Sukses

Borong 100 Paket Suplemen, Erick Thohir Ajak Masyarakat Sumbang Vitamin untuk Tenaga Kesehatan

Menteri BUMN Erick Thohir mengajak masyarakat untuk menyumbang vitamin dan suplemen kepada para tenaga kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengajak masyarakat untuk menyumbang vitamin dan suplemen kepada para tenaga kesehatan yang berjuang menyelamatkan pasien COVID-19.

Erick Thohir sendiri membeli 100 paket vitamin dan suplemen yang nantinya dibagikan kepada para tenaga kesehatan (nakes) melalui Kimia Farma dalam rangka mendukung gerakan "Kita Bersama Nakes".

"Saya yakin ciri bangsa kita yang gotong royong akan mendukung gerakan ini. Sudah setahun lebih para nakes kita menjadi barisan paling depan dalam memerangi pandemi, sehingga sudah sepantasnya jika kita ikut menjaga kesehatan mereka," kata dia dikutip dari Antara, Selasa (6/7/2021).

"Ayo kita menyumbang vitamin dan suplemen sebagai bukti cinta atas dedikasi dengan taruhan nyawa yang telah diberikan para nakes dalam berjuang menyelamatkan para pasien COVID-19," lanjut Erick Thohir.

Saat melakukan kunjungan ke sejumlah apotik Kimia Farma di Jakarta guna mengecek ketersediaan obat dan vitamin, Erick Thohir menyatakan suplemen dan vitamin dapat menjadi pelindung tambahan bagi para nakes saat bertugas merawat pasien COVID-19.

Dukungan masyarakat bagi nakes (dokter, perawat, supir ambulans dan sebagainya) merupakan bentuk apresiasi dan rasa terima kasih atas perjuangan mereka di tengah kelelahan dan kurangnya asupan nutrisi.

Masyarakat juga bisa berpartisipasi melalui jaringan apotek Kimia Farma. Program yang berlangsung pada Juli-Agustus ini akan dimulai dengan pengiriman paket pertama ke Kudus (Jawa Tengah) dan Surabaya (Jawa Timur). Paket itu berisi Vitamin C, D3, Zinc, serta Fituno sejenis immune booster.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Erick Thohir Perintahkan Indofarma Tingkatkan Produksi Ivermectin Jadi 13,8 Juta Tablet per Bulan

Menteri BUMN Erick Thohir memerintahkan Indofarma untuk meningkatkan produksi Ivermectin menjadi 13,8 juta tablet hingga Agustus 2021, dari semula 4,5 juta tablet.

“Indofarma tengah menggenjot produksi Ivermectin dari kapasitas terkini, 4,5 juta tablet per bulan menjadi 13,8 juta tablet per bulan pada Agustus 2021,” kata Erick Thohir saat mengecek ketersediaan Ivermectin di tiga Apotek Kimia Farma di Jakarta, Senin (5/7/2021).

Lanjutnya, walaupun Indofarma mampu memproduksi dalam jumlah banyak, Kementerian BUMN masih berkomitmen untuk mengikuti aturan dan standar yang ditetapkan, termasuk proses uji klinis.

“Kami terus melakukan koordinasi intensif dengan BPOM dan Kemenkes," imbuhnya.

Kata dia, saat ini Ivermectin tersedia secara bertahap di Kimia Farma dan lainnya. Untuk harga telah ditetapkan Rp 7.885 per butir, termasuk PPN, sebagai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sesuai dengan ketentuan Kemenkes.

Beberapa waktu terakhir harga Ivermectin melonjak drastis hingga ratusan ribu rupiah. Oleh karena itu Erick Thohir memerintahkan kepada perusahaan farmasi BUMN, Indofarma dan Kimia Farma untuk memastikan ketersediaan obat-obatan termasuk Ivermectin yang saat ini sedang dalam uji klinis dengan harga terjangkau masyarakat.

"Harga-harga di pasaran saat ini sangat menyakitkan hati rakyat di tengah kebutuhan yang tinggi dan banyaknya pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Karena itu, saya perintahkan kepada Kimia Farma untuk segera memasarkan Ivermectin dengan harga sesuai aturan Kemenkes dan BPOM dan hanya bisa diperoleh dengan resep dokter," ungkapnya.

Selain itu, Erick Thohir mengimbau agar masyarakat lebih bijak dalam memenuhi kebutuhan obat tersebut dengan tidak membeli secara bebas atau mendapatkannya tanpa disertai resep dokter. Melainkan masyarakat bisa mendapatkan melalui apotek seperti Kimia Farma, dan lainnya.

"Masyarakat harus bijak dan faham bahwa obat untuk terapi terkait Covid-19 tidak bisa dibeli bebas dan tanpa resep dokter. Mereka bisa mendapatkannya langsung di instalasi rumah sakit dan klinik, juga di jaringan apotek Kimia Farma dan Lainnya. Karena hal itu sudah menjadi ketentuan, maka laporkan jika ada pelanggaran," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.