Sukses

IKN Nusantara Jadi Tumpuan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,3 Persen di 2023

Menko Airlangga Hartarto meyakini ekonomi Indonesia bisa tumbuh lebih dari 5,3 persen tahun ini. Salah satu penopangnya adalah pembangunan IKN Nusantara.

Liputan6.com, Jakarta - IKN Nusantara akan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga bisa tembus 5,3 persen di 2023. Hal tersebut diungkap oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Pembangunan infrastruktur di IKN bisa menjadi angin segar dalam pertumbuhan ekonomi. Alasannya, infrastruktur yang menjadi penentu pergerakan ekonomi untuk tumbuh.

"Dan tentunya salah satu program yang besar adalah IKN. IKN ini dimulai ditahun ini dan diharapkan akan terus berjalan menjadi program jangka panjang," kata dia dalam Economic Outlook 2023, Selasa (14/2/2023).

"Kita ketahui salah satu pengungkit pertumbuhan ekonomi itu adalah infrastruktur. Dan infrastruktur dalam bentuk proyek besar ini diharapkan bisa menarik perekonomian nasional salah satunya dengan IKN," sambung Menko Airlangga.

Airlangga mencatat, dengan ekonomi tumbuh 5,3 persen di 2022 lalu, itu merupakan capaian pertumbuhan tertinggi dalam 10 tahun. Kuncinya menggenjot belanja masyarakat secara luas.

"Kuncinya sebetulnya kita bisa menggenjot pertumbuhan lebih tinggi, padahal kemarin belanja pemerintah relatif negatif, kalau belanjanya bisa kita dorong, ini angka ini bisa lebih tinggi dari 5,3 (persen)," kata Airlangga Hartarto.

Selain mendorong melalui pembangunan infrastruktur, Airlangga mengungkap sejumlah langkah yang juga diambil pemerintah. Termasuk penerbitan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Jasa Keuangan (UU P2SK).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perdagangan Karbon dan Kartu Prakerja

Dia menyinggung salah satunya adalah mengenai mekanisme perdagangan karbon. Di dalam UU P2SK diatur secara jelas mengenai perdagangan karbon melalui bursa.

"Dalam P2SK karbon trading itu kita masukan di bursa sehingga ini dalam perisapan menuju kesana, di OJK juga akan tambah komisioner khusus untuk penanganan karbon trading, jadi dengan demikian kesiapan kita akan lebih kuat," ungkapnya.

Tak berhenti disitu, pemerintah juga terus menjalankan Program Kartu Prakerja sebagai salah satu andalannya. Dimana, telah ada 16,4 juta orang yang mendapat bantuan dari sini sebagai upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM).

"Nah kartu prakerja ini semi bansos yang sifatnya produktif, bukan murni diberikan uang, masyarakat yang mengambil (bantuan), harus mengambil pendidikan, besarnya Rp 1 juta pendidikan online dan dapat bansos Rp 600 ribu kali 4. Dan ini sudah diakses dari 45 juta masyarakt dari 514 kabupaten kota dan sudah ikut 16,4 juta orang," bebernya.

 

3 dari 4 halaman

Dibuka Bulan Depan

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bocoran terkait Program Kartu Prakerja dengan Skema Normal.

Meski demikian, ia belum mengungkap waktu pasti kapan Kartu Prakerja Gelombang 48 dibuka. Ketika ditanya apakah akan dibuka awal Maret 2023, dia mengamini kalau pembukaan dibuka dalam waktu dekat.

"Kita akan buka yang offline, iya segera," kata Menko Airlangga saat ditemui di Hotel JS Luwansa, Selasa (14/2/2023).

 

4 dari 4 halaman

Pendaftaran Akun

Sebelumnya, Program Kartu Prakerja dengan Skema Normal akan dimulai pada kuartal pertama 2023. Namun, gelombang 48 belum resmi dibuka. Informasi yang disampaikan melalui media sosial Kartu Prakerja baru pembukaan pendaftaran akun saja.

"Memang kita baru membuka pendaftaran kemudian tahap selanjutnya masuk gelombang. Belum dibuka komitmen Kartu Prakerja sesuai arahan pak Menko. Pembukaan kartu prakerja gelombang 48 akan dibuka pada triwulan I tahun 2023, untuk kapannya mohon ditunggu," kata Direktur Kemitraan, Komunikasi, dan Pengembangan Ekosistem Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Kurniasih Suditomo, kepada awak media di Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023.

Dia pun menganalogikan pendaftaran akun Kartu Prakerja seperti mendaftar akun di e-commerce. Di mana sebelum konsumen bisa berbelanja di e-commerce tersebut harus terlebih dahulu memiliki akun. Dengan skema normal, calon penerima Kartu Prakerja harus mendaftar untuk gabung gelombang.

"Saya analogikan, kalau kita mau belanja sesuatu di e-commerce kita harus log in dulu buat bisa menjadi bagian dari platform itu agar bisa mendapatkan manfaatnya. Pendaftaran akun di Kartu Prakerja itu seperti log in di e-commerce," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.