Sukses

Digitalisasi Dinilai Beri Andil Distribusi BBM Bisa Tepat Sasaran

Digitalisasi yang dilakukan serta pengembangan kilang dan pembangunan kilang baru bisa memastikan ketahanan pasokan BBM di Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) menilai penggunaan sistem digital turut andil memastikan efisiensi operasi serta pendistribusian bahan bakar minyak atau BBM  bisa tepat sasaran.

Ini diungkapkan Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrachman melansir Antara di Jakarta, Selasa (13/9/2022).

Digitalisasi akan sangat memberikan dampak signifikan jika dikombinasikan dengan implementasi penggunaan aplikasi MyPertamina di SPBU.

Hal ini jelas akan langsung mencegah terjadinya penyelewengan penggunaan BBM bersubsidi mulai dari pengolahan hingga titik akhir pendistribusian ke masyarakat.

 "Iya dong (Sistem digitalisasi itu bagus, bisa dipantau secara real time)," kata dia.

Dia berharap digitalisasi yang dilakukan serta pengembangan kilang dan pembangunan kilang baru bisa memastikan ketahanan pasokan BBM di Tanah Air.

"Sistem digitalisasi SPBU dengan MyPertamina itu akan bisa mengurangi/mencegah penyelewengan," ujar Saleh.

Secara terpisah Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan digitalisasi rantai distribusi penyaluran BBM dari kilang hingga SPBU kemudian dilanjutkan ke masyarakat, merupakan keharusan untuk diimplementasikan.

"Saya kira digitalisasi adalah suatu keniscayaan. Perkembangan yang tidak mungkin bisa dihindari," ungkap Komaidi.

Menurut dia, digitalisasi rantai pendistribusian BBM dari kilang jadi kunci untuk memastikan bahwa BBM diproduksi dan disalurkan dengan tepat.

"Saya kira manfaatnya cukup besar. Segala sesuatunya jadi lebih tercatat dan terpetakan dengan baik," ujar Komaidi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sistem di Pertamina

Pertamina diketahui telah memiliki sistem pemantauan data mulai dari produksi di hulu hingga distribusi BBM ke masyarakat lewat Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC). Melalui PIEDCC bisa terpantau aliran dari fluidanya (cairan) ataupun gas.

Pengawasan tidak hanya di darat, tapi juga dilakukan di laut saat pengangkutan BBM menggunakan kapal.

Saat ini, Pertamina memiliki sekitar 258 kapal yang beroperasi dan semuanya terdata dengan baik dan terpantau secara langsung lewat PIEDCC.

Sistem PIEDCC merupakan upaya Pertamina dalam mengantisipasi dan mencegah terjadinya kehilangan jumlah BBM yang tidak wajar, baik mulai dari produksi di kilang, distribusi oleh truk tangki maupun kapal, hingga masuk ke SPBU dan diterima oleh masyarakat. Langkah ini juga merupakan upaya untuk efisiensi dalam produksi dan distribusi BBM.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.