Sukses

11 Bank Jadi Penyelamat First Republic, Mau Keluar Uang USD 30 Miliar

Saham First Republic, yang ditutup pada USD 115 per saham pada 8 Maret, sempat berada di bawah USD 20 pada Kamis kemarin.

Liputan6.com, Jakarta Sekelompok lembaga keuangan setuju untuk menyetor USD 30 miliar kepada First Republic sebagai tanda kepercayaan pada sistem perbankan. Bank of America, Wells Fargo, Citigroup dan JPMorgan Chase masing-masing akan menyumbang sekitar USD 5 miliar.

Sementara Goldman Sachs dan Morgan Stanley akan menyetorkan sekitar USD 2,5 miliar, kata bank-bank tersebut dalam rilis berita. Truist, PNC, U.S. Bancorp, State Street, dan Bank of New York Mellon masing-masing akan menyetor sekitar USD 1 miliar.

"Tindakan oleh bank terbesar Amerika ini mencerminkan kepercayaan mereka pada First Republic dan bank dari semua ukuran. Itu menunjukkan komitmen keseluruhan mereka untuk membantu bank melayani pelanggan dan komunitas mereka," kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNBC, Jumat (17/3/2023).

Setoran tersebut wajib disimpan di bank setidaknya selama 120 hari. Saham bank regional mulanya sempat jatuh pada perdagangan Kamis, 16 Maret kemarin. Tetapi berbalik lebih tinggi setelah pengumuman rencana tersebut.

Pengumuman itu muncul setelah saham First Republic terpukul dalam beberapa hari terakhir, dipicu oleh jatuhnya Silicon Valley Bank dan Signature Bank.

Kedua bank tersebut memiliki jumlah simpanan yang tidak diasuransikan, seperti halnya First Republic, yang menyebabkan kekhawatiran bahwa nasabah akan menarik uang mereka.

Saham First Republic, yang ditutup pada USD 115 per saham pada 8 Maret, sempat berada di bawah USD 20 pada Kamis. Saham dihentikan berulang kali selama sesi itu dan naik hampir 10 persen, ditutup pada USD 34,27 per saham.

Ketua eksekutif First Republic Jim Herbert dan CEO Mike Roffler mengapresiasi upaya 11 bank yang memberikan dukungan untuk First Republic.

Bank sebelumnya mengatakan bahwa mereka memiliki lebih dari USD 70 miliar dalam ketersediaan likuiditas. Jumlah itu tidak termasuk dana tambahan yang mungkin dapat diperoleh dari Program Pendanaan Berjangka Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed), tetapi itu tidak cukup untuk mencegah aksi jual oleh investor.

Bank mengatakan bahwa mereka memiliki sekitar USD 34 miliar dalam bentuk tunai per 15 Maret, belum termasuk deposito baru sebesar USD 30 miliar. First Republic telah meminjam puluhan miliar dolar dari Federal Reserve dan Federal Home Loan Bank selama seminggu terakhir, tetapi arus keluar deposito harian sekarang mengalami perlambatan. First Republic juga menangguhkan dividen saham biasa.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.