Sukses

Erick Thohir Ceritakan Perjuangan Sang Ayah Merantau Demi Bersekolah

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menceritakan perjuangan sang ayah yang harus merantau demi mendapatkan pendidikan.

Liputan6.com, Jakarta Tidak semua orang bisa memiliki akses yang mudah ke pendidikan. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menceritakan perjuangan sang ayah yang harus merantau demi mendapatkan pendidikan.

Cerita ini disampaikan Erick saat meresmikan asrama baru bagi Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP), Senin (4/10/2021).

Ketika berumur 10 tahun, sang ayah harus merantau dari Gunung Sugi ke Tanjung Karang untuk bersekolah. Pasalnya, di kampung sang ayah hanya ada Sekolah Dasar (SD).

Oleh karena itu, ayah Erick rela ke Tanjung Karang untuk melanjutkan pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Setelah menyelesaikan pendidikannya di bangku SMP, sang ayah kembali merantau ke Solo untuk melanjutkan pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).

Tidak berhenti sampai di SMA saja, keinginan untuk berkuliah masih dimiliki oleh ayah Erick. Kemudian, ia memutuskan merantau kembali ke Jakarta agar bisa berkuliah di Universitas Indonesia.

Dari cerita tersebut, Erick menekankan bahwa pendidikan dan kualitas yang dimiliki seseorang bisa membuat seseorang menjadi besar.

“Bapak mengajarkan saya dari kecil, kita sebagai manusia yang termahal adalah kapabilitas kita, kualitas kita. Uang bisa hilang, tetapi kalau kita punya pendidikan dan kualitas akan membuat kita menjadi besar,” kata Erick dalam video berdurasi 2 menit 30 detik yang diunggah di akun Instagram miliknya @erickthohir.

Pada kunjungannya tersebut, Erick mendapatkan sambutan hangat dari para siswa, guru, dan pengurus sekolah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Program Sosial Lainnya di Papua

Selain meresmikan asrama bagi SATP, Erick juga meresmikan program investasi sosial. Kemudian, ia menyaksikan penandatanganan kerja sama antara PT Freeport Indonesia, Bank Rakyat Indonesia dengan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amugme dan Kamoro (YPMAK).

Melalui caption video yang dituliskan Erick, ia mengaku sangat senang dengan beberapa program sosial yang memberikan dampak bagi pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia di Papua.

Kita mendidik guru-guru Papua, memberikan akses pasar untuk Mama-Mama pejuang ekonomi keluarga, membuka kesempatan beasiswa dan pelatihan pada generasi muda Papua.

Alhamdulillah, BUMN mampu memikul amanah untuk memberi kontribusi bagi kemajuan orang Papua.

Reporter: Shania

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.