Sukses

Tarif Terbaru Layanan Ojek Online Jadi Jalan Tengah Pengemudi, Aplikator, dan Konsumen

Biaya layanan ojek online mengalami kenaikan sebesar Rp 1.000 dari tarif yang berlaku sebelumnya. Jika mengacu rencana awal, maka hitungan biaya lebih tinggi sekitar Rp 2.000 di tiap layanan.

Liputan6.com, Jakarta - Tarif sejumlah layanan ojek online (ojol) naik sekitar 8-10 persen. Adanya penyesuaian tarif layanan ojol ini sebagai respons dari kenaikan harga BBM. Ekonom melihat kenaikan tarif ojol ini menjadi jalan tengah antara pengemudi dan konsumen.

Ekonom dari Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, besaran kenaikan tarif ojol kali ini tak sesuai dengan rencana awal. Namun, pilihan ini yang disebut paling tepat.

"Saya rasa cukup win-win solution bagi mitra, aplikator, dan pengguna. Jika terlampau tinggi (seperti 30-45 persen) dikhawatirkan akan menurunkan permintaan dari layanan ojek online yang pada akhirnya menurunkan pendapatan dari driver," ujarnya saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (13/8/2022).

Menurut pantauan Liputan6.com, biaya layanan mengalami kenaikan sebesar Rp 1.000 dari tarif yang berlaku sebelumnya. Jika mengacu rencana awal, maka hitungan biaya lebih tinggi sekitar Rp 2.000 di tiap layanan.

Jika begitu, menurut Huda, akan menekan permintaan dari konsumen ojek online karena dinilai terlalu mahal. Imbasnya, mitra pengemudi malah merugi.

"Hal ini akan kontradiktif dengan keinginan pemerintah untuk meningkatkan pendapatan dari driver. Maka kenaikan sekarang cukup jadi win-win solution," kata dia.

Di sisi lain, merespons kenaikan harga-harga imbas dari kenaikan harga BBM, Huda memandang kalau seharusnya tak ada penyesuaian harga BBM Pertalite. Namun, cukup dengan pembatasan secara tepat sasaran.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Biaya Sewa Aplikasi

Di samping tarif yang secara umum mengalami kenaikan, aspek biaya sewa aplikasi tak luput dari perhatian Huda. Tingginya biaya sewa aplikasi ini disebut akan menambah beban kepada konsumen.

Lantaran, pemilik aplikasi akan langsung menetapkan harga di batas atas yang perlu dibayarkan konsumen.

"Kemudian mengenai biaya sewa aplikasi yang maksimal 15 persen saya rasa akan menimbulkan masalah baru. Aplikator akan membebankan kepada konsumen melalui penetapan harga di tarif batas atas. Yang rugi tentu konsumen yang seharusnya bisa lebih rendah tarifnya, namun menikmati tarif di kisaran batas atas," paparnya.

"Selain itu, insentif bagi aplikator lama ataupun baru yang ingin menerapkan biaya sewa lebih rendah dari batas maksimal itu akan hilang. Aplikator pasti akan bermain biaya sewa aplikasi di batas maksimal tersebut. Jadi akan menimbulkan masalah baru di kemudian hari," tambah Huda.

 

3 dari 4 halaman

Tarif Ojol Terbaru

Tarif ojol (ojek online) resmi naik mulai hari ini Minggu, 11 September 2022 pukul 00.00 waktu setempat.

Platform penyedia layanan ojek online, Gojek pun mulai menaikkan tarif layanannya sejak 11 September 2022, kemarin. Setidaknya, ada 5 layanan yang tarifnya disesuaikan.

Yakni, GoRide untuk perjalanan menggunakan motor, GoCar yang menggunakan mobil, GoFood layanan pesan-antar makanan. Hingga GoSend sebagai layanan pengantaran barang, serta GoMart layanan berbelanja dari Gojek.

"Gojek memberlakukan perubahan tarif GoRide sesuai dengan peraturan yang berlaku efektif pada tanggal 11 September 2022," ujar Senior Vice President Corporate Affairs Gojek Rubi W. Purnomo dalam keterangannya, ditulis Senin (12/9/2022).

Kenaikan tarif di 5 layanan ini disebut sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan mitra pengemudi. Meski, kenaikannya hanya sekitar 10 persen.

"Selain itu, kami juga secara proaktif melakukan penyesuaian tarif bagi layanan GoCar, GoFood, GoSend, dan GoMart untuk mendorong potensi pendapatan maksimal bagi para mitra driver,"ujar dia.

 

4 dari 4 halaman

Naik Rp 1.000

Tim Liputan6.com, mencoba melihat besaran kenaikan yang terjadi melalui aplikasi Gojek. Secara umum kenaikan terjadi sebesar Rp 1.000 pada tarif minimum.

Dengan jarak antar sejauh 1,2 kilometer menggunakan GoRide, penumpang perlu membayar ongkos Rp 15.000. Biaya ini lebih mahal dari sebelumnya yang dipatok Rp 14.000 untuk jarak minimal. Untuk diketahui, ini menurut uji coba yang dilakukan di wilayah Bogor.

"Penyesuaian tarif ini diharapkan dapat mendukung mitra driver memenuhi biaya operasional sehari-hari, sekaligus memastikan Gojek dan para mitra driver dapat selalu memberikan layanan terbaik bagi pelanggan," beber Rubi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.