Sukses

Cerita Sundar Pichai, Pria Sederhana Sukses Jadi CEO Alphabet Inc

Dia kemudian mendapat gelar MBA dari Wharton School of University of Pennsylvania dan dinobatkan sebagai Siebel Scholar dan Palmer Scholar.

Liputan6.com, Jakarta Siapa sangka, Sundar Pichai selaku Chief Executive Officer (CEO) Alphabet Inc sekaligus anak perusahaan Google ternyata lahir dari keluarga yang sederhana. Hasil kerja keras membawa ia sukses hingga saat ini.

Lantas, bagaimana perjalanan kariernya?

Melansir The Economic Times, Selasa (28/6/2022), eksekutif bisnis yang lahir pada tahun 1972 di Madurai Tamil Nadu rupanya cukup inspiratif.

Pria yang akrab disapa Pichai ini berhasil memperoleh gelar di bidang teknik metalurgi dari IIT Kharagpur dan pindah ke Amerika Serikat untuk mengejar gelar MS dari Universitas Stanford dalam ilmu material dan teknik.

Dia kemudian mendapat gelar MBA dari Wharton School of University of Pennsylvania dan dinobatkan sebagai Siebel Scholar dan Palmer Scholar, masing-masing.

Namun siapa sangka, di balik kesuksesannya menjadi pegawai Google sejak 2004 dan kini sudah menjadi CEO sejak 2015, Pichai telah melewati berbagai rintangan yang harus dihadapi. Belum lagi latar belakang keluarga yang terbilang cukup sederhana.

Dalam sebuah wawancara lama dengan New York Times, Pichai bercerita tentang masa kecilnya. Dia mengungkapkan bahwa dirinya berasal dari keluarga sederhana yang berbagi rumah dengan penyewa.

"Kami akan tidur di lantai ruang tamu. Ada kekeringan ketika saya tumbuh dewasa, dan kami memiliki kecemasan. Bahkan sekarang, saya tidak pernah bisa tidur tanpa sebotol air di samping tempat tidur saya," tuturnya.

"Ada kesederhanaan dalam hidup saya, yang sangat bagus dibandingkan dengan dunia saat ini," sambungnya.

Awal Mula

Pichai lahir di Tamil Nadu India. Dia memiliki seorang ayah yang berprofesi sebagai insinyur listrik di konglomerat Inggris. Selain itu, ayah Pichai juga memiliki pabrik yang memproduksi komponen listrik.

Setelah pindah ke luar negeri dan menyelesaikan kuliah, Pichai bergabung dengan McKinsey & Company yang kemudian bekerja di bidang teknik dan manajemen produk di Bahan Terapan dan dalam konsultasi manajemen.

Lalu pada tahun 2004, ia berhasil bergabung dengan Google dan mendapatkan popularitas besar untuk kesuksesan Chrome.

Pichai mengelola dan berinovasi untuk rangkaian produk perangkat lunak klien Google, seperti Chrome dan Chrome OS. Bahkan dia pun bertanggung jawab atas Google Drive.

Tidak berhenti sampai itu saja, dia juga menjadi pengawas untuk banyak produk baru termasuk Gmail dan Google Maps.

Pada tahun 2013, Pichai menambahkan Android ke daftar produk Google yang terus berkembang berkat pengelolaannya.

Sebelum mengambil peran sebagai CEO perusahaan, ia bahkan sampai ditunjuk sebagai Kepala Produk oleh CEO Larry Page pada saat itu.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

CEO Spot: Google Vs Microsoft

Pichai juga ternyata merupakan pesaing kuat untuk posisi CEO di Microsoft pada tahun 2014. Namun, tempat itu akhirnya diteruskan ke Satya Nadella.

Setelah bergabung dengan Google, Pichai pertama kali menarik publisitas pada Agustus 2017. Pada saat itu dia memecat seorang karyawan yang telah menulis manifesto sepuluh halaman, mengecam kebijakan keragaman Google dengan menyatakan bahwa "Distribusi preferensi dan kemampuan pria dan wanita berbeda sebagian karena faktor biologis penyebab dan perbedaan ini mungkin menjelaskan mengapa kita tidak melihat representasi setara perempuan dalam teknologi dan kepemimpinan.”

Akhirnya Pichai segera memecat orang tersebut yang mengatakan memo 10 halaman itu karena telah "melanggar kode etik kami dan melewati batas dengan memajukan stereotip gender yang berbahaya".

"Tugas kami adalah membuat produk hebat bagi pengguna yang membuat perbedaan dalam hidup mereka. Menyarankan sekelompok rekan kami memiliki ciri-ciri yang membuat mereka kurang cocok secara biologis untuk pekerjaan itu adalah ofensif dan tidak OK," kata Pichai dalam sebuah pernyataan yang dirilis di halaman blog Google.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.