Sukses

Gaya Erick Thohir Jalan Pagi di Los Angeles, Pakai Kaca Mata Gaul

Menteri BUMN Erick Thohir membagikan kenangannya saat berjalan pagi dengan Elizabeth Thohir di kawasan Beverly Hills, Los Angeles, Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta Di sela-sela kesibukannya, Menteri BUMN Erick Thohir tetap tidak lupa menghabiskan waktu dengan keluarga dan orang terkasihnya. Termasuk dengan sang istri, Elizabeth Tjandra.

Melalui sebuah postingan di akun Instagram @erickthohir, mantan bos Inter Milan ini membagikan kenangannya saat berjalan pagi dengan Elizabeth Thohir di kawasan Beverly Hills, Los Angeles, Amerika Serikat.

"Jalan pagi tapi gak sendiri. Olahraga kaki ditemani istri. Mana suaranya yang iri?" tulis Erick Thohir, Rabu (1/6/2022).

Tak hanya bersama sang istri, ia juga membagikan keseruannya dengan keluarga saat merayakan hari ulang tahun ke-52 pada 30 Mei 2022 lalu.

"Alhamdulillah masih bisa hadir di tengah keluarga tersayang di umur ke-52. Walaupun dadnya ini dikerjain, dikasih lilin yang gak mati-mati, but there’s no place I’d rather be," ungkapnya.

"Love you Ibu Liza, Abang Arfa, Kak Asha, Abang Aga, dan Alia," kata Erick Thohir seraya menyebutkan nama istri dan keempat anaknya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jalan dengan Musisi

Selain dengan keluarga, Erick juga turut menyisihkan waktunya di Amerika Serikat untuk jalan bareng musisi muda Indonesia yang tengah mengembangkan karirnya di Negeri Paman Sam, Rich Brian, Niki Zefanya, dan Warren Hue.

"Kemarin hangout bersama anak-anak @88rising di salah satu cafe di LA. Sambil lunch bareng @brianimanuel @nikizefanya @warrenhue, dan CEO-nya Sean Miyashiro, kita ngobrolin perkembangan industri kreatif dan fenomena TikTok yang ternyata booming juga di US," tuturnya.

3 dari 4 halaman

Erick Thohir Tunjuk IFG Kelola Investasi Dana Pensiun BUMN

Menteri BUMN Erick Thohir tengah berencana untuk menggabungkan pengelolaan investasi dana pensiun. Ini dipandang akan memberikan keuntungan tersendiri bagi peserta dana pensiun.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wijoatmodjo menyampaikan niatan itu tengah jadi diskusi di Kementerian BUMN. Harapannya, tak akan timbul investasi dana pensiun bermasalah kedepannya.

"Kita di Kementerian bahwa memang pak Erick Thohir sedang berdiskusi untuk pelan-pelan menggabungkan kelolaan investasi dana pensiun, jadi tidak ada isu-iau mengenai investasi bermasalah di masa depan," katanya kepada wartawan ditulis Selasa (31/5/2022).

Pria yang akrab disaba Tiko itu mengungkap, pengelolaan dana pensiun itu akan diambil oleh anak usaha IFG. Yakni melalui PT Bahana TCW Investment Management.

Ia menyebut, pengelolaan dana pensiun saat ini masih terpecah-pecah diantara perusahaan pelat merah. Pengelolaan di bawah satu atap ini untuk mengelola risiko dan hal lainnya.

"Karena sekarang masih terpecah-pecah, Telkom sendiri, Mandiro sendiri, BRI sendiri, jadi kita akan pelan-pelan gabungkan," katanya.

Ia berharap kedepannya pengelolaan ini akan semakin baik dengan adanya satu wadah yang mengelola investasi dana pensiun BUMN.

"Pengelolaan investasi yang digabungkan supaya nanti secara strategi investasi dan itu risk appetied dan bisa diseragamkan dan kepastian dalam pembayaran dana pensiun pegawai bumn jadi lebih baik kedepannya," terangnya.

4 dari 4 halaman

2 Aspek

Lebih lanjut, Tiko menyampaikan pengelolaan ini bersandar pada dua aspek. Pertama guna mengamankan aset yang dikelola.

Artinya, langkah ini guna mengantisipasi kejadian yang pernah dialami pada PT Jiwasraya dan PT Asabri. Harapannya hal itu tak terulang kembali.

"Kan di asuransi ada jangka panjang, liabilitas, kan ini ada asetnya. Kalau asetnya gagal dikembangkan nanti ada gap ditambahkan oleh pendiri, pendiri ini kan kementerian BUMN, ini kita sudah diskusikan, sudah ada kajiannya nanti pelan-pelan kita akan transfer ke sana (IFG), tujuannya untuk memastikan aset yang dikembangkan ini aman, tidak digunakan untuk investasi yang gak-gak gitu kan," tuturnya.

Kedua, untuk melakukan manajemen pertumbuhan aset dan liabilitas tadi.

"Jangan sampai orang pensiun ternyata asetnya tidak sampai mengejar liability, nanti seperti Jiwasraya. Pas orang pensiun, dia mau narik ternyaya asetnya gak ada," tutur Tiko.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.