Sukses

Imbas Cuaca Buruk, ASDP Tutup Sejumlah Rute Penyeberangan

Manajemen PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang menutup sementara jalur penyeberangan dari Kupang ke sejumlah daerah akibat cuaca buruk

Liputan6.com, Jakarta Manajemen PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang menutup sementara jalur penyeberangan dari Kupang ke sejumlah daerah akibat cuaca buruk di Nusa Tenggara Timur (NTT).

General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang Syamsudin kepada ANTARA di Kupang, Selasa pagi, mengatakan bahwa ada tiga rute penyeberangan yang ditutup dampak dari cuaca buruk tersebut.

“Tiga rute itu adalah Kupang-Rote Pulang Pergi (PP), Kupang-Lembata-Der (pulau Adonara), dan Kupang-Kalabahi (Alor),” katanya seperti dikutip dari Antara, Selasa (27/12/2022).

Tetapi hanya satu rute penyebrangan saja yang saat ini dibuka yakni rute Kupang-Hansisi (pulau Semau) yang berada tak jauh dari Pelabuhan Penyeberangan Bolok.

Dia menjelaskan bahwa penutupan sejumlah rute tersebut karena memang pihaknya lebih mengutamakan keselamatan penumpang yang akan berlayar. Pasalnya tinggi gelombang di wilayah perairan NTT berkisar dari 1,5 hingga 2,5 meter, sehingga membahayakan penyeberangan.

Selain itu masyarakat di NTT juga, menurut dia, sudah paham dengan cuaca seperti saat ini, sehingga penutupan rute ini juga dimaklumi oleh masyarakat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hari Kedua

Lebih lanjut, ia mengatakan ini merupakan penutupan rute hari kedua, setelah pada Minggu (25/12) ASDP Kupang juga menutup sejumlah rute, akibat cuaca buruk.

Pihaknya juga belum bisa memastikan kapan rute penyeberangan dari Kupang akan ditutup sementara karena cuaca saat in berubah-ubah.

Apalagi sudah ada imbauan dari BMKG.

“Kami belum bisa pastikan sampai kapan, tetapi kami memang selalu pantau maklumat pelayaran, dan juga memantau informasi dari BMKG, sebelum memutuskan untuk berlayar,” ujar dia.

 

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Syamsudin juga menambahkan pihaknya berusaha agar mengambil keputusan dengan tepat, sebelum memutuskan kapal berlayar atau tidak.

“Kan kasihan, kalau kita suruh berlayar, lalu tiba-tiba gelombang tinggi di jalan, maka otomatis kapal akan kembali ke pelabuhan. Kasihan juga kalau sampai kembali kapalnya,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.