untuk melepas beberapa kenaikan baru-baru ini dan goyah kembali ke pertengahan USD 1.900-an," kata Kepala Analis Pasar Exinity Han Tan.

Selain harga emas, harga perak juga turun 0,5% menjadi USD 24,61 per ons, setelah mencapai level tertinggi sejak 11 Mei di sesi terakhir. Harga platinum naik 1% menjadi USD 962,78 dan harga paladium naik 1,1% menjadi USD 1.291,81.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Emas Terjun Bebas dari Level Puncak 2 Bulan Gara-Gara USD

Harga emas tergelincir dari level tertinggi dua bulan pada perdagangan Kamis (Jumat waktu Jakarta). Harga emas terjun bebas imbas kurs dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi bergerak lebih tinggi, meskipun harapan untuk jeda kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) setelah pertemuan Juli membatasi penurunan harga emas.

Dikutip dari CNBC, Jumat (21/7/2023), harga emas di pasar spot turun 0,4% ke USD 1.968,8477 per ons pada pukul 16:09 EDT, setelah mencapai level tertinggi sejak 17 Mei di awal sesi. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,4% menjadi USD 1.972.

“Imbal hasil obligasi dan kurs dolar sebenarnya sedikit melambung, jadi kami melihat sedikit efek sebaliknya pada harga emas. Juga level harga emas USD 2.000 ini akan menjadi sedikit tantangan bagi pasar emas dalam jangka pendek,” kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures David Meger.Kurs dolar naik 0,6% terhadap para pesaingnya setelah data klaim pengangguran AS, membuat harga emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Benchmark imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik menjadi 3,850%.

Data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran tiba-tiba turun minggu lalu, menyentuh level terendah dalam dua bulan di tengah pengetatan pasar tenaga kerja yang sedang berlangsung.

Fokus investor sekarang bergeser ke pertemuan kebijakan bank sentral AS minggu depan, dengan pasar memperkirakan kenaikan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin.

Sebagian besar ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan suku bungan pada pertemuan Juli akan menjadi peningkatan terakhir dari siklus pengetatan saat ini dari The Fed.

 

3 dari 3 halaman

Harga Emas Sensitif Terhadap Kenaikan Suku Bunga AS

Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena ini meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

“Pembalikan harga emas baru-baru ini sangat didorong oleh ekspektasi bahwa Fed hampir selesai dalam hal kenaikan suku bunga,” kata Analis Julius Baer, ​​Carsten Menke.

“Karena itu, kami yakin suku bunga akan tetap tinggi dan pembalikan cepat kebijakan moneter tidak akan terjadi karena ketahanan ekonomi AS," lanjut dia.

Selain harga emas dunia, harga perak juga turun 1,7% menjadi USD 24,7237, mencapai level tertinggi sejak pertengahan Mei. Kemudian harga platinum turun 1,8% menjadi USD 955,3522, sementara harga paladium turun 2,4% menjadi USD 1.276,3237. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini