Sukses

BRI Pimpin Porsi Pembiayaan UMKM, Jokowi Minta Bank Lain Jangan Kalah

BRI memang mendapat tugas khusus dari pemerintah dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menyasar sektor UMKM.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkap besaran porsi pembiayaan dari perbankan untuk sektor UMKM. Mengingat ada target 30 persen pembiayaan bank menyasar UMKM di 2024 mendatang.

Jokowi menyebut kalau porsi penyaluran pinjaman beruap Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI telah mencatatkan porsi yang besar. Angkanya mencapai 84 persen dari total porsi pembiayaan KUR.

BRI diketahui memang mendapat tugas khusus dari pemerintah dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menyasar sektor UMKM. Bahkan, berdirinya Holding Ultra Mikro yang memasukkan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Pegadaian jadi salah satu jurus ampuh yang diambil.

"Dan saya meminta kepada bank bahwa apa yang angka yang saya sampaikan beberapa tahun yang lalu, 30 persen (di 2024) untuk UKM itu betul-betul terus ditingkatkan," ujarnya dalam Penyerahan KUR Klaster dan Pembiayaan Dana Bergulir, di Istana Negara, Senin (19/12/2022).

"Saya tahu kalau BRI pasti sudah di atas (porsi yang ditetapkan), berapa pak Dirut? 84 koma sekian, sudah sangat tinggi sekali," sambungnya.

Melihat UMKM menjadi salah satu penopang perekonomian nasional, Jokowi ingin bank-bank lainnya juga turut meningkatkan pembiayaan kepada UMKM. Harapannya, bisa meningkatkan jumlah pelaku usaha, dan semakin banyak membuka lapangan pekerjaan.

"Bank-bank yang lain juga harus didorong agar memiliki juga kepedulian untuk ngurus yang mikro yang kecil maupun yang menengah. Karena kalau kita urus yang kecil-kecil itu bisa jadi menengah, yang menengah kita urus bisa menjadi gede (besar), inilah nanti yang akan mendorong ekonomi kita tumbuh dengan baik dan berkeadilan," papar Jokowi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hubungkan Kelompok Usaha

Lebih lanjut, Jokowi menekankan kalau program pembiayaan melalui sistem klaster ini bisa berdampak baik. Termasuk soal menghubungkan kelompok usaha dengan modal yang bisa didapatkan untuk peningkatan usaha.

"Sekali lagi, program pembiayaan berbasis ekosistem ini akan sangat baik dan menhubungkan kelompok usaha dengan modal agregasi, agregator dan konsolidasi dengan para penjamin, pembeli atau offtaker," ungkapnya.

Kemudian, dia berharap langkah ini bisa menyerap sebanyak-banyaknya barang dari kelompok yang ada. Serta, bisa memberikan kepastian pasar, menurunkan risiko kredit pembiayaan dari lembaga penyalur KUR utamanya perbankan.

"Dan sekali lagi KUR klaster ini dapat dilaksankan di semua sektor baik perkebunan rakyat, perikanan rakyat, peternakan rakyat, industri UMKM dan usaha-usaha lain yang memiliki peluang pasar yang besar atau produk-produk unggulan di dalam negeri kita agar daya saing semuanya meningkat dan bisa masuk ke pasar global," pungkasnya.

 

3 dari 4 halaman

Sasar Peternak dan Nelayan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) klaster bisa diperluas. Utamanya ke sektor peternakan atau sektor nelayan.

Menurutnya, dua kelompok ini perlu juga menjadi perhatian dari sisi pembiayaan. Ini juga tak terlepas dari sektor-sektor penggerak ekonomi nasional.

"Saya kita modeel-model KUR klaster ini kalau diperbanya bisa nanti masuk ke peternak, baik yang daging atau petelur, bisa masuk ke nelayan yang berkaitan dengan tambak," ujarnya dalam Penyerahan KUR Klaster dan Pembiayaan Dana Bergulir, di Istana Negara, Senin (19/12/2022).

"Kelompok-kelompok seperti ini, klaster-klaster seperti ini yang memang harus diperbanyak," tegasnya.

Jokowi mengaku bangga dengan adanya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan sistem klasterisasi. Salah satunya bisa memperkuat ekosistem perdagangan.

 

4 dari 4 halaman

Holtikultura

Dalam hal ini termasuk dari proses hulu hingga hilir dengan melibatkan UMKM. Sebagai contoh, adanya KUR klaster holtikultura yang diberikan kepada Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittihaq.

"Kredit usaha rakyat (KUR) total sudah 39,4 juta UKM yang memanfaatakan ini. dan saaya senang sekaranga da model KUR klaster, ini bener memang harus diklasterkan, harus diklasterkan, saya senang tadi ada pondok pesantren yang sampai dapat sekian miliar untuk urusan holtikultura," ungkapnya.

Melalui sistem ini, Jokowi bangga melihat hasil produksi seperti sayur bisa masuk ke jaringan penjualan yang luas. Artinya, ada pihak yang menjadi penyerap hasil partanian, serta ada jaminan pembeli di sisi konsumen.

Selain sektor ini, Jokowi juga menyinggung soal pengembangan ekosistem kopi di Toraja. Di sektor ini, Jokowi menyebut ada dana sekitar Rp 50 miliar untuk pengembangan ekosistem usaha.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.