Sukses

Lewati Resesi dan Pandemi, Industri Properti Diramal Kinclong di 2023

Prospek di sektor properti tahun 2023 diprediksi masih bergerak positif sejalan dengan proyeksi pemerintah dan IMF bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 dapat bertumbuh di kisaran angka 5 persen.

Liputan6.com, Jakarta Resiliensi dari perekonomian Indonesia yang luar biasa, dimana setelah masuk jurang resesi di tahun 2020 sebagai dampak pandemi, ekonomi Indonesia bounce back positif sejak kuartal II tahun 2021 dan terus bertumbuh positif sampai dengan saat ini.

Presidensi Indonesia di event G20 adalah bukti dari kepercayaan para anggotanya akan resiliensi ekonomi Indonesia dan event bergengsi tersebut telah diselenggarakan dengan sangat sukses dan mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.

Prospek di sektor properti tahun 2023 diprediksi masih bergerak positif sejalan dengan proyeksi pemerintah dan IMF bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 dapat bertumbuh di kisaran angka 5 persen.

Meskipun suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sudah mengalami kenaikan sebesar 225 basis point selama 7 bulan terakhir, namun sektor properti tetap menjadi primadona karena didukung akan tingginya kebutuhan akan properti baik untuk hunian maupun keperluan komersial.

"Pandemi COVID-19 ini adalah tantangan terbesar ke-3 yang kita hadapi bersama setelah Krisis Moneter 1998 dan Global Financial Crisis 2008. Tapi yang luar biasa, di masa pandemi itu, bisnis kita justru berhasil menjual jenis properti yang mungkin beberapa diantara kita berpikir impossible untuk dilakukan," tutur Country Director of Ray White Indonesia Johann Boyke Nurtanio dikutip Sabtu (4/3/2023).

Inflasi

Selain itu dengan tingginya inflasi dunia dan Indonesia di tahun lalu, masyarakat semakin sadar akan manfaat investasi di sektor properti yang dapat berfungsi juga sebagai hedging / perlindungan terhadap kenaikan inflasi tinggi. 

Namun demikian, kondisi pasar properti tahun 2023 terutama di primary market masih sangat bergantung pada stimulus pemerintah untuk meningkatkan demand dan juga mendukung perusahaan properti dalam memberikan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Pemulihan ekonomi Indonesia yang resilient dan daya beli konsumen yang mulai kembali menguat pasca pandemi dinilai akan menjadi sejumlah katalis yang mendorong stabilnya demand di industri properti.

Hal itulah yang menyebabkan diterapkannya kebijakan pemerintah untuk mendukung pemulihan sektor ini, seperti kebijakan relaksasi rasio loan to value (LTV) untuk kredit properti dari per-Bank-an menjadi maksimal 100 persen (tanpa DP).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Relaksasi

Dengan relaksasi tersebut, KPR diprediksikan akan bertumbuh sebesar 10-12 persen. Hal ini didukung pula dengan besarnya kebutuhan akan hunian sebesar 12,75 Juta backlog (kurangnya pasokan) perumahan. Ditambah lagi dengan 700.000 sampai dengan 800.000 potensi keluarga baru terutama dari generasi millennial yang timbul setiap tahunnya.

Adapun salah satu kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi berkualitas dalam 5 tahun ke depan adalah melalui transformasi struktural.

Hal ini terutama didorong oleh sejumlah hal, yakni revitalisasi industri pengolahan dengan tetap mendorong perkembangan sektor lain melalui transformasi pertanian, hilirisasi pertambangan, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, dan transformasi sektor jasa, termasuk di dalamnya bidang yang kita tekuni dengan sangat bangga, yaitu: Real Estate Agent.

“Disinilah peran kita dituntut untuk dapat meyakinkan customer base kita yang mengambil posisi wait and see di tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya, dapat kita dorong untuk dapat mengambil keputusan berinvestasi di tahun kelinci air ini”. Tutup Johann Boyke Nurtanio.

 

 

3 dari 3 halaman

Apresiasi

Johann menyampaikan rasa apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh member Ray White Group yang telah berkontribusi dan berdedikasi dalam perjalanan bisnis Ray White yang sangat membanggakan selama 26 tahun lamanya, serta menyambut keluarga baru dari kantor-kantor yang baru bergabung sepanjang tahun 2022-2023. 

“Di tahun ke-26 hadirnya Ray White di Indonesia, tentunya sudah banyak tantangan dan krisis yang telah kita lalui," ungkapnya.

Bukan hanya jenis properti hunian, namun Ray White juga memiliki kemampuan menjual berbagai jenis properti Commercial termasuk diantaranya beberapa hotel yang berhasil ditransaksikan di Jakarta dan Bali sepanjang pandemi.

“Di tahun ini kita berharap kehadiran bisnis kita tetap mampu menjadi solusi bagi setiap kalangan mewujudkan properti impian mereka, menjadi agent yang mampu melampaui ekspektasi customer dan membangun hubungan yang baik dan bangga di setiap transaksi yang kita lakukan, sesuai dengan visi Ray White yaitu: We seek to be proud of every transaction” lanjut Johann Boyke Nurtanio.

Ray White pun kembali menggelar perayaan terbesarnya tahun ini, yaitu Annual Awards 2023 yang  bertajuk Bigger, Stronger, Together di Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, pada 3 Maret 2023. Penghargaan tahunan ini diberikan kepada seluruh Marketing Executive dan kantor-kantor terbaiknya yang secara konsisten telah menorah pencapaian tertinggi sepanjang tahun 2022.

Pada malam perhelatan Annual Awards tahun ini, Ray White Indonesia telah memilih 22 kategori penghargaan terbaik untuk regional dan nasional. Tiga diantaranya adalah kategori favorit yang selalu dinanti setiap tahunnya yaitu Top Offices, Top Regional Offices, dan Top Marketing Executives.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini Ray White menambah jumlah total pemenang untuk kategori Top Offices, Top Marketing Executives based on Number of Sales dan Top Marketing based on Commission yang biasanya berjumlah 15 pemenang menjadi 20 pemenang per kategori, dalam rangka perayaan 26 tahun hadirnya Ray White di Indonesia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.