Sukses

Mau Liburan Tapi Terkendala Mahalnya Biaya, Siasati dengan Cara Ini

Kini, beberapa aspek perjalanan liburan lebih mahal dari sebelumnya ditambah padatnya permintaan.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa aspek perjalanan lebih mahal dari sebelumnya di tengah tingginya permintaan. Sofia Markovich, penasihat perjalanan dan pendiri Sofia’s Travel menyatakan ada beberapa kota besar dan tujuan populer internasional yang harganya terlampau jauh dari pada umumnya. 

"Saya melihat ini setiap hari dan saya hanya menggelengkan kepala seperti, wow." katanya.

Tentunya tetap ada cara bagi para pelancong yang sadar akan harga ini, untuk tetap mencapai kebahagiaan berkelana ke penjuru dunia tanpa harus merusak bank. Anda perlu mengetahui tentang pasar saat ini dan cara menabung.

Melansir CNBC, pelancong Amerika berharap untuk melakukan rata-rata 3,5 perjalanan liburan dalam 12 bulan ke depan, naik dari 2,9 tahun lalu, menurut survei baru-baru ini oleh Destination Analysts, sebuah firma riset pasar pariwisata.

Melihat kondisi ini setelah melewat tahun-tahun pandemi tanpa perjalanan, istilah ‘perjalanan balas dendam’ telah membantu menaikkan harga, mungkin yang paling parah untuk perjalanan ke luar negeri.

Seperti dipaparkan kepala ekonom di aplikasi perjalanan Hopper Hayley Berg, tiket pesawat pulang pergi ke Eropa sekarang sekitar USD 1.000-20 persen lebih mahal dibandingkan pada 2019 dan 32 persen lebih mahal daripada tahun lalu. Kemudian penerbangan pulang pergi ke Asia berharga USD 1.600-sekitar 60 persen lebih mahal dari tiket 2019.

Secara keseluruhan, biaya perjalanan naik 9 persen dalam satu tahun terakhir dan 20 persen dibandingkan 2019, menurut analisis NerdWallet. 

Mengutip dari CNBC, data lainnya terkait keperluan yang perlu disiapkan dalam merencakan liburan juga ikut naik. Ini mencakup hotel, mobil sewaan, makan di luar, dan wisata hiburan. 

Tarif kamar hotel mencapai rekor tertinggi pada bulan Maret, kata French, dari NerdWallet. Tarif per malam naik 3 persen dari Februari dan 8 persen pada tahun lalu, menurut data CPI.

Tarif sangat tinggi terjadi di tujuan perjalanan rekreasi populer seperti Los Angeles dan New York, di mana tarif per malam masing-masing naik 30 persen dan 17 persen, dari tahun lalu, menurut Berg. Hingga hari ini, umumnya rata-rata orang membayar sekitar USD 100 per malam untuk kamar hotel AS.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cara Dapat Penawaran dan Harga Kompetitif

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi biaya keseluruhan perjalanan, menurut pakar perjalanan.

Bersikap Fleksibel dengan Waktu dan Lokasi Perjalanan

Fleksibilitas itu dapat mengambil banyak bentuk. Misalnya, alih-alih Paris, mungkin pertimbangkan kota atau wilayah lain di Prancis, kata Markovich, penasihat perjalanan. Pergi ke Normandia mungkin menelan biaya setengah dari harga Paris, katanya.

Prinsip-prinsip umum ini berlaku di seluruh dunia. Mereka juga dapat menghasilkan pengalaman yang sama atau bahkan lebih bermanfaat, terutama jika tujuan awal yang Anda inginkan penuh sesak, kata Markovich.

Selain itu, bisa juga dalam hal waktu, daripada bepergian pada hari Jumat atau Minggu yang cenderung menjadi hari dengan volume tertinggi, pertengahan minggu biasanya lebih ringan diperdagangkan dan lebih murah untuk tiket pesawat, katanya.

Layanan seperti Google Flights dapat membantu wisatawan membandingkan tanggal dan harga dan melihat bagaimana biaya tiket dibandingkan dengan rata-rata historis.

 

3 dari 3 halaman

Pesan Tiket Lebih Awal

Pilihan dan harga yang ditawarkan seringkali lebih baik ketika Anda merencanakan ke depan daripada menunggu sampai menit terakhir, kata para ahli.

“Untuk musim panas, jika Anda bepergian ke luar negeri, Anda harus benar-benar memesan sekarang,” kata Berg.

Satu-satunya pengecualian untuk membeli jauh di depan adalah kota-kota besar, seperti Chicago, London, dan New York yang memiliki banyak hotel bersaing untuk bisnis, kata Berg. Di tempat-tempat ini, operator hotel biasanya mendiskon kamar di saat-saat terakhir; wisatawan yang dapat fleksibel pada lingkungan dan jenis kamar dapat menghemat sebanyak 25 perseb, kata Berg.

Namun, strategi menunggu seperti itu mungkin tidak bekerja dengan baik di resor atau tujuan rekreasi populer seperti Miami, Orlando atau Nice, Prancis, yang mungkin tidak memiliki persediaan hotel yang tersedia dalam jumlah besar kamar, tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini