Sukses

Nasib BUMN Karya Pasca Pandemi: Utang Numpuk dan Minim Kontrak Baru

Tingkat utang yang dimiliki BUMN karya yang saat ini cukup tinggi. Sementara di sisi lain, belum ada tambahan kontrak-kontrak baru secara signifikan.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkap ada dua tantangan pasca pandemi Covid-19 bagi BUMN klaster konstruksi atau BUMN Karya. Keduanya menjadi tantangan berkembangnya perusahaan pelat merah tersebut.

Dua hal tersebut adalah tingkat utang yang dimiliki BUMN karya yang saat ini cukup tinggi. Sementara di sisi lain, belum ada tambahan kontrak-kontrak baru secara signifikan.

"Memang yang masih tantangan jangka menengah adalah sektor karya atau konstruksi karena pasca covid-19, ada 2 isu, pertama dari sisi leverage utang mereka yang tinggi, yang kedua karena jumlah kontrak-kontrak baru menurun," ujarnya di Kementerian BUMN, ditulis Kamis (29/9/2022).

Dia mengatakan sejumlah upaya pemulihan pun diambil. Misalnya suntikan dana kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebanyak dua kali. Pertama, menyuntik Rp 10 triliun dan akan kembali memberikan tambahan Rp 3 triliun.

"Pemerintah telah melakukan injeksi Rp 10 triliun rights issue yang lalu, saat ini ada proses untuk injection rights issue kedua di kisaran Rp 3 triliun dan masih ada penjaminan sekitar Rp 7 triliun dari pemerintah," paparnya.

Untuk diketahui, Waskita mendapat tugas untuk mengerjakan sejumlah ruas tol. Menurut catatan Tiko, sapaan akrabnya, ada sekitar 12-14 tol yang perlu diselesaikan, sebagian diantaranya sudah didivestasikan.

Dalam pengerjaan proyek, Tiko mengatakan tantangan yang jelas adalah penyelesaian tol yang ada. Yakni, Tol Bocimi, Tol Becakayu, dan Tol Kapalbetung. Ia ingin itu segera selesai.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Restrukturisasi Ulang

Lebih lanjut, dia mengatakan kalau keuangan Waskita masih dalam pantauannya. Ada kemungkinan kalau Waskita bakal direstrukturisasi ulang.

"Ini kita sedang pantau terus cashflow-nya dan memang tantangan untuk mendapatkan modal kerja baru menantang, kemungkinan untuk Waskita kita akan melakukan restrukturisasi ulang juga," ujarnya

"Setelah nanti selesai kita melakukan restrukturisasi ulang dengan perbankan, tapi lebih ringan daripada restrukturisasi pertama," tambah dia.

Selain Waskita, Tiko mengungkap PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT PP (Persero) Tbk ikur menghadapi tantangan. Sebelum pandemi Covid-19, kedua perusahaan aktif investasi, baik dalam bentuk land bank maupun high rise building. Kendati begitu, saat ini penjualan properti sangat lemah.

"Kita mulai melihat neraca mereka untuk kita lakukan restrukturisasi ringan, WIKA dan PP untuk memberikan ruang untuk mereka bisa me-recover investasi mereka dulu," pungkasnya.

 

3 dari 4 halaman

Right Issue Waskita

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mendapat persetujuan atas rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Senin 26 September 2022, pemegang saham, menyetujui penerbitan 8.722.695.331 lembar saham baru seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) III.

Rights issue ini sekaligus menjadi pintu masuk penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 3 triliun. Guna menjaga komposisi kepemilikan saham antara pemerintah dan publik setelah diterima PMN, Waskita melaksanakan rights issue dengan target perolehan sebesar Rp 980 miliar.

"Dana PMN sebesar Rp 3 triliun akan digunakan untuk menyelesaikan dua ruas tol, yaitu ruas Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (KAPB) Tahap 2 dan Ruas Tol Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi 3," terang Novianto dalam keterangan resmi, Senin (26/9/2022).

Novianto memaparkan, ruas Tol KAPB Tahap 2 masih membutuhkan dana untuk menyelesaikan pembangunan sebesar Rp 2 triliun. Saat ini, progres pembangunannya telah mencapai 72,02 persen dan ditargetkan akan selesai pada November 2023.

 

4 dari 4 halaman

Tol Bocimi

Sedangkan ruas Tol Ciawi -- Sukabumi membutuhkan dana sebesar Rp 1 triliun untuk memulai pembangunan seski 3. Secara keseluruhan progress pembangunan telah mencapai 46,21 persen dengan target selesai pada Mei 2025.

"Sementara target perolehan dana right issue Rp 980 miliar akan digunakan untuk tambahan modal kerja proyek infrastruktur strategis lainnya yang sedang dikerjakan oleh Waskita," imbuh dia.

Pada agenda kedua RUPSLB, Waskita Karya juga mendapatkan persetujuan penerbitan obligasi dan sukuk melalui penawaran umum maupun tanpa penawaran umum atau penawaran umum berkelanjutan dengan penjaminan yang diberikan untuk dan atas nama pemerintah.

Baik secara langsung maupun melalui badan usaha yang ditunjuk sebagai penjamin dalam rangka memenuhi persyaratan Penjaminan Pemerintah sebagaimana Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 211/PMK.08/2020 tentang Tata Cara Pemberian Penjaminan Pemerintah untuk Badan Usaha Milik Negara Dalam Rangka Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini