Sukses

SILPA Capai Rp 254 Triliun di April 2021, Tanda Kas Negara Masih Aman

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan sisa lebih pembiayaan angagran (SILPA) mencapai Rp 254,19 triliun hinga April 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan sisa lebih pembiayaan anggaran(SILPA) mencapai Rp 254,19 triliun hinga April 2021. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu tercatat hanya sebesar Rp150,7 triliun. Secara kuartalan, posisi SILPA juga lebih tinggi dibandingkan bulan Maret yang hanya Rp178,8 triliun.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, SIPLA per April yang besar dibutuhkan sebagai buffer untuk memenuhi kebutuhan belanja ke depan. Sekaligus ini juga untuk mengantisipasi perkembangan pasar keuangan.

“SILPA memang tinggi tapi ini karena buffer dan untuk kebutuhan belanja serta strategi pembiayaan karena antisipasi kenaikan inflasi di AS yang berpotensi menimbulkan ketidakpastian pembiayaan kita," ujarnya dalam Konferensi Pers APBN Kita, Selasa (25/5).

Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara menegaskan, bahwa posisi SILPA di April menunjukkan kas negara sangat aman dan memastikan akan terus mengoptimalkan pemulihan ekonomi.

“SILPA April menunjukkan kas negara sangat aman dan sangat berhati-hati agar seluruh belanja yang dipakai untuk pemulihan ekonomi bisa dan akan tersedia untuk kita gunakan memaksimalkan pemulihan dan berikan recovery bagi masyakrat semua," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gambaran Penarikan Utang

Sebagai informasi peningkatan SILPA periode April juga cukup menggambarkan bahwa pemerintah menarik utang yang cukup tinggi pada bulan April dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Di mana, realisasi pembiayaan utang selama April 2021 mencapai Rp410,1 triliun atau setara 34,83 persen dari target Rp1.117,4 triliun. Angka ini naik 80,83 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp226,8 triliun.

Pembiayaan utang berasal dari penarikan utang baru melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp416,7 triliun atau naik 79,90 persen dibandingkan April 2020. Penerbitan SBN ini sudah 34,52 persen dari target dalam APBN 2021 sebesar Rp1.207,3 triliun.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.