Sukses

Menko Airlangga Minta Produksi GeNose C-19 Ditingkatkan

Penggunaan GeNose C-19 sangat efektif dalam mendukung program PPKM mikro.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta agar produksi GeNose C-19 ditingkatkan. Hal ini mengingat permintaan akan alat deteksi awal virus Covid-19 terus meningkat. 

Untuk diketahui, sejauh ini produsen GeNose baru bisa memproduksi 3.000 unit alat per bulan.

"Ini produksinya harus ditingkatkan dari sekarang 3.000 per bulan," kata Airlangga dalam acara Penyerahan GeNose dari Kementerian Riset dan Teknologi kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (22/3/2021).

Airlangga ingin kapasitas produksi GeNose C-19 pada Juni dan Juli tahun 2021 bisa menjadi 10 ribu sampai 15 ribu unit per bulannya. Maka Universitas Gadjah Mada (UGM) diharapkan bisa merekomendasikan sektor manufaktur yang ada untuk meningkatkan kapasitas produksi.

"Demand-nya yang banyak dan produksi harus ditingkatkan," kata dia.

Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan penggunaan GeNose C-19 sangat efektif dalam mendukung program PPKM mikro. Beberapa instansi pendidikan juga direncanakan akan dibuka pada awal semester genap tahun ini.

"Adanya aktivitas massal sekolah dan perguruan tinggi nanti bisa memanfaatkan GeNose untuk screening harian sehingga akan lebih praktis," kata dia.

Apalagi, Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro mengusulkan agar sektor industri manufaktur juga menggunakan GeNose C-19 di setiap pabrik. Sehingga dimungkinkan permintaannya akan bertambah dari hari ini.

"Kalau industri beli 5-10 unit permintaannya akan lebih banyak dari yang saat ini sudah mencapai 20 ribu unit," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dibarengi Protokol Kesehatan

Untuk itu dia meminta kapasitas produksi GeNose terus ditingkatkan. Sebab alat deteksi dini akan banyak digunakan di tempat-tempat dengan aktivitas tinggi seperti stasiun, terminal, pabrik, sekolah dan lainnya.

"Ini akan bermanfaat di titik mobilitas tinggi," katanya.

Tentunya penggunaan GeNose ini tetap dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan dan serangkaian alat pendeteksi virus lainnya seperti swab dan PCR.

"Tentu ini ada layer-nya, pertama pakai GeNose, Swab, dan PCR. Tapi yang mau kita kejar ini kapasitas produksinya (GeNose)," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.