Sukses

Dampak Positif Hilirisasi Food Estate Kalteng, Peternak Mampu Jual 1.500 Itik per Bulan

Sejumlah petani dan peternak mulai merasakan manfaat dari kegiatan integrasi pertanian di kawasan food estate di Kalimantan Tengah yang dijalankan oleh Kementerian Pertanian.

Liputan6.com, Pulang Pisau Sejumlah petani dan peternak mulai merasakan manfaat dari kegiatan integrasi pertanian di kawasan food estate di Kalimantan Tengah yang dijalankan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) sejak tahun 2020. Adapun komoditas utama yang diusahakan dalam integrasi ini adalah padi dan jagung dengan komoditas hortikultura, perkebunan, peternakan.

Salah satu usaha peternakan yang sukses adalah kegiatan peternakan itik yang dikelola kelompok tani (Poktan) Jaya Makmur di Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng). Tercatat, jumlah produksi itik di Kawasan food estate Belati Siam saat ini kapasitasnya sudah mencapai 10.000 ekor itik. Sehingga per bulannya mampu menjual 1.500 itik dan 1.000 DOC.

Ketua Poktan Jaya Makmur, Parmin mengatakan, berdirinya peternakan itik karena adanya bantuan Kementan pada 2020. Kementan memfasilitasi dari fisik bangunan, bibit itik, pakan dan fasilitas lainnya.

"Semua dari bantuan Kementerian Pertanian, kami hanya menyediakan lahannya saja. Kebetulan ini adalah lahan kas desa yang memang dipercayakan kepada kami," kata Parmin saat ditemui di kandang peternakannya, Senin (13/2/2023). Selain memberikan bantuan, Kementan konsisten dalam memberikan pendampingan sampai peternak bisa.

Parmin sendiri sebelumnya belum pernah memiliki pengalaman dalam beternak itik. Namun setelah berdiskusi dengan 32 anggota poktannya, ia akhirnya memutuskan untuk mengambil program integrasi dari food estate ini.  

"Alhamdulillah hingga saat ini kita sudah berhasil menjual hingga 10.000 ekor. Tiap bulannya itu kami bisa jualan 1000 sampai 1500 ekor dewasa dan 700 sampai 1000 ekor DOC," ungkap Parmin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Petani Tetap Menanam Padi dan Jagung

Dalam mengelola peternakan ini, Parmin dan kawan-kawan tidak serta merta meninggalkan kegiatan usaha taninya. Di kawasan ini, Poktan Jaya Makmur selain tetap menanam padi, juga menanam jeruk dan kelapa.

"Untuk peternakan ini kita mengelolanya secara bergantian. Waktunya paling 2 sampai 3 jam, setelah itu kembali ke sawah. Saat ini kelapa dan jeruk juga sudah mulai berbuah tidak lama lagi bisa dipanen," terang Parmin.

Menurutnya keberadaan peternakan itik telah cukup membantu pergerakan perekonomian masyarakat sekitar. Pasalnya, sudah terjadi inti plasma dalam hal beternak itik ini.

"Banyak warga desa yang beli DOC di sini untuk diternak di rumah masing-masing. Ada yang dijadikan petelur, ada juga yang dijadikan itik pedaging," tukas Parmin.

3 dari 4 halaman

Pengembangan Itik di Kawasan Food Estate

Sementara, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau Godfridson menambahkan, di Kabupaten Pulang Pisau terdapat 10 kelompok yang menerima bantuan tersebut. Ke-10 kelompok itu kesemuanya berada di Kawasan food estate yakni di Kecamatan Maliku dan Kecamatan Pandih Batu. 

"Untuk Kecamatan Maliku yakni di Desa Tahai Jaya dan Tahai Baru. Sedangkan di Kecamatan Pandih Batu tersebar di beberapa desa. Yakni Desa Pantik, Sanggang dan Belanti Siam. Untuk Belanti siam yang dapat yakni di Blok A dan Blok B. Pengembangan itik ini memang diinstruksikan di kawasan food estate,” ungkap Godfridson.

Godfridson mengaku, sebelum pelaksanaan program tersebut para kelompok terlebih dahulu mengikuti bimbingan teknis. Pada bimbingan teknis itu masing-masing kelompok diberi pelatihan bagaimana tata cara pelaksanaan ternak itik. Mulai dari pemeliharaan, produksi hingga telur.

"Kelompok penerima program tersebut berhasil. Bahkan pada 2020 lalu, produksi telur itik asin dari kelompok food estate itu juga dikirim ke istana presiden. Itu merupakan produksi food estate,” kata dia.

Menurut Godfridson, ternak itik itu selain membantu perekonomian kelompok juga sangat membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan telur itik. 

“Kalau dahulu masyarakat harus ke kota untuk beli telur itik, sekarang tidak perlu. Selain mengurangi biaya perjalanan, harganya pun lebih murah,” tandasnya.

4 dari 4 halaman

Kelembagaan Korporasi Petani

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerangkan, pada tahun 2020 pemerintah telah menetapkan wilayah Kalimantan Tengah, khususnya Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas menjadi lumbung pangan atau food estate di luar Pulau Jawa dan sebagai salah satu program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024. 

"Pengembangan kawasan Food Estate berbasis model kelembagaan korporasi petani di lahan rawa Kalimantan Tengah ini sejatinya memiliki keunggulan komparatif seperti sumber daya lahan yang cukup luas, sumberdaya air dan iklim yang sesuai dan modal sosial budaya yang mendukung," kata Mentan SYL.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.