Sukses

Rupiah Belum Bangkit, Dibuka Melemah ke 15.026 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Jumat pagi melemah tipis masih dipengaruhi kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Jumat pagi melemah tipis masih dipengaruhi kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) dan Bank Indonesia.

Rupiah pagi ini melemah 3 poin atau 0,02 persen ke posisi 15.026 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.023 per dolar AS.

"Pelemahan rupiah di pagi ini masih terpengaruh oleh kebijakan suku bunga The Fed sebesar 75 basis poin," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama dikutip dari Antara, Jumat (23/9/2022).

The Federal Reserve menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps) lagi dan mengisyaratkan kenaikan yang lebih besar pada pertemuan mendatang.

Target suku bunga kebijakan The Fed sekarang berada di level tertinggi sejak 2008 dan proyeksi baru menunjukkannya naik ke kisaran 4,25-4,5 persen pada akhir tahun ini dan berakhir 2023 di 4,5-4,75 persen.

"Namun pelemahan ini masih terkendali menyusul kebijakan BI yang cukup mengejutkan dengan menaikkan nilai suku bunga sebesar 50 bps. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi inflasi lokal yg diperkirakan akan naik menyusul kenaikan harga BBM," ujar Revandra.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hasil RDG Bank Indonesia

Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 21-22 September 2022 memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan alias BI-7 Days Reverse Repo Rate (BI7DDR) sebesar 50 basis poin (bps) dari 3,75 persen menjadi 4,25 persen.

Bank sentral turut meningkatkan suku bunga deposit facility dan suku bunga lending facility masing-masing sebesar 50 bps dari tiga persen menjadi 3,5 persen dan 4,5 persen menjadi lima persen.

Bank sentral menyampaikan, keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran dua persen hingga empat persen pada paruh kedua 2023.

 

3 dari 3 halaman

Prediksi Rupiah

Selain itu ia menyebutkan langkah tersebut juga dilakukan guna memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat.

Revandra memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak di kisaran level 14.950 per dolar AS hingga 15.050 per dolar AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.