Sukses

Target Selesai Juni 2023, Sampai Mana Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Bantalan rel ini jadi salah satu langkah penting dalam tindak lanjut pembangunan Kereta Cepat-Jakarta Bandung (KCJB).

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung secara keseluruhan sudah menyentuh 83,19 persen. Terbaru, pembuatan bantalan rel kereta (slab track) Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah dirampungkan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton).

Direktur HR SSHE PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Adhi Priyanto Putro menyampaikan, rampungnya pembuatan bantalan rel ini jadi salah satu langkah penting dalam proses pembangunan Kereta Cepat-Jakarta Bandung (KCJB). Ia mengaku optimistis meski waktu yang tersisa tinggal satu tahun untuk menyelesaikan keseluruhan proyek ini.

"Hanya ada waktu 1 tahun (untuk) kita (selesaikan) sesuai (target), harus di juni 2023 harus selesai. Jadi semangat dari WIKA Beton menyelesaikan 2 minggu ini (lebih cepat dari target) sangat berarti dan akan kita benchmark sebagai penyemangat member lainnya," katanya kepada wartawan di pabrik pembuatan Slab Track, Karawang, Rabu (18/5/2022).

Ia menuturkan, progres keseluruhan sudah mencapai 83,19 persen. Artinya, masih ada sebagian kecil lagi yang perlu dirampungkan. Misalnya, berkaitan dengan track laying hingga signaling, serta yang tak kalah penting mengelar standar operasional.

"Kita kurang (sekitar) 15 persen, kami optimis karena member kami pernah mencapai dalam 1 tahun itu 27 persen, memang saat ini yang dikerjakan istilahnya ada sognaling yang tak bisa dikerjakan secara paralel," paparnya.

"Tapi dengan koordinasi dan semangat bersama untuk memenuhi harapan semua stakeholder bisa dicapai," imbuh dia.

Sementara itu, Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamrt Riyadi dalam keterangannya pun optimistis target pembangunan akan dicapai. Ia mengaku progres pembangunan dipantau terus menerus dengan harapan bisa bertahan selama 100 tahun.

“Kami melakukan usaha yang terbaik agar proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini bisa diuji coba pada akhir tahun 2022 dan beroperasi di pertengahan tahun 2023,” ujarnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

InsyaAllah Bandung-Surabaya

Lebih lanjut, Adhi menyebut kontribusi WIKA Beton tak berhenti pada KCJB saja. Namun, ia berharap bisa dilanjutkan dalam proyek Kereta Cepat Bandung-Surabaya yang juga telah jadi wacana.

Dalam hal ini, ia berharap penggarapan kedepannya penggarapan bisa sepenuhnya dilakukan oleh perusahaan di dalam negeri.

"Syukur-syukur harapan kita semua dari stakeholder, semua rakyat Indonesia ini bukan hanya Jakarta-Bandung saja, InsyaAllah Bandung-Surabaya," katanya.

"Dan Harapan kami bukan (denganporsi) 30 persen, 50 persen, 60 persen lagi, nanti ke depan bisa dikerjakan oleh putra-putri bangsa," tambah Adhi.

Direktur Utama WIKA Beton Kuntjara mengakui tengah juga menyasar proyek tersebut. Ini jadi salah satu opsi dukungan WIKA Beton di sektor perkeretaapian.

"Sementara ini kita perawatan, ya kita harap kalau proyek tak hanya Jakarta-Bandung ya, tapi Bandung-Surabaya ya jadi sasaran kita," katanya.

 

3 dari 4 halaman

Pemanfaatan Slab Track

Direktorat Jenderal Perkertaapian Kementerian Perhubungan melirik pemanfaatan bantalan rel moderen atau slab track. Ini menyambung rampungnya proyek pembuatan slab track yang dilakukan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton).

Direktur Prasarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Harno Trimadi menyebut pembuatan slab track ini bisa dimanfaatkan untuk jalur kereta api reguler. Artinya, kedepan slab track berpotensi digunakan tak hanya pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Ia juga menuturkan, berhasilnya WIKA Beton merampungkan 14.786 bantalan rel ini merupakan buah dari transfer pengetahuan dari perusahaan China, Sinohydro yang lebih dulu menyelesaikan 15.331 unit.

"Kami pikir mudah-mudahan tak hanya untuk kereta cepat, kita coba oemanfaatan untuk di stasiun, terowongan atau jalur layang kita. Ini produksi yang bisa kita dapatkan manfaatnya kedepan, mungkin modifikasi diperlukan," katanya dalam Seremoni Produksi Terakhir Slab Track KCJB pada Rabu (18/5/2022).

Ia juga membandingkan tingkat perawatan bantalan rel moderen ini dengan yang saat ini digunakan. Diketahui, saat ini bantalan rel masih perlu tambahan kerikil untuk meredam goncangan yang kerap disebut ballast.

"Mudah-mudahan dengan slab track ini bisa jadi (pilihan), bagaimanapun ini adalah ide. Perawatannya mungkin lebih gampang dibanding ballast," katanya.

Perlu diketahui, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) telah merampungkan proyek pembuatan bantalan rel (slab track) kereta cepat Jakarta-Bandung. Rampungnya pembuatan ini 2 minggu lebih cepat dari target akhir Mei 2022.

WIKA Beton berhasil merampungkan pembuatan 14.786 slab track. Jumlah ini merupakan 49 persen dari total slab track yang dibutuhkan sebanyak 30.177 slab track. Sementara, sisanya sebanyak 15.331 unit atau 51 persen telah lebih dulu diselesaikan oleh perusahaan China, Sinohydro.

 

4 dari 4 halaman

Diikuti Anggota Lainnya

Harno berharap cepat rampungmya proyek ini bisa diikuti oleh anggota konsorsium pelaksana Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Dengan harapan mampu juga mempercepat selesainya seluruh proyek ini.

"Untuk member lain kalau bisa (lebih cepat) dua minggu juga, maju dua minggu, kalau ini bisa maju, dua minggu untuk konstruksi ini kan waktu yang cepat," kata dia.

"Kalau yang satu cepat tapi yang lain lambat, tetep lambat juga," imbuhnya.

Informasi, dalam proyek KCJB, sekitar 70 persen jalurnya menggunakan slab track. Sementara, 30 persen porsi jalurnya yang menempel di tanah masih memanfaatkan metode ballast.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.