Sukses

First Republic Bank Dilelang, Citizens Financial hingga JPMorgan Minat Beli

PNC hingga JPMorgan menjadi salah satu bank yang mengajukan penawaran dalam lelang First Republic Bank.

Liputan6.com, Jakarta - PNC Financial Services Group, JPMorgan Chase & Co dan Citizens Financial Group Inc menjadi salah satu bank di Amerika Serikat (AS) yang mengajukan penawaran terakhir dalam lelang First Republic Bank yang digelar oleh regulator AS.

Mengutip US News, Senin (1/5/2023) sumber menyebutkan bahwa Federal Deposit Insurance Corp diperkirakan akan mengumumkan hasil kesepakatan pada Minggu malam 30 April 2023.

Sumber itu mengatakan, regulator kembali memberikan permintaan agar penawaran dan kriteria khusus untuk First Republic Bank direvisi. 

FDIC, sementera itu tidak tersedia untuk memberikan komentar. Guggenheim yang menjadi penasihat FIDC, FRC dan bank juga menolak berkomentar.

Seperti diketahui, regulator AS telah mencoba untuk menjual First Republic Bank selama akhir pekan, dengan sekitar 6 bank yang mengajukan penawaran. 

Kesepakatan untuk First Republic Bank terjadi kurang dari dua bulan setelah Silicon Valley Bank dan Signature Bank gagal di tengah pelarian simpanan dari pemberi pinjaman AS, memaksa Federal Reserve untuk mengambil tindakan darurat guna menstabilkan pasar.

Sementara pasar telah tenang, kesepakatan untuk First Republic Bank akan diawasi dengan ketat untuk jumlah dukungan yang perlu diberikan pemerintah.

FDIC secara resmi mengasuransikan simpanan hingga USD 250.000. Tetapi karena khawatir akan bank run lebih lanjut, regulator mengambil langkahdengan mengasuransikan semua simpanan di Silicon Valley Bank dan Signature Bank.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sekilas Tentang First Republic Bank

First Republic Bank pertama didirikan pada tahun 1985 oleh James "Jim" Herbert, putra seorang bankir komunitas di Ohio.

Merrill Lynch mengakuisisi bank tersebut pada tahun 2007, tetapi terdaftar di pasar saham pada tahun 2010 setelah dijual oleh pemilik baru Merrill, Bank of America Corp, menyusul krisis keuangan tahun 2008.

Selama bertahun-tahun, First Republic Bank memikat pelanggan berpenghasilan tinggi dengan tarif preferensial untuk hipotek dan pinjaman.

Strategi ini membuat bank tersebut lebih rentan daripada pemberi pinjaman regional dengan pelanggan kelas menengah. Bank itu diketahui memiliki tingkat simpanan yang tidak diasuransikan yang tinggi, sebesar 68 persen dari simpanan.

Pemberi pinjaman yang berbasis di San Francisco itu melihat simpanan yang kabur pada kuartal pertama, hingga lebih dari UD 100 miliar.

Sumber mengatakan bahwa FDIC memutuskan posisi First Republic Bank telah memburuk dan tidak ada lagi waktu untuk melakukan penyelamatan melalui sektor swasta.

3 dari 4 halaman

11 Bank Jadi Penyelamat First Republic, Mau Keluar Uang USD 30 Miliar

Sekelompok lembaga keuangan setuju untuk menyetor USD 30 miliar kepada First Republic sebagai tanda kepercayaan pada sistem perbankan. Bank of America, Wells Fargo, Citigroup dan JPMorgan Chase masing-masing akan menyumbang sekitar USD 5 miliar.

Sementara Goldman Sachs dan Morgan Stanley akan menyetorkan sekitar USD 2,5 miliar, kata bank-bank tersebut dalam rilis berita. Truist, PNC, U.S. Bancorp, State Street, dan Bank of New York Mellon masing-masing akan menyetor sekitar USD 1 miliar.

 "Tindakan oleh bank terbesar Amerika ini mencerminkan kepercayaan mereka pada First Republic dan bank dari semua ukuran. Itu menunjukkan komitmen keseluruhan mereka untuk membantu bank melayani pelanggan dan komunitas mereka," kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNBC, Jumat (17/3/2023).

Setoran tersebut wajib disimpan di bank setidaknya selama 120 hari. Saham bank regional mulanya sempat jatuh pada perdagangan Kamis, 16 Maret kemarin. Tetapi berbalik lebih tinggi setelah pengumuman rencana tersebut.

Pengumuman itu muncul setelah saham First Republic terpukul dalam beberapa hari terakhir, dipicu oleh jatuhnya Silicon Valley Bank dan Signature Bank.

Kedua bank tersebut memiliki jumlah simpanan yang tidak diasuransikan, seperti halnya First Republic, yang menyebabkan kekhawatiran bahwa nasabah akan menarik uang mereka.

Saham First Republic, yang ditutup pada USD 115 per saham pada 8 Maret, sempat berada di bawah USD 20 pada Kamis. Saham dihentikan berulang kali selama sesi itu dan naik hampir 10 persen, ditutup pada USD 34,27 per saham.

 

4 dari 4 halaman

Dukungan 11 Bank Lain

Ketua eksekutif First Republic Jim Herbert dan CEO Mike Roffler mengapresiasi upaya 11 bank yang memberikan dukungan untuk First Republic.

Bank sebelumnya mengatakan bahwa mereka memiliki lebih dari USD 70 miliar dalam ketersediaan likuiditas. Jumlah itu tidak termasuk dana tambahan yang mungkin dapat diperoleh dari Program Pendanaan Berjangka Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed), tetapi itu tidak cukup untuk mencegah aksi jual oleh investor.

Bank mengatakan bahwa mereka memiliki sekitar USD 34 miliar dalam bentuk tunai per 15 Maret, belum termasuk deposito baru sebesar USD 30 miliar. First Republic telah meminjam puluhan miliar dolar dari Federal Reserve dan Federal Home Loan Bank selama seminggu terakhir, tetapi arus keluar deposito harian sekarang mengalami perlambatan. First Republic juga menangguhkan dividen saham biasa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini