Sukses

Warga Terdampak Proyek Bendungan Kuningan Dapat 444 Rumah Khusus

Pemerintah siapkan rumah khusus (rusus) sebanyak 444 unit, sebagai hunian relokasi masyarakat yang terdampak pembangunan Bendungan Kuningan.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan telah menyelesaikan pembangunan rumah khusus (rusus) sebanyak 444 unit, sebagai hunian relokasi masyarakat yang terdampak pembangunan Bendungan Kuningan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Rusus tersebut dibangun di atas lahan seluas 9,8 ha dengan tipe 28 kopel serta dilengkapi prasarana penunjang dan fasilitas umum.

"Kami telah menyelesaikan pembangunan Rusus sebanyak 444 unit di Kabupaten Kuningan. Setelah dilakukan peresmian Bendungan Kuningan maka rumah khusus ini dapat langsung dihuni oleh masyarakat," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam keterangan tertulis, Kamis (2/9/2021).

Khalawi menerangkan, rumah khusus tersebut diperuntukkan untuk warga Desa Kawungsari sebanyak 361 unit dan 83 unit dari Desa Randusari yang terdampak pembangunan Bendungan Kuningan.

Pembangunan Rusus tersebut berjarak km dari Bendungan Kuningan tepatnya di Desa Sukarapih, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Saat ini, kondisi Rusus seluruhnya sudah selesai dibangun dan dihuni oleh masyarakat terdampak pembangunan Bendungan Kuningan.

"Kami harap masyarakat yang direlokasi bisa tinggal di sini dengan nyaman. Pembangunan dusus ini merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah untuk menyediakan hunian layak bagi masyarakat sekaligus mensukseskan program Sejuta Rumah," terang Khalawi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Telan Anggaran Rp 59 Miliar

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, pembangunan rusus dilaksanakan sebanyak 444 unit, yang terdiri dari 419 unit yang dibangun dengan Multi Years Contract (MYC) pada 2020-2021, sementara 25 unit lain dibangun pada 2019.

Luas lahan untuk pembangunan rusus tersebut seluas 9,8 ha dengan tipe hunian 28 kopel dan dilengkapi dengan prasarana penunjang dan fasilitas umum. Setiap unit rusus terdiri dari dua kamar tidur, satu ruang keluarga dan satu kamar mandi.

Pembangunan rusus tersebut menelan anggaran sekitar Rp 59 miliar, dengan rincian Rp 47 miliar untuk pembangunan rumah dan Rp 8 miliar untuk pembangunan prasarana, sarana, dan utilitas umum (PSU).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.