Sukses

Menko Luhut: Kita Beruntung Punya Presiden Tak Bisa Diatur Siapapun

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan kalau Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak bisa diatur siapapun. Menurutnya ini jadi satu keberuntungan yang dimiliki Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan kalau Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak bisa diatur siapapun. Menurutnya ini jadi satu keberuntungan yang dimiliki Indonesia.

Sebut saja beberapa kebijakan yang dijalankan Jokowi soal hilirisasi bahan tambang. Hilirisasi Nikel yang sudah berjalan pun menjadi perhatian Uni Eropa dan mengguggatnya ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

"Kita beruntung punya Presiden Jokowi yang gak bisa diatur siapapun. Saya janji sama anda, siapa pun gak bisa mengatur beliau. Beliau (bilang) enggak itu, enggak aja," tegasnya dalam sambutannya di Ibadah Syukur Awal Tahun Kantor Pusat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), dikutip Rabu (11/1/2023).

Dia mengaku kenal betul dengan karakter Jokowi yang demikian. Bahkan dia bisa menjamin kalau Jokowi tak akan bisa diatur oleh siapapun, dan pihak manapun.

"jadi kalau orang bilang dia tunduk sama ini, saya jamin sama anda, tidak," ungkapnya.

Kendati begitu, Menko Luhut menyebut kalau tidak kenal secara lengkap pribadi Jokowi yang sesungguhnya. Jadi, dia kembali memastikan tak ada seorang pun yang mengenal secara utuh kepala negara tersebut.

"Ndak atau orang lain bilang, kenal betul sama dia, saya pun tidak kenal 100 persen dengan beliau, dan saya tidak pernah klaim bahwa saya bisa omong apa saja. Presiden itu betul-betul orang yang punya pribadi dan punya intelijen yang bagus yang mengatakan iya dan tidak, dan dia berani melakukan itu," urainya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Luhut Pensiun 2024

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan akan pensiun di 2024. Dia mengaku sudah enggan lagi menjadi pejabat di pemerintahan.

Diketahui, 2024 adalah habisnya masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo di periode keduanya. Luhut disebut-sebut menjadi menteri andalan Jokowi untuk berbagai persoalan, termasuk dalam menangani Covid-19 di Indonesia.

"Waktu saya, 2024, selesai saya pensiun, ndak mau lagi saya macam-macam (menjadi pejabat)," kata dia dalam sambutannya di Ibadah Syukur Awal Tahun Kantor Pusat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), dikutip Rabu (11/1/2023).

Dia menyampaikan hal ini kaitannya dengan setiap orang ataupun pejabat memiliki waktunya sendiri. "Jadi saya tahu, karena saya tahu dibawah langit ini semua ada waktunya," ungkapnya.

 

3 dari 4 halaman

Tak Selamanya Menjabat

Luhut menegaskan, setiap pejabat memiliki periodenya masing-masing. Sehingga tidak bisa terus menerus menjabat salah satu posisi, seiring berjalannya waktu, masa pejabat akan habis.

"Kita sebagai pejabat, jangan merasa selamanya jadi pejabat, its a mater of time, semua waktumu ada," tegasnya.

"Tidak boleh ktia memaksakan diri kita melawan itu, tidak ada yang abadi, yang abadi itu adalah tuhan tadi, itu mesti kita pegang," pungkas Menko Luhut.

 

4 dari 4 halaman

Sinyal Berhentinya Luhut

Menurut catatan Liputan6.com, sebenarnya sinyal Menko Luhut pensiun ini bukan kali pertama. Beberapa waktu lalu ia pernah mengungkap hal senada.

Namun, pada waktu itu dia menegaskan penolakannya terkait dengan tawaran menjadi calon wakil presiden.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan dirinya menolak diusung menjadi calon wakil presiden (Cawapres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Menko Luhut menyatakan, hingga saat ini dirinya tak pernah terbesit untuk melanjutkan kiprahnya di dunia politik selepas masa jabatannya sebagai menteri habis pada 2024 mendatang.

"Enggak, saya sudah bilang saya tak terpikir untuk ke situ lagi, saya 2024 saya pikir sudah cukup lah," kata Luhut saat ditemui di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Sabtu (29/10/2022).

Semua tawaran menjadi cawapres baik dari partai politik maupun aspirasi dari masyarakat akan dia tolak. Sebab, dirinya saat ini masih fokus menjalankan tugasnya sebagai pembantu presiden di Kabinet Indonesia Maju hingga 2024 mendatang.

"Iya (tawaran cawapres ditolak)," katanya tegas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.