Sukses

BERANI BERUBAH: Dari Seni Aquascape Jadi Rezeki Nomplok

Namun, dia bercerita bahwa sebelum mendirikan bisnis ini Vikran belajar terlebih dahulu dengan temannya yang sudah membuka usaha aquascape.

Liputan6.com, Jakarta Setelah berkarier di bidang pertanahan di Badan Pertanahan Nasional atau BPN, pria asal Bandung Vikran Rahmat Fauzi kemudian memutuskan untuk membuka bisnis pribadi dengan menekuni kerajinan aquascape. Dari peluang itulah dia bisa meraup cuan bahkan hingga membuka lapangan pekerjaan.

Namun, dia bercerita bahwa sebelum mendirikan bisnis ini Vikran belajar terlebih dahulu dengan temannya yang sudah membuka usaha aquascape.

“Sebelum saya memulai kerajinan atau usaha aquascape ini saya bekerja di bidang pertanahan di BPN, di Soreang. Muncul ide pertama kali untuk usaha aquascape ini dari seorang teman. Dia aktif dan seorang perajin aquascape juga,” cerita dia kepada tim Berani Berubah.

Vikran juga bercerita bahwa teknik aquascape ini berasal dari Jepang. Ada salah satu penduduk bernama Takashi Amano yang pertama kali membuat kerajinan ini. Saat itu Amano terinsipirasi karena melihat pemandangan di dalam air menggunakan kamera dan akhirnya dia memutuskan untuk membuat dunia air itu di dalam akuarium, tapi tampak nyata, kata Vikran.

Alhasil setelah mencuri ilmu dari rekannya, Vikran memberanikan diri membuka bisnis aquascape ini. “Akhirnya saya mencoba memulai. Satu bulan, dua bulan, dan akhirnya saya memutuskan untuk membuka usaha sendiri usaha aquascape itu. Dan sampai sekarang masih berjalan,” tutur dia.

Sementara untuk proses pembuatannya, kata Vikran, itu ada yang sulit dan tidak. Dia menjelaskan, “Pertama, kita harus menentukan dulu temanya apa. Yang kedua kita tentukan dulu bahan-bahannya apa saja. Terus bagaimana cara penempatan, misalnya batu, akar, tanaman. Bahan dasarnya ya kayu, pasir, batu, tanaman, akuarium, filter air, dan pelengkap itu ikan.”

Jadi, kurang lebih proses pembuatan aquascape ini tidak terlalu lama, hanya memakan waktu 2 sampai 3 jam. Akan tetapi, itu biasanya untuk ukuran 40, 30, sampai 50. “Kalau debitnya lebih gede, akan memakan waktu lebih lama,” ujar Vikran.

Adapun untuk kisaran harganya, Vikran menjual aquascape mulai Rp 300 ribu sampai Rp 1 jutaan. Itu bergantung pada ukuran dan tema yang dipilih. Dengan harga tersebut, ia biasa mempromosikan lewat media sosial, seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, dan lainnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Membuka Lapangan Pekerjaan

Sementara itu, dalam membuat aquascape, Vikran memiliki beberapa pekerja yang membantunya. Jadi, secara tidak langsung bisnisnya ini mampu membuka peluang kerja bagi yang membutuhkan. Seperti salah satu karyawannya bernama Ade Sonjaya yang mengungkapkan bahwa dia merasa terbantu karena bisa bekerja membuat aquascape ini.

“Untuk awal-awal saya merasa kesulitan, tapi seiring berjalannya waktu saya terbiasa dan sampai sekarang bisa. Saya bersyukur bisa menambah penghasilan dari aquascape ini untuk kebutuhan sehari-hari di rumah dan untuk keluarga,” cerita Ade.

Alhasil dengan adanya bantuan pegawai, Vikran pun bisa memasarkan produk aquascape ini kepada konsumen. Bahkan bisnisnya ini mendapatkan pujian dari salah satu pembeli Naufal Fadil. “Produk di sini cukup bagus dan memiliki keunggulan di atas yang lainnya,” tutur dia.

Namun, perjalanannya ini tentu tak selalu mulus. Vikran pernah merasa bersusah payah mencari sumber penghasilan apalagi ketika masa pandemi Covid-19. Namun, dia akhirnya menemukan jalan keluarnya.

“Intinya kita harus semangat, kita harus terus bekerja, pantang menyerah, dan berani berubah!” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.