Sukses

Grab Indonesia hingga PLN Kerja Sama Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik

Sejumlah perusahaan bekerjasama dalam membangun ekosistem kendaraan listrik

Liputan6.com, Jakarta Grab Indonesia dan perusahaan kendaraan listrik roda dua Smoot guna membangun ekosistem kendaraan listrik. Sementara, PLN dan Swap bekerja sama untuk memastikan pasokan energi bagi kendaraan listrik.

Executive Vice President Pemasaran dan Pengebangan Produk PLN Hikmat Drajat menyampaikan pihaknya turut ikut andil dalam pengembangan dan pembentukan infrastruktur bagi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) atau kendaraan listrik.

“Era kedepan itu energi sangat terbatas, jadi kita harus memanfaatkan energi dalam negeri yaitu energi berbasis domestik, itu pertama kuncinya, dan listrik itu adalah domestik, dan PLN memproduksi listriknya,” katanya usai penandatanganan MoU bertajuk Ride to The Future, Senin (21/3/2022).

Ia menekankan kehadiran PLN ini sebagai perwakilan dari negara dan perusahaan pelat merah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik. Ia menyebut, dalam mengejar target ini, perlu dikerjakan secara bersama-sama dari hulu ke hilir.

Artinya, dari mulai produksi sumber daya kendaraan listrik, pembuatan baterai, produsen kendaraan listrik, hingga pengguna kendaraan listrik harus berjalan bersamaan.

“Kita harus aktif untuk membentuk ekosistem infrastruktur KBLBB tersebut, ada pabrikan baterai, pabrikan motor, dan Grab indonesia sebagai user yang harus dipermudah,” terangnya.

Hikmat menyebut langkah ini telah juga tersusun dalam roadmap yang dimiliki PLN. Yakni, dengan target net zero emission (NZE) pada 2060, yang akan dimulai dari sektor hulu dengan pengalihan pembangkit ke energi baru terbarukan.

“Hingga 2060 kami sudah harus imbangi itu dari sisi hulu atau pembangkit. Semua pembangkit akan menuju ke Renewable energy. Kapan hilir? inilah satu event menuju road to future, net zero emission, peran aktif  dari semua,” katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Bisa Berjalan Sendiri

Pada kesempatan yang sama, Presiden Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menyampaikan hal senada. Ia menilai guna mendorong ekosistem kendaraan listrik, tidak bisa dilakukan sendirian.

“Ini inisiatif penting, ini teknologi masa depan yang sangat ramah lingkungan. Jadi kami gak bisa berjalan sendiri, cuma memang dari grab sendiri ini jadi sesuai yang penting untuk masa depan,” katanya.

“Selain ini (menggunakan energi) hijau, ini adalah suatu keniscayaan, kita lihat tren dunia dan lain-lain, ini teknologi yang scalable,” imbuhnya.

Ia menyebut, Grab Indonesia telah berjalan selama dua tahun dalam kontribusinya terhadap penggunaan kendaraan listrik. Dimulai 2019, telah dilakukan berbagai aspek hingga mitra pengemudi grab.

“Kami sudah memulai seri 2019, kita punya program bertajuk langkah hijau bagaimana mengedepankan sustainable energy, diantaranya kendaraan listrik. Kami sudah mengoperasikan 8.500 kendaraan listrik, ada di mitra pengemudi, grabcar electric, pengantaran pesanan di grabfood, dan lain-lain,” tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.