Sukses

Inilah 14 Proyek Utama Jadi Kunci Pembangunan di 2023

Terdapat 45 proyek utama yang relevan dengan arah kebijakan pembangunan tahun depan. Di mana 14 proyek diantaranya jadi kunci untuk mencapai target.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menyiapkan sejumlah proyek utama yang jadi kunci mencapai sasaran pembangunan nasional di 2023.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, terdapat 45 proyek utama yang relevan dengan arah kebijakan pembangunan tahun depan. Di mana 14 proyek diantaranya jadi kunci untuk mencapai target.

"Dari 45 major project tersebut, terdapat 14 major project yang di-highlight dan diidentifikasi lebih lanjut sebagai project yang memiliki posisi kunci dalam mencapai sasaran pembangunan nasional," ujar dia dalam Rakorbangpus 2022, Kamis (21/4/2022).

Adapun ke-14 major proyek tersebut antara lain, kawasan industri prioritas, smelter, pengelolaan terpadu UMKM, destinasi pariwisata prioritas.

Adapula perihal akselerasi pengembangan energi terbarukan dan konservasi energi, reformasi sistem perlindungan sosial

Kemudian, reformasi sistem kesehatan nasional, reformasi pendidikan keterampilan, percepatan penurunan kematian ibu dan stunting.

Selain itu juga pembangunan di wilayah adat Papua, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), jaringan pelabuhan utama terpadu, transformasi digital, serta pembangunan fasilitas pengolahan B3.

Lewat berbagai proyek tersebut, Suharso berharap dampaknya bisa dirasakan secara optimal oleh masyarakat luas.

Dia pun memastikan proyek tersebut bisa jalan di tahun depan sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah.

"Karenanya, kementerian/lembaga dan pemerintah daerah perlu memastikan readiness proyek-proyek tersebut," pinta Suharso.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemerintah Tekan Angka Kemiskinan Jadi 8 Persen di 2023

Pemerintah menargetkan tingkat kemiskinan bisa ditekan ke angka 7,5 persen hingga 8 persen. Target angka kemiskinan ini sesuai dengan arahan Presiden dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2023.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan, tema RKP tahun 2023 adalah peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan kelanjutan.

“Penetapan ini didukung oleh hasil evaluasi kinerja pembangunan 2021 berbagai masukan penting pada forum konsultasi publik, rencana kerja pemerintah dan juga mengikuti perkembangan terkini isu-isu strategis baik di tingkat nasional maupun global,” kata Suharso dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2022, Kamis (20/4/2022).

Adapun tema dan sasaran pembangunan rencana kerja pemerintah di 2023 ditetapkan dengan arah kebijakan pembangunan yang meliputi percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, tingkatan kualitas sumber daya manusia dalam hal ini kesehatan dan pendidikan, penanggulangan pengangguran disertai peningkatan kesempatan kerja.

Kemudian, mendorong pemulihan dunia usaha industri, revitalisasi industri, dan penguatan riset, pembangunan rendah karbon dan transisi energi sebagai respon terhadap perubahan iklim, percepatan pembangunan infrastruktur dasar antara lain air bersih dan sanitasi dan pembangunan ibukota Nusantara.

“Target pembangunan dan sasaran pada tahun 2023 yaitu pertumbuhan ekonomi 5,3 - 5,9 persen, tingkat kemiskinan mudah-mudahan kita bisa tekan 7,5-8 persen, tingkat pengangguran terbuka 5,3 hingga 6 persen,” ujarnya.

Selanjutnya, rasio gini 0,375, indeks pembangunan manusia ditargetkan mencapai 73,31 persen, penurunan emisi gas rumah kaca 27 persen, serta indikator lainnya yaitu nilai tukar petani antara 103-105 persen dan nilai tukar nelayan 106-107 persen.

“Untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi tahun 2023 yang sebesar 5,3 persen hingga 5,9 persen. Maka dari sisi pengeluaran pertumbuhan itu memerlukan dorongan konsumsi masyarakat yang diperkirakan dapat tumbuh 5,2 - 5,4 persen,” ujarnya.

 

 

 

 

3 dari 3 halaman

7 Industri Prioritas

Mengingat peningkatan aktivitas masyarakat dengan peralihan dari masa pandemi ke endemi, Suharso berharap perekonomian kembali dalam situasi normal sebelum pandemi.

Di sisi lain untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,3 persen hingga 5,9 persen, investasi juga diharapkan didorong tumbuh tinggi tahun 2023 dengan berlanjutnya proyek pembangunan infrastruktur prioritas, pelaksanaan industrialisasi peningkatan investasi pada industri yang ramah lingkungan.

“Ekspor juga didorong agar tumbuh 6 hingga 7,3 persen, pertumbuhan ini tentu akan berasal dari peningkatan permintaan global seiring dengan membaiknya kondisi global dan peningkatan produktivitas,” ujar Suharso.

Dia menegaskan, dari sisi lapangan usaha sektor industri pengolahan diperkirakan akan tetap menjadi motor penggerak pertumbuhan, didukung oleh keberlanjutan pengembangan 7 industri  prioritas, makanan dan minuman, tekstil, dunia otomotif, farmasi dan alat kesehatan juga program industri hijau serta perluasan penerapan industri 4.0.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.