Sukses

Pemerintah Siapkan Regulasi Vaksin Mandiri, Karyawan Bisa Dapat Gratis

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan melakukan akselerasi vaksinasi Covid-19 melalui program vaksin mandiri.

Program ini pernah dicetuskan dari hasil diskusi Menteri BUMN Erick Thohir dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani.

"Akselerasi vaksin melalui program mandiri akan disiapkan regulasinya karena akan dibeli sektor industri tertentu," ujar Airlangga dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan, Kamis (21/1/2021).

Airlangga melanjutkan, nantinya dalam skema vaksin mandiri ini, industri yang telah membeli vaksin akan membagikannya kepada karyawannya secara gratis. Namun, merk vaksinnya akan berbeda dari merk vaksin gratis dari pemerintah.

"Akan diberi ke karyawan secara gratis. Diharapkan sumber vaksinnya berbeda dengan vaksin gratis," ujar Airlangga.

Pihaknya juga terus menguatkan integrasi sistem satu data agar pelaksanaan vaksinasi nantinya berjalan lancar. Penambahan dosis vaksin yang didistribusikan juga akan ditambah sebanyak 1,8 juta dosis untuk mempercepat pelayanan kesehatan.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi Pertimbangkan Beri Izin Vaksinasi Covid-19 Secara Mandiri bagi Pengusaha

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan program vaksinasi jadi kunci utama untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Oleh karenanya, ia mempertimbangkan agar seluruh masyarakat bisa mendapat vaksin Covid-19 dengan cepat.

Salah satu yang tengah ia pertimbangkan yakni pemberian izin kepada perusahaan dan para pegawainya untuk melakukan program vaksinasi Covid-19 secara mandiri.

"Banyak pengusaha sampaikan, bisa enggak kita vaksin mandiri. Ini yang baru akan kita putuskan. Karena kita perlu percepat, apalagi biaya ditanggung perusahaan," kata Jokowi secara virtual, Kamis (21/1/2021).

Namun demikian, Jokowi masih pertimbangkan beberapa hal sebelum memberikan izin kepada perusahaan untuk lakukan penyuntikan vaksin Covid-19 secara mandiri.

"Tetapi sekali lagi ini harus kita kelola isu ini dengan baik. Mungkin bisa diberikan, asal produk vaksinnya berbeda, tempat memberikan vaksinnya berbeda," sambung dia.

Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini berkomitmen untuk mempercepat program vaksinasi kepada seluruh rakyat Indonesia. Dia pun bersyukur karena pemerintah ditunjang oleh tenaga kesehatan dan fasilitas yang dianggap memadai.

"Karena kita punya kekuatan. 30 ribu lebih orang vaksinator, lebih 30 ribu rumah sakit, 30 ribu puskesmas yang bisa kita gerakan. Satu hari bisa mengerjakan 30 orang yang divaksin," ungkapnya.

"Sehari artinya hampir satu juta. Ini angka yang besar sekali. Negara lain enggak punya puskesmas, kita memiliki. Yang tiap tahun vaksinasi imunisasi pada anak-anak kita. Vaksin Covid-19 juga jangan sampai terlambat," tandas Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.