Sukses

Ketahui 3 Skill Penting yang Harus Dikuasai di Tengah Risiko Resesi

Simak berbagai skill penting yang harus dikuasai pekerja di tengah ancaman resesi.

Liputan6.com, Jakarta - Ketika para ekonom memperdebatkan apakah resesi akan segera datang atau tidak, dan seberapa buruk itu akan terjadi, ketakutan akan di-PHK, atau tidak dapat menemukan pekerjaan, mungkin menjadi kekhawatiran banyak pekerja.

Chief Economist PT Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat mengatakan, probabilitas Indonesia terkena resesi global adalah sebesar 5 persen. Sebagai gambaran, bersumber dari data Bloomberg, probabilitas Amerika Serikat terkena resesi adalah 40 persen.

"Artinya, Indonesia masih jauh dari resesi. (Untuk Indonesia) saya lihat ini volatility, alih-alih tsunami," ujar Budi dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (22/7/2022). 

Adapun Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva yang juga meyakinkan bahwa ekonomi Indonesia masih akan tetap positif di tengah tekanan geopolitik akibat perang Rusia dan Ukraina.

"Dia meyakinkan Indonesia tidak berada dalam jurang krisis seperti yang digembar-gemborkan," ungkap Menteri BUMN Erick Thohir setelah bertemu Georgieva di  Sarinah. 

Georgieva, lanjut Erick, menilai Indonesia sudah menuju pada arah yang baik dengan memiliki fondasi ekonomi yang kuat dengan kemajuan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan kepada UMKM.

Meski kemungkinan resesi di Indonesia kerap disebut rendah, kita tentu masih harus waspada.

Untuk mewaspadai penurunan ekonomi yang disebabkan oleh resesi, terdapat beberapa skill atau kemampuan yang penting dikuasai pekerja, seperti dikutip dari CNBC International, Jumat (22/7/2022) : 

Fleksibilitas

Untuk menunjukkan bahwa Anda fleksibel, sertakan contoh saat Anda harus menavigasi berbagai peran, fungsi, atau departemen dalam bisnis; menangani masalah pada proyek penting; mengajukan diri untuk membantu sesuatu yang berada di luar tanggung jawab pekerjaan Anda; atau bekerja dengan tim yang berbeda di resume Anda. 

Hal itu direkomendasikan oleh Patrick Petitti, seorang ekonom dan CEO Catalant, sebuah platform yang menghubungkan perusahaan dengan konsultan independen.

Dengan menyoroti keterampilan fleksibilitas Anda dalam resume, hal itu akan menunjukkan kepada manajer perekrutan bahwa Anda adalah orang yang dapat "berproses di tengah ketidakpastian". 

Ini menjadi keterampilan penting untuk dijaga bahkan ketika krisis terjadi, menurut Petitti.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Manajemen Proyek

Tantangan baru pasti akan muncul selama resesi , dan ketika situasi ekonomi berubah, perusahaan akan mencari pekerja yang dapat mengidentifikasi masalah baru, mengartikulasikan solusi dan mendorong rencana ke depan," kata Julia Pollak, kepala ekonom di ZipRecruiter.

"Ini adalah salah satu skill penting bagi perusahaan dengan keterampilan terbaik yang secara konsisten dipekerjakan," tambah Petitti.

"Bahkan selama pandemi, mempekerjakan manajer di bidang teknologi, keuangan, apa saja, mencari orang-orang yang dapat memecahkan masalah menjadi langkah-langkah yang dapat ditindaklanjuti dan membimbing tim untuk mencapai tujuan yang lebih besar itu," ungkapnya.

Platform seperti Coursera dan LinkedIn Learning, misalnya, yang menawarkan kursus dan sertifikasi dalam manajemen proyek, tetapi Anda juga dapat menunjukkan keterampilan manajemen proyek di resume Anda (atau selama wawancara) dengan mencatat waktu di mana Anda memimpin proyek dari awal hingga akhir, membantu penganggaran, atau meluncurkan produk atau kampanye baru.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Kemampuan Berkomunikasi

Skill atau kemampuan berkomunikasi dengan jelas dan efektif di tempat kerja adalah keterampilan universal yang selalu diminati di semua industri,menurut Pollack. 

Hal ini pun tidak terlepas dari keadaan ekonomi perusahaan.

"Pengusaha merasa bahwa mereka sulit untuk menemukan seseorang yang dapat menulis dan mengartikulasikan pikiran mereka dengan baik," beber Pollack.

Menguasai seni komunikasi dapat membantu Anda terlihat sebagai kandidat yang berbeda.

"Bahkan jika Anda duduk di depan komputer untuk bekerja sepanjang hari dan melapor kepada satu orang, Anda memerlukan keterampilan interpersonal untuk bekerja dalam tim dan meyakinkan atasan bahwa pekerjaan Anda menambah nilai," kata Kory Kantenga, ekonom senior di LinkedIn.

Contoh keterampilan komunikasi termasuk presentasi, email, yang dapat memberikan umpan balik dan menegosiasikan kesepakatan bisnis.

Sementara ketiga keterampilan ini dapat membantu Anda mengatasi resesi, keterampilan yang paling penting, menurut Pollak, adalah memperhatikan berita dan melacak industri mana yang melakukan investasi jangka panjang dalam perekrutan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.