Sukses

Cara Nikmati Kue Lebaran Idul Fitri Tanpa Khawatir Berat Badan Naik

Pakar gizi dari Universitas Indonesia Dr Rita Ramayulis, DCN M.Kes mengingatkan untuk tidak berlebihan konsumsi kue Lebaran. Hal ini lantaran ada sejumlah risiko jika konsumsi berlebihan dalam waktu lama.

Liputan6.com, Jakarta - Hari Kemenangan telah tiba. Umat Muslim di Indonesia merayakan Idul Fitri 1444 Hijriah pada Sabtu, (22/4/2023). Saat Lebaran tersebut sebagai momen berkumpul bersama keluarga.

Ketika momen berkumpul tersebut, biasanya disuguhi makanan dan kue khas Lebaran. Saat konsumsi kue Lebaran tersebut, pakar gizi dari Universitas Indonesia Dr Rita Ramayulis, DCN M.Kes mengingatkan untuk tidak berlebihan konsumsi. Hal ini lantaran dalam jangka waktu lama akan menambah kadar kalori dalam tubuh memicu risiko seperti penyakit berbahaya.

Dikutip dari Antara, Sabtu (22/4/2023), Rita memaparkan, kue Lebaran terbuat dari tiga bahan utama yakni tepung terigu, gula dan mentega. Ketiga bahan itu memiliki kadar kalori tinggi yang berasal  dari dua zat utama yakni karbohidrat sederhana dan lemak.

"Kalau konsumsi berlebihan maka seseorang akan mendapatkan energi berlebih, kalau energi itu berlebih dan terjadi dalam waktu yang relatif lama misalnya telah mencapai 3.500 kilokalori dalam satu minggu maka sudah pasti seseorang akan mengalami kenaikan berat badan,” tutur dia.

Ia menuturkan, jika kadar kalori dalam tubuh mencapai 3.500 kilokalori dalam satu minggu, tubuh akan mengalami kenaikan berat badan sebesar setengah kilogram dan akan menjadi lebih besar jika kadar kalorinya makin tinggi.

Selain berat badan yang meningkat, risiko lain yang bisa muncul adalah penyakit diabetes melitus. Hal ini karena kenaikan kadar gula darah, hiperkoleterolemia atau meningkatnya kadar kolesterol dalam daerah, dan peradagangan pada organ pencernaan dan tenggorokan. Ia pun membagikan tips untuk menikmati kue Lebaran dengan baik.

“Konsumsilah kue Lebaran itu seperti kita melakukan proses cicip mencicip jadi tidak dimakan dalam porsi besar,” ujar dia.

Rita menuturkan, pada dasarnya kadar kalori itu dalam setiap kue Lebaran relatif sama. Hal yang bedakan adalah jika dalam kue itu terdapat kandungan pemanis tambahan seperti selai nanas kue nastar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jurus Bisnis Kue Kering Bertahan saat Pandemi COVID-19

Sebelumnya, tak ada yang mudah dalam membangun bisnis jika tidak dibarengi dengan kesabaran dan ketekunan. Tak jarang, belum genap setahun, usaha pun sudah tinggal cerita.

Seperti dialami pasangan suami istri Asep Supriady dan Erni yang memang penuh banyak rintangan dalam menjalankan bisnis aneka kue kering bernama Bellarosa.

Erni (35) mengaku tidak memiliki latar belakang atau pengalaman berbisnis. Namun ia dan suami tetap maju dan tekun menjalankan bisnisnya sejak 2005 hingga bisa meraih kesuksesan.

“Kami memilih bisnis kue kering karena kue kering menjadi tradisi yang selalu ada di setiap hari raya. Kami melihat peluang itu,” kata Erni dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (6/7/2020).

Erni bercerita awalnya produksi satu jenis kue kering, yaitu kue kering kacang. Namun seiring berjalannya waktu, terpikir ide jika varian ditambah maka akan semakin melengkapi pasar kue kering.

Keduanya pun membuat sesuatu yang berbeda dengan menawarkannya dalam bentuk paket. Paket kue kering dengan varian lengkap ini yang jadi pembeda merek Bellarosa dengan kompetitor.

3 dari 3 halaman

Tetap Berproduksi

Meskipun pandemi Covid-19 melanda di tengah bulan suci Ramadan tahun ini, hal tersebut tidak memutuskan semangat Erni. Beragam kue kering tetap diproduksi dan didistribusikan. Dari kue kering, camilan, kacang dan sirup dalam satu paket.

“Jadi disaat orang-orang harus berhemat tetapi tetap ingin merayakan hari raya, kami hadir disana untuk menjawab kebutuhan dan keinginan konsumen. Sekali beli semua sudah bisa disuguhkan di meja,” kata Erni.

Erni menambahkan Bellarosa akan terus berinovasi agar kualitas kue terus meningkat. Selain itu, pasangan Bellarosa ingin semakin meluaskan pasar, untuk bisa membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar.

“Berkat inovasi ini pula, kami masih dapat mempekerjakan banyak karyawan tanpa melakukan pengurangan gaji,” tambahnya.

Hingga saat ini kue kering Bellarosa telah dijual melalui distributor, reseller, websiteresmi (kuekeringbellarosa.com) dan Instagram (@kuekeringbellarosa, @owner_bellarosa).

Bellarosa menggunakan mesin modern berteknologi tinggi dan bahan-bahan pilihan sebagai komitmen menciptakan rasa dan aroma khas.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini