Sukses

Hore, Beli Mobil Listrik Bakal Dapat Subsidi dari Pemerintah

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah menyatakan komitmennya untuk mempercepat pemakaian kendaraan listrik.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut, pemerintah kini tengah menyiapkan insentif untuk memberikan subsidi bagi pembelian mobil listrik oleh masyarakat.

"Iya. Sekarang kan mekanismenya sedang digodok, sedang dibahas," ujar Arifin Tasrif beberapa waktu lalu di Jakarta, dikutip Minggu (18/9/2022).

Program peralihan dari kendaraan berbahan bakar fosil ke mobil listrik ini terus diusung pemerintah guna menciptakan emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan.

Selain itu, Arifin mengatakan, penggunaan mobil listrik berbasis baterai juga lebih hemat ongkos ketimbang kendaraan konvensional bertenaga BBM.

"Contohnya, sekarang ini Pertalite, bensin Rp 10.000 untuk 30 km. Sekarang kalau pakai listrik 1 kWh bisa juga 30 km. Sekarang kalau nge-charge listrik kan enggak sampai Rp 2.000. Sedangkan kalau pakai bensin Rp 10.000. Jadi hemat Rp 8.000," bebernya.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah menyatakan komitmennya untuk mempercepat pemakaian kendaraan listrik. Itu ditunjukan melalui penerbitan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022, sebagai arahan untuk melakukan konversi menuju kendaraan listrik bagi mobil-mobil dinas di lingkup pemerintahan.

Arifin menilai, kebijakan itu bisa jadi batu loncatan untuk memperluas pemakaian mobil listrik di tengah masyarakat.

"Paling enggak gini, kalau kendaraan listrik sekarang udah dapat keringanan-keringanan fiskal di sisi hulu. Ke depan, memang instansi pemerintah ke depan akan gunakan kendaraan listrik," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jokowi Sebut Indonesia Jadi Pemain Kunci Industri Mobil Listrik Dunia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai Indonesia telah menjadi salah satu pemain kunci dalam skena industri mobil listrik dunia. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya investor besar dunia yang mencemplungkan diri dalam program hilirisasi pembuatan baterai mobil listrik di Tanah Air.

"Sekarang ini, Indonesia telah menjadi produsenkunci dalam rantai pasok baterai litium global. Produsenmobil listrik dari Asia, Eropa, dan Amerika ikutberinvestasi di Indonesia," ujar Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR & DPD RI, Selasa (16/8/2022).

Setelah nikel, Jokowi melanjutkan, pemerintah juga akan mendorong hilirisasi untuk bahan baku perangkat mobil listrik lainnya, semisal bauksit, tembaga, dan timah.

"Kita harus membangun ekosistem industri di dalam negeri yang terintegrasi, yang akan mendukung pengembangan ekosistem ekonomi hijau dunia," seru Jokowi.

Selain hilirisasi, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menyatakan, optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau harus terus pemerintah tingkatkan.

"Persemaian dan rehabilitasi hutan tropis dan hutan mangrove, serta rehabilitasi habitat laut, akan terus dilakukan, dan akan menjadi potensi besar penyerap karbon," terangnya.

 

3 dari 3 halaman

Energi Bersih

Jokowi menyebut, energi bersih dari panas matahari, panas bumi, angin, ombak laut, dan energi bio, akan menarik industrialisasi penghasil produk-produk rendah emisi.

Sebagai contoh, ia menyinggung kawasan industri hijau di Kalimantan Utara yang dinilainya akan menjadi Green Industrial Park terbesar di dunia.

"Saya optimistis, kita akan menjadi penghasil produk hijau yang kompetitif di perdagangan internasional. Upaya tersebut bisa langsung disinergikan dengan program peningkatan produksi pangan dan energi bio," pungkas Jokowi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.