Sukses

Pemerintah Optimis Pertumbuhan Ekonomi 2023 Capai 5,3 Persen Lagi

Menko Airlangga menyatakan Pemerintah telah menargetkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 sebesar 5,3 persen secara year on year

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menyatakan Pemerintah telah menargetkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 sebesar 5,3 persen secara year on year.

Hal itu disampaikan Menko Airlangga Konferensi Pers: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Q4 tahun 2022, secara daring, Senin (6/2/2023).

"Pemerintah membakukan dan mempersiapkan target pertumbuhan di tahun 2023 sebesar 5,3 persen secara year on year. Dan ini juga didukung oleh berbagai lembaga yang menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai di angka at least 5 persen," kata Airlangga.

Optimisme tersebut muncul lantaran pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 terbilang cemerlang. Hal ini tercermin dari dari indeks keyakinan konsumen yang angkanya juga tinggi yakni di level 120. Kemudian dilihat dari PMI Global di level ekspansi 51,3.

Kemudian untuk sektor eksternal juga terkendali, surplus transaksi berjalan dengan baik, cadangan devisa juga tumbuh positif sekitar USD 134 miliar, yield obligasi pemerintah mulai melandai, dan nilai tukar dan IHSG menguat, serta rasio utang luar negeri terhadap PDB berada dalam level masih sekitar dibawah 30 persen.

"Beberapa lini indikator itu menunjukkan proses pertumbuhan ekonomi yang diharapkan menjadi penopang di tahun 2023," ujarnya.

Kendati demikian, pemerintah terus waspada dan antisipatif dengan kondisi perlambatan ekonomi global yang menunjukkan penurunan tingkat permintaan. Disisi lain, core ekonomi Indonesia terpantau masih baik. Artinya, resiliensi ekonomi di tahun 2023 diyakini kuat.

"Karena kita melihat beberapa hal seperti harga komoditas yang relatif kedepannya bisa melandai," ujar Airlangga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Langkah Antisipasi

Adapun beberapa langkah antisipatif yang dilakukan Pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun 2023, diantaranya menjaga daya beli masyarakat atau memerangi inflasi, menjaga harga dan menjamin ketersediaan pasokan distribusi bahan pokok bagi masyarakat.

Tidak hanya itu saja, Pemerintah juga berupaya mengoptimalkan perlindungan sosial, seperti program keluarga harapan, program Indonesia Pintar, kartu sembako, Bantuan Pangan Non Tunai dan program kartu prakerja dilanjutkan.

Selanjutnya, Pemerintah juga akan memperkuat pasar domestik dengan mendorong penggunaan produk dalam negeri, mendorong penguatan UMKM, juga meningkatkan dan memperkuat rantai pasok ataupun supply chain daripada perusahaan nasional.

"Kemudian mendorong local content atau TKDN serta perluasan kredit usaha rakyat. Kredit usaha rakyat ini diharapkan bisa meningkatkan UMKM, termasuk kebijakan baru di sektor produksi berupa KUR alsintan yang jumlahnya bisa mencapai Rp 2 miliar dan bunganya sebesar 3 persen dan down paymentnya sebesar 10 persen," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Pasar Ekspor

Pemerintah juga akan mendorong diversifikasi pasar ekspor baik itu pasar non tradisional dan mengakselerasi CEPA, maupun kerjasama perdagangan dengan berbagai negara termasuk Eropa dan membuka CEPA dengan negara-negara yang non tradisional.

"Pemerintah telah membentuk task force di mana ini akan untuk membuka pasar secara lebih luas," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.