Sukses

Takut Utang Bank, Jadi Penyebab Pedagang Pasar Tak Kunjung Naik Kelas

Menko Airlangga menyebut pedagang pasar basah menjadi sasaran empuk penyaluran kredit atau pinjaman baik dari pemerintah maupun bank

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut pedagang pasar basah menjadi sasaran empuk penyaluran kredit atau pinjaman baik dari pemerintah maupun bank.

Terutama dalam rangka menaikkan kelas usaha para pedagang pasar yang masuk kategori pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

"Pasar basah itu sebenarnya potensi untuk penyaluran pembiayaan," kata Airlangga saat ditemui di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa (27/6/2023).

Hanya saja, sebagian dari pedagang pasar mengaku enggan mendapatkan modal tambah dalam bentuk kredit maupun pinjaman. Alasannya, para pedagang pasar enggan memiliki utang saat menjalankan bisnisnya.

"Beberapa pedagang ada yang tidak mau mendapatkan kredit karena merasa bisnisnya sudah berjalan dan tidak perlu pakai kredit," ungkapnya.

Peserta Kartu Prakerja

Salah satunya pengusaha di pasar basah yang juga menjadi peserta program Kartu Prakerja. Airlangga menyebut peserta program pemerintah ini sudah sukses memiliki 5 kios di pasar namun saat ditawari kredit malah menolak.

"Ada seorang pengusaha yang ikut Prakerja punya 5 kios dan itu pun tetap enggak mau dapat kredit karena mereka takut berutang," kata dia.

Untuk itu, kata Airlangga literasi keuangan harus terus digencarkan dan di mulai dari yang paling dekat seperti pasar basah. Baik literasi yang dilakukan pemerintah, perbankan, maupun sektor jasa keuangan lainnya.

"Literasi harus terus dilakukan dan masing-masing perbankan diharapkan bisa masuk ke daerah masing-masing termasuk yang paling mudah ini di pasar basah," pungkas Menko Airlangga.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mendag Minta UMKM Bali Bersiap, Bakal Ada Pembeli dari Ratusan Negara Datang Oktober Nanti

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan akan mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Bali agar bisa meningkatkan keterampilan dan produktivitasnya. Zulkifli Hasan berharap UMKM Bali yang berkualitas dapat mengikuti Trade Expo Indonesia pada Oktober 2023.

"Dalam rangka membina pelaku UMKM kita, ini kalau dibina terus, mereka (pelaku UMKM) punya keterampilan meningkat, produktivitasnya meningkat, desainnya jadi bagus. Nanti yang bagus-bagus ini biasanya, kami ada Trade Expo Indonesia, ikut," kata Zulkifli seusai meresmikan pembukaan Bhinneka Culture Festival ke-2 di Pantai Jerman, Kuta, Badung, Jumat (23/6/2023).

Zulkifli mengatakan pameran tersebut akan dihadiri oleh pembeli dari ratusan negara yang akan menghadiri Trade Expo Indonesia. Dengan demikian, jika pelaku UMKM terpilih untuk mengikuti pameran tersebut, mereka akan mendapatkan akses ke pasar ekspor.  

"Nanti Oktober 2023 ada (Trade Expo Indonesia). Buyer-nya seratusan negara lebih datang. Dia (anggota UMKM) itu punya akses pasar expor," jelas Zulkifli Hasan.

 

3 dari 3 halaman

Ikut Pameran

Selain itu, Zulkifli Hasan menjelaskan UKM terpilih akan diikutsertakan dalam beberapa pameran yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan. 

"Nah, setelah itu (ekspo) biasanya tuh, ikut saya kemana-mana. Kemendag itu suka bikin pameran. Nanti ada di Doha, ada di Mexico. Kalau pakaian itu kami akan (kirim) ke New York Fashion Week. Kami akan (kirim) Paris Fashion Week," terangnya.

Zulkifli Hasan berharap UMKM Bali menguasai keterampilannya sehingga bisa berkembang secara lokal maupun internasional. 

"Misinya Bhinneka Culture Festival yang diadakan di Pantai Jerman melibatkan para pelaku usaha UMKM. Saya kira itu intinya," pungkasnya.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini