Sukses

BI Beberkan Alasan Qris Dulu Gratis Kini Dikenakan Biaya 0,3%

Adapun volume transaksi QRIS pada Mei mencapai 184,3 juta, sementara dari Januari-Mei 2023 mencapai 744 juta transaksi dengan nominal Rp 18,1 triliun.

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) menjelaskan alasan tarif Merchant Discount Rate (MDR) penggunaan QRIS dikenakan biaya 0,3% yang berlaku mulai 1 Juli 2023. Sebelumnya selama 3 tahun, MDR QRIS ditetapkan gratis sebelum 30 Juni 2023.

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Dicky Kartikoyono menjelaskan jika sebelum pandemi sejatinya MDR QRIS ditetapkan sebesar 0,7%. Kemudian pandemi melanda dan sebagai respons, pemerintah memutuskan MDR untuk UMI ditetapkan 0%.

"Saat pandemi dulu ekonomi kita jatuh sekali, kita krisis, ekonomi bisa lebih jatuh lagi kalau tanpa adanya digitalisasi, makanya kita gratiskan QRIS untuk keberlangsungan masyarakat bisa tetap bertransaksi, ada kebutuhan untuk pertumbuhan ekonomi," ujar dia kepada media di Jakarta, Rabu (12/7/2023).

Barulah mulai 1 Juli 2023, BI memutuskan MDR UMI ditetapkan sebesar 0,3%. Meski ada penyesuaian ditegaskan angka ini masih lebih rendah dari tarif sebelum pandemi maupun dibandingkan dengan yang lainnya.

"Kami merasa perlu bikin kebijakan yang sifatnya afirmatif dan UMi terbantu karena UMI porsi salah satu yang besar," jelas dia.

Penetapan tarif dijelaskan sudah melalui pengkajian dengan mempertimbangkan nilai keekonomian. Tarif lebih ditujukan untuk mengganti berbagai investasi dan biaya operasional yang terlibat dalam pengembangan transaksi QRIS.

Mulai dari Penyedia Jasa pembayaran, Lembaga Switching, Lembaga Servis, dan Lembaga Standar dan lainnya. "Itu semua ada kajian cari titik keekonomian," tegas dia.

Dia menegaskan jika BI hanya selaku pembuat kebijakan. Penyesuaian biaya QRIS ditegaskan tidak memberikan pendapatan apapun kepada bank sentral. "BI tidak menerima apapun dari tarif QRIS tersebut," tegas dia.

Beberapa manfaat penyesuaian tarif MDR ini disebutkan antara lain percepatan disbursement dana ke merchant. Kemudian keberlangsungan penyelenggaraan layanan QRIS, perluasan akseptasi merchant, memperluas akses pasar dan peningkatan pelaksanaan sosialisasi serta edukasi oleh PJP.

Adapun volume transaksi QRIS pada Mei mencapai 184,3 juta, sementara dari Januari-Mei 2023 mencapai 744 juta transaksi dengan nominal Rp 18,1 triliun. Sementara jumlah jasa penyedia pembayaran mencapai 97 yang terdiri dari 63 bank dan 34 nonbank.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bank Indonesia Bidik 45 Juta Pengguna QRIS di 2023

Bank Indonesia menyebutkan sejauh ini sudah  26 juta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menerapkan pembayaran menggunakan QRIS (QR Code Indonesia Standard).

"Target untuk tahun ini 45 juta pengguna QRIS. Sekarang sudah tercapai 36 juta, di antaranya itu 'merchant' (UMKM) sudah 26 juta yang join," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Prumanto Joewono dikutip dari Antara, Sabtu (9/7/2023).

Hal tersebut disampaikan Doni usai membuka "Rupiah Borobudur Playon: Run for Charity" yang menjadi rangkaian kegiatan "Angkringan Digital 2023" yang digelar BI Jawa Tengah di Taman Lumbini, Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang.

Menurut dia, BI terus berupaya memperbanyak pelaku UMKM untuk menggunakan QRIS sebagai salah satu kampanye menggalakkan sistem pembayaran non tunai, khususnya UMKM di sektor pariwisata.

"Kan baru 26 juta UMKM (yang menggunakan QRIS, red.). UMKM di Indonesia kan lebih banyak. Tentunya, kami berharap semuanya gunakan QRIS," katanya.

Sistem Pembayaran QRIS

Ia menjelaskan bahwa sistem pembayaran  QRIS sangat mudah dan memudahkan, baik bagi masyarakat maupun pelaku UMKM karena dana yang ditransaksikan langsung masuk ke rekening.

"Untuk capaian transaksi. Dari 36 juta pengguna QRIS ini, target kami satu miliar (transaksi). Sekarang ini sudah ada 700-800 transaksi ya. Target kami transaksi satu miliar tercapai akhir Desember 2023," katanya.

Selain di Indonesia, BI juga sudah bekerja sama dengan negara tetangga, yakni Thailand dan Malaysia dalam penggunaan QRIS, melalui QRIS Cross Border untuk memudahkan pembayaran bagi turis yang berkunjung.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Jateng Rahmat Dwisaputra menyebutkan bahwa saat ini sudah ada 2,3 juta pelaku UMKM yang di wilayah tersebut yang sudah menggunakan QRIS.

"Pada tahun ini, kami ditargetkan oleh BI Pusat sebanyak 2,3 juta pengguna baru QRIS. Sampai dengan saat ini, sudah mencapai 931 ribu pengguna baru dari perhitungan Mei lalu," katanya.

Untuk capaian transaksi QRIS di wilayah Jateng, kata dia, Bank Indonesia Jateng juga menargetkan total transaksi pada tahun ini sebanyak 70 juta kali, dan sudah tercapai 38,3 juta kali transaksi.

3 dari 3 halaman

Layanan QRIS Tak Lagi Gratis

Bank Indonesia melakukan penyesuaian besar Merchant Discount Rate (MDR) untuk layanan QRIS bagi pelaku usaha mikro. Penyesuaian ini mulai berlaku efektif sejak 1 Juli 2023.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, ada penyesuaian tarif MDRunt Rate (MDR) QRIS bagi merchant usaha mikro menjadi 0,3 persen.

"Penyesuaian kebijakan Merchant Discount Rate (MDR) QRIS bagi merchant usaha mikro menjadi 0,3 persen, efektif sejak 1 Juli 2023," ujar Perry dalam keterangan resmi Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, dikutip Rabu (5/7/2023).

Merchant discount rate (MDR), yaitu tarif yang dikenakan kepada merchant oleh bank. Besarnya MDR dan distribusi MDR ditetapkan tersendiri oleh Bank Indonesia.

MDR dibayarkan oleh merchant  kepada acquirer atas setiap transaksi konsumen dalam pembelian layanan atau barang yang sekaligus sebagai penerbit UE Chip based yang terlibat langsung dalam pemrosesan transaksi.

Adopsi QRIS Makin Luas

Dijelaskan, MDR merupakan kewajiban yang dibayarkan oleh merchant, sehingga tidak diperbolehkan untuk dibebankan kepada konsumen yang berpotensi menyebabkan kenaikan harga produk atau layanan. 

Lebih lanjut, Perry mengakui bahwa adopsi QRIS semakin meluas, tecermin pada penambahan jumlah pengguna hingga 35,80 juta dan merchant  QRIS sebanyak 26,1 juta.

"Saat ini telah mencapai masing-masing 35,80 juta dan 26,1 juta, dengan total volume transaksi sebesar 744 juta, sejalan dengan pengembangan fitur QRIS di domestik dan antarnegara," pungkasnya.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini