Sukses

Rata-Rata Wisatawan Habiskan Rp 2,7 Juta selama Libur Lebaran 2023

Potensi ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) pada musim mudik dan libur Lebaran 2023 diproyeksikan mencapai Rp 335,3 triliun. Jumlah tersebut diambil dari rata-rata pemudik atau wisatawan mengeluarkan uang Rp 2,7 juta.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan bahwa, potensi ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) pada musim mudik dan libur Lebaran 2023 diproyeksikan mencapai Rp 335,3 triliun.

Dalam kegiatan The Weekly Brief With Sandi Uno  yang berlangsung secara hybrid pada Selasa 2 Mei 2023, Sandiaga Uno mengatakan, Kemenparekraf/Baparekraf melakukan kajian Pemetaan Preferensi Aktivitas Wisatawan Nusantara Selama Libur Lebaran 2023 melalui survei secara online.

Melansir laman resmi Kemenparekraf, Kamis (4/5/2023) survei yang dilakukan pada 31 Maret hingga 28 April 2023 itu menunjukkan, rata-rata pengeluaran wisatawan selama libur lebaran 2023 mencapai Rp 2,7 juta. Angka ini lebih tinggi dari data awal yang diperkirakan hanya Rp 1,9 juta.

Jumlah tersebut, jika dikalikan dengan prediksi Kementerian Perhubungan terkait potensi pergerakan nasional saat mudik Lebaran 2023 ini sebesar 123,8 juta orang, maka proyeksi perputaran ekonomi diperkirakan mencapai Rp 335,3 triliun.

"Selama periode lebaran kami tidak tinggal diam, kami bekerja mengawasi, memantau, dan menyelesaikan beberapa kajian pemetaan preferensi aktivitas wisatawan nusantara selama libur lebaran 2023. Total responden ada 1.045, dan dari perolehan data menunjukkan rata-rata pengeluaran selama libur lebaran 2023 mencapai Rp 2.708.732," jelas Sandiaga Uno.

Dari rata-rata pengeluaran tersebut, komposisi terbesar digunakan untuk transportasi sebesar 23,4 persen, kemudian akomodasi 22 persen, makan dan minum sebesar 20 persen, serta suvenir/cendera mata sebesar 14 persen. 

"Kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Bank Indonesia, BPS, Kemenhub, dan Pemda untuk memastikan perputaran ekonomi hingga Rp. 335,3 triliun ini akan betul-betul berdampak positif terhadap ekonomi masyarakat," ujar Menparekraf. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

10 Destinasi Liburan Favorit Selama Libur Lebaran 2023

Adapun 10 destinasi terbanyak yang dikunjungi wisatawan nusantara selama musim libur lebaran, di antaranya adalah Malioboro, Ciwidey, Lembang, Puncak-Bogor, Borobudur, dan Dieng.

Selain itu juga ada banyak kunjungan di Pangandaran, Kebun Binatang Ragunan, Ancol, serta Pemandian Guci Tegal.

"Data-data tersebut menunjukkan momen mudik dan libur lebaran tahun 2023 terbukti mampu menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi di tanah air," jelas Sandiaga Uno.

Sementara itu, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu data resmi dari kementerian/lembaga terkait realisasi jumlah pergerakan mudik masyarakat.

"Nanti dari jumlah itu, baru akan kami kalikan dengan jumlah rata-rata pengeluaran yang kami dapatkan dari pemetaan yang kami lakukan. Jadi sementara kita punya angka ini, nominal spending yang kita lakukan berdasarkan survei," ujar Nia.

3 dari 4 halaman

Simak Hasil Evaluasi Mudik dan Arus Balik Lebaran 2023

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Selasa (5/2/2023), secara resmi menutup Posko Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2023 yang telah berlangsung selama 19 hari mulai 14 April hingga 2 Mei 2023 di Kantor Kemenhub, Jakarta.

Menhub menjelaskan, adanya posko terpadu yang berfungsi untuk mengoordinasikan penyelenggaraan angkutan Lebaran di seluruh wilayah Indonesia, semakin meningkatkan sinergi antarpemangku kepentingan terkait, baik yang berada di posko terpadu maupun posko di lapangan.

"Command Center ini sangat efektif. Banyak titik yang kita bisa pantau baik di terminal, pelabuhan, bandara, stasiun, jalan tol maupun arteri. Semua aktif memberikan informasi, sehingga bisa dijadikan dasar pengambilan keputusan yang cepat dan bisa segera disosialisasikan ke masyarakat,” ucap Menhub.

Menhub mengatakan, adanya prediksi lonjakan pergerakan masyarakat yang masif pada tahun ini membuat penanganan arus mudik dan balik lebaran mendapat perhatian besar dari Presiden Joko Widodo. “Alhamdulillah kita bisa melaksanakan tugas dari Presiden dengan baik untuk mewujudkan mudik yang aman dan berkesan,” ujarnya.

Sejumlah indikator positif berhasil diraih dalam penanganan arus mudik dan balik tahun ini. Di antaranya yaitu: meningkatnya rata-rata kecepatan kendaraan di jalan tol, waktu tempuh yang semakin cepat, serta angka kecelakaan lalu lintas yang menurun.

Meskipun begitu, Menhub mengungkapkan, sejumlah evaluasi untuk perbaikan penanganan arus mudik dan balik Lebaran tahun depan tetap dilakukan, khususnya di titik krusial seperti di Tol Trans Jawa dan Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni. Misalnya yaitu peningkatan sarana dan prasarana jalan maupun transportasi.

"Idealnya di jalan Tol Cipali sampai Kalikangkung Semarang itu ada 3 sampai 4 lajur, sehingga rekayasa lalu lintas yang dilakukan cukup dengan contra flow dan tidak perlu one way. Kemudian, di penyeberangan ASDP agar menggunakan kapal yang besar dan cepat sehingga kapasitas bertambah,” tuturnya.

4 dari 4 halaman

Arus Mudik dan Balik

Lebih lanjut, Menhub menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak terkait diantaranya yaitu: Kemenko PMK, Kemen PUPR, Kemen BUMN, Kominfo, TNI, Polri, BMKG, Basarnas, KNKT, operator jalan tol, operator angkutan umum, asosiasi, Pemda, Dinas Perhubungan Provinsi/Kota/Kabupaten, serta pihak terkait lainnya, yang telah mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.

Menhub juga menyampaikan terima kasih kepada media massa yang turut memberitakan informasi arus mudik dan balik secara luas dan informatif, mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, serta perubahan kebijakan yang terjadi sesuai dinamika di lapangan.

"Saya juga sampaikan terima kasih kepada masyarakat, yang sangat kooperatif dengan imbauan-imbauan yang disampaikan pemerintah maupun petugas di lapangan,” ucap Menhub.

Berdasarkan data sementara, jumlah kendaraan yang melintas di jalur tol pada arus mudik dan balik lebaran tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2022, dan jumlah kendaraan pada arus balik tercatat lebih tinggi dibandingkan arus mudik.

Jumlah kendaraan pada masa arus mudik mencapai 1,91 juta atau meningkat 5,6 persen. Sementara, jumlah kendaraan pada arus balik mencapai 2,06 juta atau meningkat 6,5 persen. Total jumlah kendaraan pada arus mudik dan balik mencapai 3,9 juta atau meningkat 6,1 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.