Sukses

PGN SOR III Kejar Target 400 Ribu Jargas di Jatim hingga Nusa Tenggara

Hingga 2025, pemerintah telah menargetkan ada sekitar 4 juta pelanggan Jaringan Gas (Jargas) dari saat ini yang mencapai sekitar satu juta pelanggan.

 

Liputan6.com, Jakarta General Manager PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Sales Operation Region (SOR) III Edi Armawiria mengungkapkan, hingga tahun 2025, pemerintah telah menargetkan ada sekitar empat juta pelanggan Jaringan Gas (Jargas) dari saat ini yang mencapai sekitar satu juta pelanggan.

"Khusus untuk Subholding Pertamina PT PGN Tbk. Sales Operation Region (SOR) III yang wilayahnya meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali dan Nusa Tenggara mendapatkan penugasan sekitar 400 ribu pelanggan jargas," ujar Edi di Surabaya, Jumat (4/11/2022).

Edi mengatakan, penggunaan gas bumi merupakan salah satu program strategis nasional yang ditugaskan pemerintah kepada Holding Pertamina dan holding menugaskan kepada PGN yang menjadi Sub Holding Gas.

"Target kami secara bertahap akan melakukan pembangunan di tahun 2022, 2023 dan 2024. Program ini sudah masuk di RJPP (Rencana Jangka Panjang Perusahaan red.) Subhoding Gas, diperkirakan empat juta sambungan itu tercapai di 2025-2026," ucapnya.

Pada 2022-2023, lanjut Edi, pembangunan jargas secara nasional ditargetkan sebesar 400 ribu sambungan jargas. Dan di tahun ini, wilayah operasi PGN mulai dari SOR I, SOR II dan SOR III telah mengeluarkan rencana pembangunan jargas sebanyak 200 ribu sambungan, khusus SOR III mencapai 98 ribu sambungan.

"Untuk SOR III, kami sudan memulai pembangunan di pertengahan triwulan empat, tepatnya di bulan November hingga Desember 2022. Harapan kami di 2023 nanti kami sudah bisa menyalurkan ke masing-masing pelanggan," ujarnya.

Secara umum, kata Edi, target pembangunan jargas di wilayah SOR III rata-rata sebanyak 100 ribu sambungan jargas per tahun.

"Hingga tahun 2025-2026, diperkirakan ada penambahan sekitar 400 ribu pelanggan sehingga total pelanggan jargas Jatim, Jateng, Bali dan Nusra saat itu akan mencapai 500 ribu pelanggan," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pelanggan Gas Bumi

Edi menegaskan, pelanggan gas bumi di wilayah SOR III saat ini mencapai sekitar 150 pelanggan yang terbagi dari industri dan power sebanyak 722 pelanggan, rumah tangga non jargas dan pelangan kecil sekitar 30.000 pelanggan dan rumah tangga jargas mencapai 114.000 pelanggan dengan total konsumsi gas mencapai 135 MMCSFD.

"Untuk pengembangan kedepan, potensi masih tetap di Jatim karena infrastruktur di Jatim lebih masaif. Ada tiga daerah di Jatim yang pada tahun ini mendapatkan alokasi anggaran pembangunan jargas, yaitu Probolinggo sebanyak empat ribu sambungan, Gresik sebanyak empat ribu sambungan, dan Lumajang juga sebanyak empat ribu sambungan," ujarnya.

Edi menjelekkan, untuk pembangunan jargas di Lumajang, akan ditarik dari backbond transmisi PGN yang ada di Leces hingga 10 km ke Lumajang. Target pemerintah di akhri tahun ini pelanggan di Lumajang sudah Gas In.

Edi melanjutkan, terkait pasokan gas yang ada di PGN, saat ini mencapai sekitar 157,14 MMSCFD yang datang dari 9 pemasok, diantaranya KEI, Medco, HCML, PHE WMO, CPP Gundih, MBGI dan di tahun ini ada HCML baru yang masuk sebesar 20 MMSCFD.

"Yang paling besar nantinya dari Jambaran Tiung Biru yang mencapai 192 MMSCFD hingga 2046. Dari alokasi tersebut, 130 MMSCFD untuk kebutuhan PLN dan pupuk. Tetapi dimulai September kemarin masuk sekitar 30 MMSCFD itu kita prioritaskan untuk industri karena saat itu Jatim sedang sortage," ucap Edi. 

3 dari 3 halaman

Demi Kedaulatan Energi, PGN Bangun 2.000 Jargas di Cirebon

Subholding Gas Pertamina PT PGN Tbk terus memperluas jangkauan gas bumi untuk meningkatkan ketahanan energi, salah satunya dengan membangun jaringan gas di Cirebon sebanyak 2 ribu Sambungan Rumah (SR) dengan skema investasi internal.

Komisaris PGN Warih Sadono mengungkapkan, tujuan utama PGN memperluas pembangunan jargas adalah menghadirkan kedaulatan energi untuk negara dan masyarakat.

PGN berusaha untuk membantu mengurangi ketergantungan terhadap energi impor dan PGN mencukupinya dengan gas bumi sebagai produk dalam negeri.

“Keuntungan dari penggunaan gas bumi dibandingkan energi lain adalah lebih efisien dalam biaya penggunaannya. Maka biaya konsumsi energi masyarakat yang dibayarkan pun bisa lebih efisien,” kata Warih, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Selasa (25/10/2022).

Untuk memastikan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan dilaksanakan dengan baik, sehingga akan memudahkan proses berjalannya pembangunan.

Warih bersama Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Achmad Muchtasya melakukan pengawasan pembangunan jaringan gas rumah tangga, dengan mengunjungi lokasi pembangunan jargas rumah tangga di Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon.

“Untuk membangun jargas rumah tangga memang bukan pekerjaan yang mudah. Kita harus membangun kerja sama dan koordinasi dengan seluruh stakeholder, termasuk mendorong PGN meningkatkan koordinasi dengan jajaran pemerintahan di wilayah yang akan dibangun jaringan gas sehingga masyarakat bisa terlayani,” ujar Warih.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.