Sukses

Dunia Terancam "Triple Crises", SBY Serukan PBB dan G20 Turunkan Ego dan Negosiasi

Triple Crises dimaksud yakni, resesi ekonomi, dampak perang Rusia-Ukraina yang menghambat pasokan pangan dan energi serta krisis berkaitan dengan lingkungan.

Liputan6.com, Jakarta Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono atau yang kerap disapa SBY mengingatkan dunia yang sedang diancam keberadaan triple crises atau 3 krisis yang berlangsung sekaligus.

Triple Crises dimaksud yakni, resesi ekonomi, dampak perang Rusia-Ukraina yang menghambat pasokan pangan dan energi serta krisis berkaitan dengan lingkungan.

Ini diungkapkan SBY melalui unggahan sosial media twitter miliknya. "Dunia bisa alami 'triple crises' - keamanan, ekonomi & lingkungan," tulis SBY di akun Twitter resminya, @SBYudhoyono, dikutip Selasa (11/10/2022).

1. Ada 2 berita buruk saat ini tentang dunia kita. Pertama, resesi ekonomi global sepertinya bakal terjadi (simak pernyataan IMF & Bank Dunia). Kedua, perang di Ukraina makin membahayakan bagi keamanan internasional (ikuti perkembangan terkini di Ukraina). *SBY*

— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) October 11, 2022

SBY pun menyuarakan agar para pemimpin dunia berbuat sesuatu demi menyelamatkan dunia. Bahkan momen G20, di mana Indonesia menjadi tuan rumah dinilai harus benar-benar dimanfaatkan.

"Wahai para pemimpin dunia, termasuk PBB, bertindaklah secara nyata (do something concretely) untuk selamatkan dunia kita. 'Inaction is immoral'. Gunakan Forum G-20 di Bali 'to save our world, to save our planet'. Turunkan ego masing-masing. Negosiasi dan perundingan adalah jawaban," pinta dia.

SBY menuturkan, dunia tengah dibayang-bayangi ancaman resesi ekonomi, dampak perang Rusia-Ukraina yang menghambat pasokan pangan dan energi.

"Resesi ekonomi global pasti makin memukul kehidupan semua bangsa, yang saat ini sudah dalam keadaan susah. Jika perang di Ukraina makin 'liar' dan tidak terkendali, terjadinya perang dunia disertai penggunaan senjata nuklir bisa menjadi kenyataan," kata dia.

Perang di Ukraina juga memicu krisis keamanan yang kian membahayakan bagi keamanan internasional.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ancaman Lain

Selain perang Rusia-Ukraina, SBY juga membahas ketegangan di kawasan Asia Timur, di mana tensi antara China dan Taiwan terjadi menyusul kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.

"Ingat, Perang Dunia II dulu, mandala besarnya ada di Eropa & Asia. Haruskah kita biarkan terjadi lagi?," ujarnya. 

Selanjutnya, terkait krisis ekonomi global, SBY pun menyoroti ancaman resesi ekonomi global yang kian nyata.

"Kita tahu dampak buruk jika krisis ekonomi global terjadi disertai 'cost of living crisis', dan perang besar terjadi di Eropa yang libatkan Barat (AS & sekutunya) melawan Rusia dan sekutunya. Tentunya kita tidak ingin mengalami lagi Great Depression sebelum Perang Dunia II dulu," jelas dia.

3 dari 3 halaman

SBY Peringatkan Beratnya Krisis Perubahan Iklim

Selain itu, SBY juga membahas risiko pada ekonomi dan keamanan global yang tidak terkendali bahkan saat pandemi covid-19 masih ada, hal itu bisa membuat upaya penyelamatan bumi dari pemanasan global gagal.

"Jika keadaan makin tdk terkendali (goncangan ekonomi & keamanan global), sementara pandemi Covid-19 msh ada, penyelamatan bumi dari pemanasan global akan gagal karena dunia tidak lagi peduli dan bukan prioritas," ujar SBY di Twitter. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.